Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah panas my Daddy

Gairah panas my Daddy

jinri_hoseok

5.0
Komentar
338
Penayangan
5
Bab

Umur yang sudah cukup tua untuk menikah tapi dia masih berjiwa dan berwajah muda kok, Aldo Bimantara adalah anak dari keluarga kaya dia juga memiliki dua cabang restoran besar di medan serta semarang

Bab 1 one night

Namanya Aldo Bimantara atau om aldo, atau mas aldo, atau pak aldo, atau bos aldo.

Terserah deh mau manggil apa karena Aldo memang sudah berumur kepala 3 tanpa kekasih dan juga istri di hidupnya.

Menjalani hidup selama 5 tahun tanpa seseorang membuat aldo sedikit kesepian jadi dia memutuskan untuk mencari seseorang.

Contoh saja saat ini dimana dia sedang duduk manis di ruangan nya, tiba-tiba teman super aktif nya datang siapa lagi jika bukan Dani.

Pemuda itu sudah berteman lama dengan aldo mungkin dari semasa SMA mereka selalu bersama.

Seperti makan, bolos, tidur, dan juga nongkrong bersama.

"Permisi bos, kenapa kok ngelamun?" Tanya dani menatap teman nya.

"Kamu diem, saya butuh ketenangan." Jawab aldo dengan menatap tajam teman nya.

Bukan mendapat ketenangan dani dengan sengaja memutar lagu fire of bts di hadapan teman nya itu.

Ingin sekali aldo membunuh dani kenapa juga dia dulu mau berteman dengan anak ini.

"Dani diem." Teriak kesal aldo.

Dani mematikan lagunya duduk di hadapan aldo dan menatap dalam bos sekaligus teman nya itu.

"Kayak nya kamu butuh sugar baby, mau di cariin ga?" Dani menatap aldo dengan binar.

Walau aldo galak dan tajam pada dani, namun teman nya itu tetap meladeni aldo karena dia adalah bos sekaligus teman nya.

Tidak mungkin dani meninggalkan harta karun seperti aldo, secara teman nya ini memiliki dua cabang restoran bintang lima.

Belum lagi membeli gedung apartemen milik dani.

"Saya lagi butuh ketenangan, bukan kaya gitu. Kamu bisa ga sih jangan mikirin hal yang gituan, keluar sana!" Usir aldo tak suka.

"Jangan gitu bos, pokonya kalo butuh sugar baby bilang ya!" Dani menurut dan keluar dari ruangan.

Aldo berpikir keras setelah mendengar ucapan teman nya, apa benar dia butuh seseorang?

Padahal selama ini aldo hanya butuh waktu sendiri, tanpa ada orang lain yang hadir di hidupnya.

Jam di dinding terus berdetik menuju ke arah pukul 3 sore, dia terlalu banyak duduk di ruangan nya jadi aldo memutuskan untuk menyapa pengunjung yang datang.

Berjalan menggunakan lift untuk ke lantai 2 gedung nya memang tidak terlalu besar, ada 5 lantai di dalam gedung ini mari kita absen satu persatu.

Lantai pertama dan kedua adalah restoran makanan khas korea dan juga semarang, lalu lantai ke tiga ada perpustakaan untuk para pengunjung yang ingin mampir membaca.

Lantai ke empat ada cafe cat khusus untuk pecinta kucing, para pengunjung juga bisa menitipkan kucing mereka di cafe itu.

Aldo memang memiliki banyak ide agar usaha nya berjalan dengan baik, dia bahkan mau membayar mahal chef yang dari asli korea untuk tinggal dan bekerja di restoran nya.

Otaknya memang tidak bisa main-main jika itu sudah menyangkut dengan bisnis nya.

Meski restoran nya sudah memuncak di semarang namun dia memiliki banyak saingan.

Apalagi baru-baru ini restoran nya mendapat rating nomor dua di semarang, sungguh pencapaian yang hebat di usianya yang 30 tahun ini orang tua aldo juga ikut bangga.

Ya pokonya dalam lima lantai ini ada banyak restoran dan juga perpustakaan, tidak sedikit orang yang mampir banyak juga para turis yang datang ke restoran aldo.

Aldo tiba di lantai dua melihat banyak para pengunjung datang.

Bahkan dari berbagai ras dan negara dia selalu takjub ketika melihat banyak pengunjung asing.

Tentu tanpa bantuan anggota staf dan juga sahabatnya dani, aldo tidak akan mendapatkan pencapaian yang luar biasa ini.

