/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)
Di sebuah gedung pencakar langit dengan cat yang dominan berwarna putih, terlihat seorang wanita yang mengenakan setelan blazer krem tengah duduk di lobi perusahaan bernama Bramasta Group. Wanita tersebut ialah Riri, tujuan Dia datang kesini tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi panggilan interview kerja yang telah diumumkan kemarin siang dan beruntungnya pagi ini cuaca cukup cerah seakan menjadi pertanda baik untuk Riri.
"Saudari Amarilis Jelita," panggil seorang pria berkemeja abu-abu yang jaraknya hanya dua meter dari Riri.
"Iya betul," jawab Riri singkat.
"Silakan segera masuk dan langsung memperkenalkan diri anda," ajak pria berkemeja abu-abu sembari mendorong pintu ruangan di depannya.
Tanpa menjawab Riri segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mengekori Pria tersebut dari belakang.
"Silakan duduk disini," perintah pria berkemeja abu-abu sembari menunjuk kursi kosong yang telah di sediakan untuk para pelamar yang hendak interview.
Segera Riri duduk manis tanpa permisi di kursi tersebut dan tanpa disadari oleh Riri, Pria berkemeja abu-abu itu telah melenggang pergi dari ruangan tersebut.
Terlihat di depan Riri ada dua orang yang diyakini berbeda kelamin itu sedang sibuk membaca tumpukan berkas yang berada di mejanya. Tidak berselang lama mereka menyadari kehadiran Riri di sana dan pandangan mereka berdua segera teralihkan ke arah Riri yang hanya diam saja sedari pertama masuk ke ruangan itu.
Karena menyadari kalau dua orang di depannya telah fokus padanya, Riri pun langsung memperkenalkan diri dan mengatakan apa tujuannya melamar pekerjaan di perusahaan itu, bahkan Riri juga menyisipkan visi dan misi hidupnya agar lebih lengkap perkenalan dirinya.
Setelah selesai berbicara cukup panjang, Riri kembali diam menunggu respon dari orang yang ada di depannya. Namun, cukup lama Riri menunggu jawaban dari mereka, kira-kira sudah lebih dari sepuluh menit berlalu mereka masih setia diam sambil melihat ke arah Riri.
Namun Pria berjas navy yang tertuliskan nama Asoka B Kusuma terlihat dari name tag yang tertempel di dada bidangnya berdiri dan berjalan secara perlahan menghampiri Riri.
"Saya mau dengar kekurangan dan kelebihanmu apa?" tanya Asoka yang telah berada di hadapan Riri sembari duduk disana yang terlebih dahulu Dia menarik kursi disamping Riri.
"Kelebihan dari diri saya tidak banyak, kecuali kelebihan lemak di pipi. Namun kekurangan saya cukup banyak salah satunya kurang tinggi, kurang cantik, kurang berat badan, kurang uang, tapi saya tidak kurang ajar. Mungkin kurang lebih seperti itu. Sekian perkenalan singkat dari saya, terima kasih," terang Riri.
Asoka yang mendengarnya hanya mengulum senyum untuk menahan tawanya, Riri yang melihat gelagat Asoka pun spontan mengerutkan alisnya.
'Aneh.' satu kata itu yang berada di pikiran Riri untuk sosok Pria di depannya ini.
Disaat mereka sedang sibuk berbincang tanpa sadar Pandangan Asoka dan Pandangan Riri terkunci satu sama lain yang jaraknya hanya dua meter, “Aku suka kepribadianmu, Manis. Buat apa kamu melamar kerja di perusahaan saya, lebih baik kamu yang saya lamar untuk menjadi Ratuku."
Seketika Riri mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, "Bapak ini ternyata suka bercanda ya." Tanpa dipungkiri timbul rona merah di pipi tembem Riri.
Asoka yang mendengar perkataan itu langsung terkekeh-kekeh, melihat tingkah Wanita didepannya ditambah pipinya yang mulai merona membuat Asoka terpesona oleh kecantikan Wanita didepannya ini.
"Kenapa?" tanya Asoka terjeda sejenak dengan nada menggoda, "saya tidak pernah bercanda dengan ucapan saya. Bahkan jika perlu saya akan hari ini juga melamar ke rumahmu." Peryataannya itu sukses membuat kedua mata Riri membola sempurna dan detik berikutnya Riri melirik Asoka di hadapannya yang tengah tersenyum manis sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Eh," cicit Riri, "bapa serius?" sergahnya yang langsung di anggukki oleh Asoka yang di pastikan CEO Bramasta ini.
"Pa-bapak," ucap Riri gelagapan, "cukup, Pak. Saya kesini mencari kerja bukan mencari tambatan hati."
Asoka tidak mengindahkan perkataan Riri, Dia memilih berdiri dan berjalan menghampiri Wanita di belakangnya. Ada percakapan diantara mereka namun tidak cukup jelas terdengar oleh Riri, yang pasti setelah percakapan mereka berakhir Wanita itu segera melenggang pergi dari ruangan ini meninggalkan mereka berdua di dalam.
"Waktu jam makan siang akan segera dimulai," ucap Asoka sambil berjalan menghampiri Riri, "saya cukup terganggu dengan suara perutmu itu." Asoka melirik sekilas kearah perut Riri sebelum Dia berjalan perlahan keluar ruangan.
Riri yang mendengar perkataan itu langsung tertunduk malu sembari mengusap perutnya yang memang benar cacing-cacing didalam perutnya telah berdemo meminta asupan makanan.
"Tunggu apa lagi," ajak Asoka yang telah lebih dulu berjalan didepan.
/0/18041/coverorgin.jpg?v=0d8bf0ba9ca6361412f2db79daeed725&imageMogr2/format/webp)
/0/17406/coverorgin.jpg?v=ecdbd3b33f2e6747d9b6e81e9516ae3a&imageMogr2/format/webp)
/0/4975/coverorgin.jpg?v=8bd943925ad384ca9190123b8724be09&imageMogr2/format/webp)
/0/2923/coverorgin.jpg?v=68d2838c3ce6df5b17da8ebe41d681e7&imageMogr2/format/webp)
/0/16637/coverorgin.jpg?v=20240331130014&imageMogr2/format/webp)
/0/4254/coverorgin.jpg?v=d84a0741127769f3d57e79c54cb9eefb&imageMogr2/format/webp)
/0/16751/coverorgin.jpg?v=f612d8dba1185a003f2be71447074c8c&imageMogr2/format/webp)
/0/6665/coverorgin.jpg?v=95620bb7883df9f2de35ae8ace74a672&imageMogr2/format/webp)
/0/23223/coverorgin.jpg?v=20250616185318&imageMogr2/format/webp)
/0/17244/coverorgin.jpg?v=410d268298fe64fbe66826b65da25921&imageMogr2/format/webp)
/0/13947/coverorgin.jpg?v=20250123145704&imageMogr2/format/webp)
/0/12530/coverorgin.jpg?v=be0f830b602d8f97ae5e967e9f4006f4&imageMogr2/format/webp)
/0/3729/coverorgin.jpg?v=bea84ce318fdd83ba0f93e1e04dff7f6&imageMogr2/format/webp)
/0/24914/coverorgin.jpg?v=20250819211201&imageMogr2/format/webp)
/0/16096/coverorgin.jpg?v=15c0e24c8a7ad12a41541555859cb02b&imageMogr2/format/webp)
/0/17239/coverorgin.jpg?v=fb9051abfe928fe97b10451bd3259ec7&imageMogr2/format/webp)
/0/8979/coverorgin.jpg?v=3085bd68c195178d7936477ecca1a1a1&imageMogr2/format/webp)
/0/21120/coverorgin.jpg?v=20250124101343&imageMogr2/format/webp)
/0/17261/coverorgin.jpg?v=211dec2471a438566a136d1b977f0108&imageMogr2/format/webp)