Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri yang Hidup Kembali

Istri yang Hidup Kembali

Jessica Wuu

5.0
Komentar
Penayangan
9
Bab

Elizabet Candra, atau yang biasa dipanggil Elz, seorang wanita kaya yang berhasil mendapatkan liontin berlian bernamakan back to past di acara pelelangan. Konon, liontin berlian itu bisa membawa tuannya ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu walaupun Elz tak mempercayai kisah itu dan menganggapnya sekedar dongeng belaka. Di hari yang sama ia harus mengetahui kenyataan bahwa suaminya, Adrian, telah menjalin hubungan dengan adik tirinya sendiri, Vanesha, dan merencanakan pembunuhan pada dirinya dan juga putranya. Ia bersama putranya dipaksa meminum racun dan dibiarkan terkurung di dalam rumah mewahnya yang sengaja dibakar oleh suaminya dan orang-orang kepercayaannya.Namun, siapa sangka Elz malah tersadar dari komanya dan menyadari bahwa ia berada di masa lalu bersama suami pertama yang ia bunuh demi mendapatkan harta warisan?

Bab 1 PROLOG

Semua para jutawan itu terpana ketika pria yang mengenakan jas membuka kotak perhiasan dan menampakkan sebuah kalung liontin dengan butiran berlian yang membentuk lingkaran jam.

Liontin tersebut bukan liontin mewah yang sekedar digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya. Namun, konon liontin tersebut memiliki kisah, orang yang memakainya bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki segala kesalahannya.

"Ini adalah liontin dengan berlian asli dan batu permata jadeite berwarna hijau di tengahnya." kata pria itu, "harga dibuka mulai lima milyar."

Seorang pria kaya langsung mengangkat tangannya. "Tujuh milyar."

Semua orang terperangah dengan penawaran pria itu. Namun tidak lama kemudian seseorang mengangkat tangan lagi. "Tujuh setengah milyar."

Beberapa hening sejenak namun seseorang mengangkat tangan lagi. "Sembilan milyar."

"Wah, jumlah yang sangat besar!" seru pria berjas hitam di depan sana, "ada lagi?"

"Lima belas milyar."

Semua hening seketika saat wanita cantik dengan rambut panjang agak ikal di bawah itu berujar sambil mengangkat tangannya. Wanita itu bernama Elizabet Candra, wanita yang telah mewarisi semua kekayaan keluarga Candra saat suaminya meninggalkan dunia ini.

"Ada lagi?"

Wanita itu menyunggingkan senyumnya dengan arogan. Ia yakin tak akan ada yang sanggup melampaui tawaran harga daripada.

"Baiklah, Liontin Back to Past kini menjadi milik Nyonya Elizabet Candra!"

Lama tak ada lagi yang menawarkan harga yang lebih tinggi akhirnya Elizabet atau yang biasa dipanggil dengan Elz memenangkan lelang Liontin Back to Past dan menjadi pemilik liontin termahal itu.

Dengan percaya diri Nyonya Elz maju ke depan untuk memegang kotak perhiasan yang di dalamnya kalung liontin indah itu. Dipandanginya kalung itu lalu ia menyentuhnya sambil kagum aman kemewahannya.

"Selamat Nyonya, Nyonya beruntung mendapatkan kalung ini," kata pria muda berjas hitam. Ia lalu hendak membisikkan sesuatu ke Elz. "Nyonya, kalung ini bisa membawa Nyonya ke masa lalu untuk memperbaiki apapun yang ingin Nyonya perbaiki."

Elz terdiam. Ucapan pria itu terdengar sangat konyol di indera pendengarannya. Ini sudah tahun 2023 tapi masih saja ada yang mempercayai dogeng. Lagi pula, Elz merasa hidupnya yang sekarang lebih bahagia dengan keluarga dan harta yang tak akan habis. Lantas, apa yang membuat ia harus memperbaiki masa lalunya?

***

Elz tampak begitu senang, tak henti-hentinya ia memandangi liontin itu. Ia bahkan mengenakannya setelah ia mandi malam dan mengenakan gaun tidur berwarna putih.

Entah tiba-tiba rumah megahnya terasa sepi, suaminya bahkan tak menghubunginya sejak siang tadi. Kenzo, bayi mungil Elz yang tertidur di ranjang mulai menangis dan Elz segera mendatanginya dan berusaha mendiamkannya dengan memberinya air susu ibu miliknya.

"Kenzo, Sayang .... Kangen ayah, ya?"

Sementara Elz memberi susu Kenzo, tiba-tiba pintu kamar Elz terbuka secara paksa oleh sekelompok orang. Elz tentu terkejut dan Kenzo kembali menangis karena suara gaduh itu.

Alangkah terkejutnya Elz melihat siapa sekelompok orang-orang itu. Itu tidak lain adalah para body guardnya dan juga suaminya.

"Beraninya kalian mendobrak pintu kamar saya!" sergah Elz, "apa kalian mau minta dipecat?"

Tiba-tiba suami Elz, Adrian, masuk ke kamar itu. Elz mengernyit ke arah pria itu.

"Apa yang kau lakukan? membuatku kaget saja!" kata Elz marah pada suaminya.

"Tahan dia!" perintah Adrian pada para bodyguard-nya.

Elz tampak kebingungan karena para bodyguard itu ketika mereka memisahkan ia dan Kenzo serta menahan kedua tangan Elz.