Padahal ibu dan ayah nya menekuni pekerjaan mereka di bidang game, namun aldo menolak dan memilih untuk membuka restoran sendiri.

Sampai akhirnya aldo bisa membangun semua ini atas dukungan orang tua dan juga sahabat baiknya.

"Selamat sore pak aldo." Sapa karyawan wanita yang di kasir.

"Sore, gimana pengunjung hari ini apa kayak biasa?" Tanya aldo.

"Iya pak malah lebih besar dari kemarin, inikan weekend jadi banyak pengunjung asing yang datang untuk mencoba masakan korea kita." Jawabnya.

"Syukurlah, lanjutin kerjanya! Saya mau pergi keluar sebentar." Aldo pamit dan keluar dari sana.

Dia keluar lewat pintu depan sengaja sih sekalian untuk melihat-melihat, meninggalkan restoran nya tidak akan membuat aldo kehilangan uang.

Dia sudah mempercayakan semuanya pada dani, karena dani adalah manager sekaligus sahabat baik aldo.

Mereka bersahabat sejak lama sekali bahkan dani juga sering bermain ke rumah aldo.

Pergi ke parkiran dan mulai menaiki mobilnya dia ingin mampir ke bar sebentar.

Padahal aldo bisa saja minum alkohol di restoran nya tadi tapi karena dia ingin ke bar jadi ya di sinilah aldo.

Aldo memasuki bar itu di pukul 4 sore dia mampir untuk minum whisky kesukaan nya.

Terdiam sendiri tanpa teman atau pasangan jadi ya aldo tetap melanjutkan minum nya.

"Permisi pak, apa kamu kamu dateng cuma duduk?" Tanya seseorang yang tiba-tiba datang.

Aldo sedikit kaget namun wajahnya kembali datar saat orang itu duduk di samping nya.

"Emang saya harus apa?" Tanya aldo menatap tajam.

"Paling ga bayar saya pak, apa kamu butuh blow job?" Orang itu menggoda dengan menyentuh bahu aldo.

"Menjauh." Mata itu masih tajam.

"Cih!" Orang itu pergi meninggalkan aldo.

Entah kenapa aldo suka sekali berada di bar ini dia menatap sekeliling sambil meminum whisky nya.

Lama menatap aldo kembali meminta si pelayan menuangkan alkohol yang sedikit kuat, tentu pelayan itu menurut dan memberikan aldo koktail.

Meneguk setengah dengan sedikit pusing padahal bisnis nya lancar saja, tapi sayang kisah cintanya tidak selancar bisnis nya.

"Akh! Capek banget, saya butuh seseorang." Kesal aldo

Pukul 7 malam aldo masih berada di sana menikmati musik yang terus bersuara.

Dia bergoyang mencari mangsa dengan setengah mabuk aldo butuh pelampiasan.

Saat masuk ke dalam lautan manusia dia melihat wanita berpakaian cukup ketat.

Dengan celana panjang berwarna hitam sampai pantat nya terbentuk.

Aldo mendekati orang itu dan bergoyang di belakang nya, orang itu tentu senang dan ikut bergoyang memeluk leher aldo.

Tubuh mereka terus bertabrakan saling bergesekan dan bersentuhan.

Bahkan berbagi minuman bersama hingga orang itu hampir ambruk di pelukan aldo.

"Ungg... Aku mengantuk." Dia memeluk leher aldo erat.

"Ayo cantik kita tidur, kamu ga boleh tiduran di lantai."

Membawa orang itu masuk ke kamar yang sudah di pesan.

Membaringkan tubuh itu aldo merasa sedikit goyah saat melihat leher seksi putih mulus itu.

Dia mendekat dan mengusap leher itu.

"Apa boleh saya cicip?" Tanya aldo.

Kesadaran nya masih ada jadi aldo mencoba untuk pergi dari ruangan itu sebelum setan nya datang.

Namun wanita itu menarik tangan aldo.

Aldo melahap leher cantik itu. mengelus, mencium, dan menjilat, bahkan dia berani membuka kaos tipis itu.

Malam ini rasanya panas sekali apakah ini karena perubahan cuaca.

Atau memang karena nafsu mereka sudah di ujung rambut.

"Ahh mhh."

"Boleh saya tau nama kamu?" Bisik aldo

"Shhh milli.. ahh.."

Tbc....

Ini yng pertama semoga suka ya

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku