Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
"Apa gak ada cara lain Mas? Masa kita ...?"
"Aku cuma mau itu Nan, kamu mau atau gaknya terserah kamu. Tapi, sebenarnya semua ini adalah demi kebaikan kamu. Kamu selama ini penasaran tapi gak pernah dapat jawabannya. Sekarang jawabannya ada di depan mata kamu, tinggal kamu aja setuju dengan syaratnya." ujar Yuan yang baru 3 hari tiba di rumah ini.
Kinan menatap kakak iparnya itu lekat lekat. Mengapa ia terlihat sangat memaksa.
"Tapi apa Mas janji akan beritahu semuanya? Jangan ada yang di sembunyikan lagi dari Kinan Mas!"
"Aku janji, karena semua rahasia Bara ada padaku Nan. Terserah kamu aja" Yuan langung meninggalkan Kinan seorang diri di teras belakang.
"Mas!" Panggil Kinan lagi. Panggilan itu berhasil menghentikan Yuan, Yuan berhenti tapi tak berbalik menatap Kinan.
"Kinan siap Mas" Lanjut Kinan dengan suara yang sedikit bergetar.
Yuan tersenyum lalu sedikit menoleh ke belakang dan mengangguk mengiyakan.
Kinan masuk ke dalam kamarnya, ia modar mandir panik. Ia bertanya tanya apakah jawabannya dan pilihannya tadi benar? Gelisah tak menentu membuat Kinan tak bisa berpikir normal.
"Kinan? Nan! Nak! Kinan? Ini Ibu Nak" Panggil Bu Chika dari luar kamar Kinan.
"I-Iyaa Bu" Kinan membuka pintu kamarnya.
"Kamu seriusan Nan? Kamu mau nikah dengan Yuan?" Bu Chika menggoyang goyangkan kedua tangan Kinan.
"Eee iya Bu"
"Allhamdulilah" Bu Chika malah terlihat bahagia bukan main.
"Ibu? Setuju Kinan menikah dengan Mas Yuan? Sementara Mas Yuan dan istrinya ..." Kinan terbata bata.
"Ibu setuju Nan! Ibu restui kalian! Ibu malah senang kalau kamu nikah sama Yuan. Kamu akan selalu jadi anak Ibu" Bu Chika memeluk Kinan.
Kinan memang hanyalah menantu di rumah ini. Setelah menginggalnya Bara suami Kinan, Kinan selalu di hibur oleh Ibu mertuanya ini.
Sudah setahun yang lalu, Bara berpulang ke pangkuan yang Kuasa dan beberapa hari yang lalu, Yuan berserta istrinya kembali dari luar negeri. Di luar dugaan Yuan malah mengajak Kinan untuk menikah.
"Nan, segera kasih Ibu cucu yaa" Celoteh Bu Chika lagi.
"Aduh aduh, Bu. Kinan sama Yuan belum juga ijab kabul udah di mintai cucu? Gimana sih Ibu?" Sahut Pak Nardi yang ikut menyusul istrinya.
"Bapak? Bapak juga restui?"
"Restu Bapak selalu untuk kamu Nan" ujar Pak Nardi.
Kinan tersenyum manis, padahal dalam hatinya ia bertanya tanya.
***
Beberapa hari yang lalu, Kinan sedang menyapu halaman rumah. Saat itu sore juga Yuan dan Nia istrinya tiba di rumah ini.
Mobil yang mereka kendarai berhenti di depan Kinan, Kinan mengernyitkan keningnya, dalam hatinya bertanya siapa gerangan. Padahal selama ini tak ada yang berkunjung ke rumah menggunakan mobil secantik ini.
Keluarlah Yuan dan Nia, Kinan langsung mengembangkan senyumnya dan segera memanggil Ibu dan Bapak Mertuanya.
Kinan tak begitu akrab dengan kakak Ipar prianya itu, Kinan hanya berani menyapa Nia dan mengajaknya berbincang bincang.
Genap 3 hari kepulangan Yuan, Kinan yang tengah sibuk di belakang dengan berbagai macam sayur yang harus di bersihkannya.
Yuan tiba tiba muncul di belakangnya,
"Eh Mas? Cari apa Mas?" Tanya Kinan. Tak bisa di tutupinya keterkejutannya melihat Yuan tiba tiba hadir di belakangnya.
"Aku cuma mau kasih ini" Yuan menyerahkan buku tipis kepada Kinan.
Kinan menerimanya dengan ragu. "Apa ini Mas? Daftar belanja?" Tanya Kinan.
"Bukan, itu punya Bara" Ujar Yuan lagi, ia pun duduk di samping Kinan.