/0/28649/coverbig.jpg?v=03e3e2b6056be3b5f8031561364897f2&imageMogr2/format/webp)
Untuk menenangkan diri dari perkuliahan, Aldi memutuskan berlibur di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota. Namun, dia tidak menyangka bahwa kunjungannya ini akan membuatnya menemukan kemampuan supernatural yang tidak dia sadari. Apakah Aldi dapat menjalani liburannya di Desa Purnama saat banyak sekali pengalaman mistis yang dia alami di sana?
"Sudah sampai, Dek! Ini rumah Pak Suwarno," ujar Pak Sarip sambil menunjuk dengan jempolnya ke sebuah rumah tua yang masih sangat terawat.
Pria tua ini adalah tukang ojek yang sudah dipesan oleh paman untuk mengantarku. Sejak awal, Pak Sarip begitu sopan saat menyambutku di pintu gapura desa. Senyumnya melebar dengan gigi depan yang ompong dimakan usia.
Di sepanjang perjalanan, beliau tak segan untuk memulai obrolan denganku. Aku hanya tersenyum dan menjawab seperlunya. Rasa lelah yang aku rasakan membuatku ingin segera sampai di rumah paman, terlebih lagi kami harus melewati jalan yang membelah hutan yang rimbun menuju desa paman. Entah karena merasa sangat lelah, atau hanya perasaanku saja, sejak tadi aku bahkan merasa sedang diawasi oleh seseorang dari jauh.
Kupikir itu mungkin hanya seekor binatang yang berkeliaran di malam hari. Maklum saja, desa ini melewati sebuah hutan yang cukup lebat dengan penerangan seadanya dari obor yang sepertinya sengaja dipasang warga sekitar untuk menerangi jalan masuk ke desa.
"Terima kasih, Pak!" ucapku sambil menyodorkan selembar uang 100 ribu padanya, "Ambil saja kembaliannya."
Suasana malam yang begitu sepi. Udara dingin kian menusuk sampai ke tulang. Aku berdiri di depan pagar sebuah rumah tua yang kosong. Perjalanan yang hampir enam jam aku lalui membuatku merasa sangat lelah. Badanku terasa ringkih.
Aku tidak menyangka bahwa perjalanannya akan begitu lama. Niatku dari kota ke desa ini sebenarnya untuk liburan cuti dari kuliahku. Mengingat rumah paman yang seorang perwira TNI ini sudah lama kosong karena harus untuk bertugas di daerah lain, aku akhirnya memberanikan diri ke sini sendirian.
Jalanan di sini penuh lobang dan sempit, sehingga sulit diakses kendaraan roda empat tidak bisa melewatinya. Kata paman, di desa ini sangat jarang sekali warga yang memiliki kendaraan pribadi, mereka lebih memilih menggunakan transportasi umum untuk bepergian ke kota. Selain karena jalan desa yang tidak memungkinkan, mereka juga tidak pernah kesulitan mencari bahan makanan karena hasil panen yang melimpah mereka dapatkan dari bercocok tanam.
Setelah selesai mengobservasi daerah sekitar, aku kemudian turun dari motor sambil menggendong tas ransel di pundakku. Aku ingin segera istirahat.
"Waduh! Ini banyak sekali, Dek!" ucap Pak Sarip heran ketika menyadari jumlah uang yang kusodorkan padanya.
"Tidak apa-apa, rejeki buat Bapak sekeluarga," ucapku.
"Ya sudah kalau begitu, terima kasih banyak ya, Dek. Semoga berkah." Pak Sarip segera memasukkan uang seratus ribu itu ke dalam saku jaketnya yang terlihat lusuh.
Tak lama kemudian, Pak Sarip pamit pergi dan berlalu secepat kilat. Kurasa tak sampai lima menit aku berpaling, Pak Sarip sudah lenyap dengan sepeda motornya melewati kegelapan malam.
Perlahan, aku mulai memindahkan barangku ke teras rumah. Aku melihat sekeliling, rumah-rumah yang masih jarang dengan jarak saling berjauhan, pohon- pohon rindang yang tinggi menjulang, ditambah suara-suara binatang malam yang bersaut-sautan membuat nyaliku semakin menciut.
Kupercepat langkahku menuju rumah, berharap seseorang ada dihadapanku untuk sekedar mengusir ketakutanku.
Kata paman, rumah ini dirawat oleh sepasang suami istri selama kurang lebih dua belas tahun ditinggalkan oleh paman. Mereka adalah Mbah Atmo dan Bi Sari.
Mbah Atmo dan Bi Sari sudah lebih dari dua puluh tahun tinggal bersama paman dan keluarganya. Sejak kepergian istri dan anaknya, paman memutuskan untuk tinggal jauh dari desa ini.
Kuketuk pintu dengan tergesa. Dengan perasaan takut, aku memberanikan diri melihat sekeliling rumah yang masih dikelilingi oleh pohon-pohon rindang yang gelap.
Tok ... tok ... tok ...
"Assalamualaikum! Permisi, apa ada orang?" ucapku setengah berteriak.
Dari dalam rumah, terdengar suara langkah kaki yang terdengar pelan. Langkah kaki itu perlahan mendekat ke arahku.
"Ya, tunggu sebentar!" ucap seseorang dari dalam rumah.
Seketika perasaanku menjadi lega, ternyata masih ada orang yang terjaga selarut ini.
Ceklek!
Suara pintu yang ditarik dari dalam.
Kulihat seorang nenek tua dengan rambut cepol yang penuh dengan uban membuka pintu dengan pelan.
"Malam, Bi. Saya Aldi, keponakan Pak Suwarno," ucapku memperkenalkan diri.
Nenek tua itu melihatku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Bab 1 Kampung Paman
14/10/2025
Bab 2 Bulan
14/10/2025
Bab 3 Cerita di Malam Hari
14/10/2025
Bab 4 Bulan Tanpa Cahaya
14/10/2025
Bab 5 Masa Lalu Bersama Nana
14/10/2025
Bab 6 Perjalanan Menuju Bulan
14/10/2025
Bab 7 Tujuan
14/10/2025
Bab 8 Bulan Dan Kenangan
14/10/2025
Bab 9 Menuju Keabadian
14/10/2025
Bab 10 Gadis Misterius
14/10/2025
Bab 11 Rosmala
14/10/2025
Bab 12 Hantu Kardun Bagian 1
14/10/2025
Bab 13 Hantu Kardun Bagian 2
14/10/2025
Bab 14 Hantu Kardun Bagian 3
19/10/2025
Bab 15 Keanehan Bersama Rosmala
20/10/2025
Bab 16 Hantu Kardun Bagian 4
21/10/2025
Bab 17 Hantu Kardun Bagian 5
22/10/2025
Bab 18 Hantu Kardun Bagian 6
22/10/2025
Bab 19 Hantu Kardun Bagian 7
23/10/2025
Bab 20 Hantu Kardun Bagian 8
23/10/2025
Bab 21 Hantu Kardun Bagian 9
24/10/2025
Bab 22 Hantu Kardun Bagian 10
24/10/2025
Bab 23 Hantu Kardun Bagian 11
24/10/2025
Bab 24 Hantu Kardun Nagian 12
24/10/2025
Bab 25 Hantu Lardun Bagian 13 (Tamat)
24/10/2025
Bab 26 Permulaan
25/10/2025
Bab 27 Bulan vs Rosmala
25/10/2025
Bab 28 Sosok di Rumah Pak Yanto Bagian 1
27/10/2025
Bab 29 Sosok di Rumah Pak Yanto Bagian 2
28/10/2025
Bab 30 Sosok di Rumah Pak Yanto Bagian 3
29/10/2025
Bab 31 Sosok di Rumah Pak Yanto Bagian 4
30/10/2025
Bab 32 Sosok di Rumah Pak Yanto Bagian 5 (Tamat)
31/10/2025
Bab 33 Nana, Si Kecil Yang Malang
02/11/2025
Bab 34 Kuntilanak Ririn Bagian 1
02/11/2025
Bab 35 Kuntilanak Ririn Bagian 2
04/11/2025
Bab 36 Kuntilanak Ririn Bagian 3
05/11/2025
Bab 37 Kedatangan Ayla Bagian 1
05/11/2025
Bab 38 Kedatangan Ayla Bagian 2
06/11/2025
Bab 39 Kuntilanak Ririn Bagian 4
07/11/2025
Bab 40 Kuntilanak Ririn Bagian 5
11/11/2025