Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Kisah ini menceritakan tentang dua orang sahabat yang bernama Sandy Saputra dan Andre Sandoro.
Mereka berdua sama-sama tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan, dari kecil mereka berdua selalu bersama dan tidak pernah terpisahkan sama sekali.
Mereka berdua sudah seperti saudara kandung yang memiliki ikatan darah, dan mereka berdua sudah sepakat untuk terus bersama dan menggapai mimpi mereka sebagai seorang dancer dan idola yang terkenal.
Setelah mereka dewasa, mereka berdua memutuskan untuk pergi dari panti asuhan untuk memulai kehidupan baru untuk mereka berdua, keduanya saling membantu satu sama lain sehingga seiring berjalannya waktu perselisihan mulai terjadi diantara mereka.
Akankah mereka berdua mampu untuk mempertahankan persahabatan yang mereka jalani selama ini atau persaingan diantara mereka berdua akan menghancurkan itu semua?
***
Awal mula.
"Sandi, ayo ke sini! "Teriak Andre dari lapangan hijau panti asuhan tempat mereka tinggal.
Sandi langsung berlari ketika mendengar Andre memanggilnya.
Setibanya di sana,
"Ada apa? Kenapa kau memanggilku? "Ujar sandi dengan nafas yang masih tersengal-sengal karena berlari ke arah Andre yang memanggilnya.
"Coba deh kamu lihat awan itu, awan itu terlihat sangat indah bukan? "Ujar Andre sambil menunjuk ke arah langit biru.
" Apa Kau hanya memanggilku untuk masalah itu? "Tanya sandi yang merasa kalau dia dipermainkan oleh sahabatnya itu.
Andre hanya tertawa kecil ketika melihat wajah imut sahabatnya, seketika cemberut. Ia menarik lengan sandi itu untuk ikut duduk dan berbaring di sana.
"Aduh, hari ini rasanya sangat sulit sekali, ada begitu banyak pekerjaan di panti tapi kau malah asik bersantai di sini, "oceh sandi pada adiknya itu.
" Kamu tidak usah terlalu rajin, bisa-bisa nanti kamu dijadikan babu di sini, "ucap Andre kepada sandi.
"Iya, aku juga sudah merasa bosan dengan segala aktivitas yang ada di sini, aku berencana untuk pergi dari sini dan memulai kehidupan yang baru di luar sana, "ucap sandi kepada sahabatnya itu.
"Jadi kamu akan meninggalkan aku sendiri di sini? "Tanya Andre.
"Itu semua terserah padamu, jika kau ingin ikut denganku Aku akan senang hati membawamu, "jawab sandi pada Andre.
" Tentu saja aku akan ikut denganmu, Kau sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, bagaimana mungkin aku bisa hidup di sini tanpamu sandi, "ujar Andre pada sandi itu.
Lalu keduanya tengah sibuk membahas tentang rencana hidup mereka kedepannya, keduanya mulai merencanakan hal-hal baru yang akan mereka coba untuk dapat mempertahankan kehidupan mereka di masa depan dan tentunya dengan cara keluar dari pantai ini.
"Bagaimana kalau kita mulai mendalami dunia dancer seperti cita-cita kita dahulu ? "Tanya sandi kepada Andre.
"Sepertinya idem itu sangat bagus, tapi bagaimana kita akan menjalani hidup jika tidak mempunyai pekerjaan ? "Ujar Andre.
" Kamu tidak perlu khawatir, kamu tenang saja. Kita akan memulai mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang untuk sewa kontrakan dan untuk makan sehari-hari nantinya, "usul sandi kepada Andre.
"Sepertinya keinginanmu tidak bisa lagi kita tunda-tunda, Baiklah. Aku akan setuju dengan semua idem itu, lalu kapan kita akan keluar dari sini?" Tanya Andre.
"Tentu saja secepatnya, aku akan coba berbicara dengan ibu panti terlebih dahulu untuk meminta izin agar kita diperbolehkan keluar dari tempat ini, "ujar sandi.
Andre dan sandi pun kini memang sudah memasuki usia dewasa, keduanya memang tumbuh dewasa di panti ini. Panti ini memang mengasuh anak-anak didiknya sampai mereka mampu untuk bertahan hidup sendiri di luaran sana.
Anak-anak yang tergolong sudah dewasa, biasanya diminta untuk ikut serta dalam pengelolaan panti, begitu juga dengan Andre dan sandi. Kini keduanya biasa membantu mengurus pengelolaan panti, keduanya juga ikut serta membimbing dan mendidik anak-anak yang masih kecil di sana.