Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
#Dendam_Bunga_Desa
Bab 1
Pembatalan
" Maaf kami tidak bisa melanjutkan acara pernikahan ini."
Lemas dan luluh bagai tak berbentuk begitu mendengar hal itu seluruh keluarga kartini bagai tersambar petir di siang bolong. Laki-laki tua yang sedang duduk hanya menunduk lesu membendung air mata yang hampir menganak sungai. Berita itu sungguh sangat mengejutkan apalagi terucap dari mulut seorang calon besan dulunya setelah kalimat itu meluncur keluar tidak ada lagi harapan.
"Tapi apakah sebaiknya dicari dulu akar permasalahannya." Dia berusaha tegar membela diri juga percuma karena pasti mereka juga tidak bakal percaya.
Rumah itu perlahan menjadi sunyi suara riuh para tetangga yang menyiapkan semuanya perlahan menghilang.
Siang itu ketika semuanya bekerja keras menyiapkan acara pernikahan untuk Kartini
Seorang gadis bunga Desa yang sangat terkenal kecantikannya. Hal itu membuat seorang pemuda anak juragan tanah tertarik meminangnya. Memang mereka juga sudah pernah menjadi teman waktu kecil sebelum anak juragan tanah itu pergi ke kota untuk belajar.
Sebuah mobil mewah yang jarang dimiliki oleh siapapun di desa terparkir di halaman depan sebuah rumah sederhana milik keluarga Kartini.
Hal itu mengejutkan semua penghuni rumah karena acaranya masih dia hari lagi tapi mengapa mereka sudah datang.
Kartini meremas seprai tempat dia duduk sekarang di memang berada di kamar tapi bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.
Teryata benar mereka percaya dengan hasutan orang lain bahwa Kartini berselingkuh dengan Laki-laki lain padahal hari itu ada seorang laki-laki yang memaksa Kartini untuk mengantarkanya pulang ke rumah tak disangka itu menjadi penyebab terjadinya hal yang tak terduga. Malu, sedih campur Marah bergejolak di dalam diri Kartini.
Orang tuanya memohon agar mereka tidak membatalkan pernikahan dengan putra mereka bukan karena mereka kaya karena terlanjur semua tahu kalau Kartini akan menikah dengan Pandu putra mereka. Membatalkan pernikahan akan menjadi Aib dan mempermalukan Keluarga Kartini.
"Sabar, Nduk ini memang ujian."
Wanita paruh baya mengelus punggung Kartini yang kini mulai terisak. Bukan bukan karena kegagalan pernikahan dengan Pandu tapi sikap Ayahnya yang rela merendahkan harga dirinya agar mereka tidak membatalkan rencana itulah yang membuat Kartini terluka. Dia ingat bagaimana mereka dulu mengemis ingin menjadikan Kartini menantu ya.
Mereka bahkan menjanjikan akan memberikan mahar yang fantastis. Namun bukan ini pertimbangan orang tua Kartini. Mereka menyerahkan semuanya kepada Kartini.
" Nduk apa kamu mau menerima lamaran, Pandu? "
Ucap wanita paruh baya kepada Kartini. Wanita itu sangat bijak, dia tidak mau kalau Kartini menikah dengan Dasar Paksaan. Dia ingin anak perempuan satu- satunya yang dia miliki bisa bahagia dengan pilihannya.
"Kartini akan memikirkan dulu, Mbok."
Kartini tau kalau dia tidak bisa menolak karena orang kaya seperti mereka pasti melakukan segala cara agar keluarganya tidak bisa menolak.