/0/14858/coverorgin.jpg?v=a6668d914bf0e0e8b652a837463e32ce&imageMogr2/format/webp)
Dasar tua keladi mata keranjang!” maki Hanny saat Mr. