Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pemburu Darah Perawan

Pemburu Darah Perawan

Dinda sukmadewi

5.0
Komentar
9K
Penayangan
24
Bab

Untuk Merubah Hidupnya Japri pergi ke karang Nini untuk melakukan pesugihan. Dan dengan persembahan darah perawan setiap malam Selasa legi menjadikan nya kaya raya. Dan sesuai perjanjiannya, Putra tunggal nya harus melanjutkan tradisi persembahan darah perawan. Indra putra tunggalnya melanjutkan tradisi yang hampir saja melanggar pantangan nya.

Bab 1 Perjalanan

"Ahk sakiiiiit...." Pekik seorang wanita tanpa busana dengan paha terbuka lebar.

Tanpa basa basi pria tampan itu langsung menghantam lobang kewanitaan wanita berkulit putih itu sampai terasa hangat cairan membasahi batang pusakanya.

Tangan nya segara memeriksa cairan hangat yang menempel di kepala dan batang pusakanya.

Bau amis darah membuatnya tersenyum puas seraya meraih saputangan putih dari sisi ranjang.

Ia lalu membersihkan batang pusakanya dan lobang kewanitaan dari darah, bahkan ia membungkus telunjuknya dengan saputangan putih lalu ia masukan ke dalam lobang kewanitaan perempuan yang sedang berbaring itu.

Setelah meletakan saputangan dengan noda darah perawan. Didalam kotak yang selalu ia siapkan disamping ranjang.

Pria tampan bertubuh kekar dengan kulit putih itu menjilati lobang nikmat wanita itu.

Wanita itu menggelinjang nikmat. Dengan tangan meremas dua gundukan daging sinyal di dada wanita itu, pria gagah itu menaikinya dan mulai membenamkan kembali pusaka nya. Mengayun perlahan dan semakin cepat. Desahan wanita itu membuatnya semakin bergerak cepat,bokongnya terangkat dan menekan sampai akhirnya menekan dalam dan dengan cepat mencabut pusakanya dan menyemprot kan cairan kental berwarna putih diatas saputangan yang sudah ia siapkan.

Ritual tirakat darah perawan pertama yang ia lakukan selesai sudah.

"Lirik linglang sanggurilang asih, asih aing Sanghyang mata. Bumi graha darah harta, Artha na Santosa, Lumintang Sangkala Batara Artha loh jinawi.."

Ucap Japri membacakan mantra turun temurun leluhur nya sambil membakar kain putih dengan darah perawan yang baru ia nikmati.

****

Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Japri Darmawan pemilik group Indra jaya utama. Yang usahanya seperti kerajaan gurita, dari mulai pom bensin, rumah sakit, gunung batu dan pengerukan pasir, rental alat berat,toko emas dan entah berapa juta pintu kontrakan yang dimiliki nya.

Japri Darmawan adalah keturunan ketiga dari Indra jaya group. Dan ia hanya mempunyai satu orang putera tunggal pewaris kerajaan bisnis nya.

Darmawan Indra pria tampan yang berusia 23 tahun yang baru menyelesaikan studinya diluar negri.

Walaupun belajar diluar negri Indra dari kecil sudah dijejali ilmu leluhurnya. Dan dengan patuh Trisna mengikutinya.

" Indra, mulai lah melakukan tirakat setiap Selasa legi dengan seorang perempuan yang masih perawan...!" Ucap Japri pada putra tunggalnya saat baru saja ia merayakan ulang tahun nya yang ke 23 tahun.

Dan sebagai hadiah ulang tahunnya Japri memberikan hadiah kunci kamar hotel dengan wanita perawan didalamnya.

" Ini pelepasan bujang kamu, air mani ( sperma) pertama kamu, jangan kamu keluarkan didalam rahim perempuan itu. Tapi kamu simpan dalam saputangan ini bersama dengan darah perawan wanita itu." Pesan Japri pada Indra.

Sesuai adat leluhurnya ia harus langsung mengajarkan pada putranya. Begitupun nantinya Indra harus mengajarkan keturunannya seperti ayahnya mengajarkan dia sekarang.

" Bapak..? bagaimana kalau ternyata wanita itu sudah tidak perawan...?" Tanya Indra.

" Untuk tirakat Selasa legi, perempuan yang akan masuk kamar akan diperiksa dulu apakah dia masih utuh selaput daranya atau tidak. Kamu tidak usah khawatir, si Desi asistennya Pak Dadamg sudah mengetesnya. Dan untuk selanjutnya Desi akan mengatur kan setiap waktu tirakat." Jawab Japri sambil menepuk bahu putranya.

Indra bukan pemuda yang bergaul bebas, untuk ukuran pemuda tampan dan modern masih langka di isi 23 tahun masih perjaka tingting, yang dengan sabun pun belum pernah.

Indra begitu patuh dengan aturan keluarga nya.

Dan malam ini malam pertama ia melakukan ritual tirakat darah perawan dengan perempuan uang ia sendiri tidak tahu namanya.

Sejak malam itu Indra menjadi lebih bersemangat lagi menjalankan bisnis keluarga nya yang semakin maju saja.

Dan malam ini bersama beberapa orang kawannya ia mendatangi club' malam di kawasan puncak.

Untuk pria tampan dan berduit seperti nya tidak lah susah mendapatkan wanita mau model apapun.

Tanpa ragu Indra menarik seorang wanita pemandu lagu yang paling cantik menurutnya.

Indra masih penasaran dengan lobang hangat yang ia nikmati dua hari lalu.

Setelah minum beberapa sloki ia segera menarik wanita itu ke sofa bed yang ada diruang karaoke itu.

Beberapa orang kawannya mentertawakan dirinya.

" Nafsu banget yang baru pulang dari Amrik..!?" Ujar salah seorang sahabat nya.

Indra tidak memperdulikan nya, ia langsung membuka blouse yang dipakai wanita itu dan menghisap puting susunya dengan sangat bernafsu sambil meremas nya.

Wanita itu begitu menikmati sentuhan Indra.

Bahkan dengan berani wanita itu mengeluarkan pusaka Indra yang sudah berdiri tegak dari dalam celana nya.

Wanita itu menjilati pusakanya yang besar dan panjangnya melebihi rata-rata pria Asia.

Indra yang sudah tidak tahan segera mengarahkan pusaka nya kedalam lobang milik wanita itu.

Namun Trisna sedikit kecewa , karena ia tidak merasakan kenikmatan seperti dua hari lalu. Kenikmatan perawan yang masih disegel.

Rasanya pusaka nya keluar masuk biasa saja tidak ada jepitan atau cengkraman seperti yang ia rasakan kemarin.

Indra menoleh pada kawannya yang juga sedang menyodok liang wanitanya dengan posisi dari belakang.

Indra yang memang belum berpengalaman segera mengikutinya.

" Ahk lumayan agak terasa sempit.." batin nya.

Sementara wanita nya terus memekik nikmat dengan sodokan Indra yang luar biasa dengan pusakanya yang besar. Entah berapa kali wanita itu sudah mencapai puncaknya.

Hampir satu jam Indra baru bisa menemukan kenikmatan nya.

****

Bik Desi asisten pribadi Haji Japri Bapaknya Indra sudah bekerja hampir 30 tahun dari sejak Haji Japri masih bujang.

Bik Desi jugalah katanya yang dulu mengatur kan ritual tirakat perawan untuk haji Japri. Bik Desi adalah adik ayahnya haji Japri. Bik Desi tidak menikah lagi sejak suaminya meninggal dan ia terus ikut dengan haji Japri setelah orangtuanya meninggal.

" Ndra ..?lusa ritual Selasa legi. Mulai lah hari ini puasa tiga hari dan baru buka puasa hari Selasa jam 3 pagi."ucap Bik Desi sambil merapikan kamar persembahan dipondok kecil seperti rumah minimalis di sudut kediaman Japri yang lebih iantas dibilang istana.

" Bik, apa harus selalu dikamar ini,, ? Kenapa ga dihotel aja sih..?" Tanya Indra.

" Sebaiknya nya dikamar ini Dra ini kamar lumbung abadi. Kakek buyut kamu juga selalu disini melakukan ritualnya..." Ujar bik Desi menjelaskan.

" Bik, apa kalau nanti aku punya anak perempuan hatus melakukan hal ini juga...?" Tanya Indra yang masih saja penasaran.

Bik Desi menganggukkan kepalanya.

" Iya Ndra seperti bibi. Tapi bibi gagal, karena bibi malah jatuh cinta dengan pria bujang yang ke empat kali sampai bibi hamil." Jawab bik Desi dengan sedih.

" Terus anak bibi mana...?" Bik Desi menggelengkan kepalanya.

" Dia meninggal sehari setelah dilahirkan, dan suami bibi meninggal tiga bulan dari itu. Sejak itu bibi trauma untuk menikah lagi. Sudah berapa puluh kali dijodohkan, bibi ga mau. Bibi ga sanggup kalau keturunan bibi harus melakukan ritual ini."ujar bik desi.

" Memangnya benar ya Bik, kalau ritual ini tidak dilanjutkan, harta kita akan habis...?" Tanya Indra.

" Iya Ndra, seperti paman kamu yang melanggar adat leluhur, dia menikahi wanita persembahan karena... yaitu tadi godaanya adalah jatuh cinta. Makanya kamu jangan sampai jatuh cinta sama wanita persembahan, karena kalau sampai kamu menkahi wanita persembahan kamu harus mengulang dari awal lagi, dengan persembahan 333 darah perawan, dan itu kamu lakukan setekah menikah. Itu susah sekali." Indra merinding mendengar penjelasan bik desi tentang adat leluhurnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Dinda sukmadewi

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku