Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Di kota besar yang padat penduduk di mana mentari pagi telah muncul banyak orang berlalu lalang untuk pergi bekerja.
Seperti pagi ini Clarissa Andriana Wilson sudah siap untuk pergi bekerja sebagai pelayan toko, ya Clarissa setiap pagi dia sudah siap untuk pergi kerja dan pulang larut malam, Clarissa harus bekerja demi mama dan adiknya Caterina Alianna Wilson yang sebentar lagi harus daftat kuliah.
Sebenarnya Alianna tidak mau untuk masuk kuliah tahun ini, dia ingin bekerja saja terlebih dahulu akan tetapi Clarissa tidak mengijinkan adiknya untuk bekerja karena Clarissa mau adiknya hidup jauh lebih baik kedepannya tidak seperti dirinya yang hanya lulusan sekolah menengah kejuruan, Clarissa rela berkorban untuk mama dan adiknya agar bisa hidup lebih layak kedepannya.Clarissa sangat sayang dengan mama dan adiknya karena Clarissa hanya punya mereka berdua, karena papanya sudah meninggal dua tahun yang lalu akibat serangan jantung.
Dan saat itu pula Clarissa jadi tulang punggung keluarga, karena mamanya yang sakit-sakitan karena punya penyakit asma.
"Pagi semuanya," ucap Clarissa sambil mengeser tempat duduk.
"Pagi juga anak mama," ucap mama
"Pagi juga kakakku yang cantik," ucap Alianna yang masih sibuk menata makanan di meja makan.
"Wah siapa ini yang masak nasi goreng dan ada telur mata sapi juga, baunya enak sekali," ucap Clarissa, ia mengambil nasi dan tidak lupa dengan lauk pauknya.
"Aku dong kak, kalau gitu kakak makan yang banyak biar kerjanya nanti semangat," ucap Alianna, lalu ia mengeser tempat duduk untuk ikut makan bersama. Alianna mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk mamanya terlebih dahulu
"Adik kakak ternyata sekarang sudah pintar masak ya, oke kakak mau nambah nanti," ucap Clarissa
"Siapa dulu yang ngajarin masak kan kakak sama mama," ucap Alianna sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.