"Ada apa ini?" sergah Elz sambil meronta, "berani-beraninya kalian menyentuhku!"

Kenzo mulai menangis nyaring. "Kau ini ... suruh mereka melepaskanku!" lanjut Elz penuh emosi.

"Huh, kau sebaiknya tidak perlu hidup terlalu lama," kata Andrian.

Elz mengernyit tajam mendengar ucapan suaminya. "Kau ini bilang apa? Lepaskan aku!"

Tiba-tiba Vanesha, adik tiri Elz muncul dengan riang dan mengandeng tangan Adrian begitu mesra. Elz terperangah melihat pemandangan itu.

"Oh ... jadi, ini yang membuat akhir-akhir ini kau jarang menghubungiku?" kata Elz tak menyangka. Adik tiri yang selalu tampak manis di depannya ternyata menjalin hubungan dengan suaminya sekarang.

"Huh, aku sudah menyukainya sebelum kita menikah," terang Adrian, "dia bahkan jauh lebih baik darimu."

"Jauh lebih baik? Kau pikir apanya yang bagus dari jalang seperti dia?"

Plak!

Vanesha menampar Elz begitu keras hingga pipi wanita cantik itu memerah.

"Sialan kau! Kau pikir kau siapa menamparku?"

Adrian memegang dagu Elz dengan paksa. "Kau pikir kau bisa apa dengan situasi seperti ini?" ucap Adrian begitu sinis, "kau tahu ... aku berpura-pura mencintaimu hanya untuk bisa mendapatkan kekayaan keluarga Candra!"

"Kau tidak akan bisa mendapatkannya!" sergah Elz, "semua kekayaan itu akan menjadi milik Kenzo!"

"Oh, ya? Bagaimana kalau aku melenyapkan Kenzo?"

Elz menatap Adrian tak percaya. Apa yang pria itu rencanakan pada anaknya? Tampak Andrian memberi isyarat kepada salah satu pria dan pria itu mengambil segelas air.

"Kau mau apa?"

"Kini saatnya kau lenyap dari dunia ini bersama anakmu."

"Ti-tidak ... jangan lakukan itu ...."

Wajah Elz tampak ketakutan ketika Adrian mendekatkan gelas itu ke mulutnya. Ia lalu memegang dahu Elz dan memaksa memasukkan air minuman yang sudah ia campur dengan racun.

Tidak lama kemudian racun itu mulai bereaksi. Membuat lidah Elz mulai gatal dan kelu. Namun, ia membelalak ketika suaminya juga hendak mencekoki Kenzo dengan air berisi racun itu.

"Jangan! Kenzo juga anakmu!"

Elz berusaha berteriak sebisanya namun tenggorokannya mulai tercekat dan Andrian benar-benar mencekoki anaknya sendiri dengan racun.

Para bodyguard itu melepaskan Elz dan wanita itu tersungkur lemas di lantai. Ia mulai mendengar suara tangisan Kenzo yang mulai tercekat hingga bayi itu tak bersuara lagi.

Sementara Adrian dan Vanesha tertawa penuh kemenangan lalu pasangan pengkhianat itu pergi bersama para bodyguard-nya.

Elz hanya bisa diam lemas di lantai, menyaksikan anaknya yang sepertinya telah kehilangan nyawa lebih dulu. Beberapa saat kemudian ia melihat api. Rupanya, suami dan adik tirinya tidak hanya meracuninya tapi juga membakar rumah megah itu untuk menghilangkan bukti.

Elz menitikkan air matanya. Ia teringat kembali dengan sosok Nathan Candra, suami terdahulu yang ia bunuh hanya untuk mendapatkan harta kekayaan darinya agar ia dan selingkuhannya, Adrian, bisa hidup bersama dalam kegelimangan harta. Siapa sangka pria yang sangat ia cintai dan membuat ia banyak berkorban malah menusuknya dari belakang, bersama adik tirinya yang ia sayang.

Api mulai memasuki kamar Elz hingga ia tak bisa melihat Kenzo lagi. Mata Elz mulai kabur hingga akhirnya matanya terpejam karena racun telah menggerogoti nyawanya.

***

"Maafkan Mama ... Kenzo ... maafkan aku juga ... Nathan ...."

Tiba-tiba mata Elz terbuka lebar, matanya yang bulat memandang langit-langit rumah sakit. Ia pun dengan cepat mengangkat punggungnya.

"Nyo-Nyonya sudah bangun?" suara salah satu pelayan Elz.

Elz menoleh ke arah gadis mungil itu. Ia bingung mengapa gadis yang sudah lama ia pecat karena suaminya berada di sana.

Elz tampak panik, ia melihat ada selang infus bersambung di lengannya dan juga selang oksigen di bawah hidungnya. Tapi tak lama kemudian Elz mengingat Kenzo.

"Kenzo? Dimana Kenzo?" teriaknya.

Gadis mungil itu kebingungan. "Kenzo siapa, Nyonya?"

"Anak saya!" sergah Elz.

Tidak lama kemudian seorang pria dewasa nan tampan masuk ke dalam. "Sejak kapan kau punya anak, Hei?"

Elz terkejut dan dengar suara seorang pria yang kini masuk ke ruangan itu dan alangkah lebih terkejutnya lagi ketika Elz menoleh dan melihat Nathan yang berada di sana.

"Na-Nathan ... kau masih hidup?" suara Elz terdengar bergetar saat melihat sosok Nathan.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Jessica Wuu

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku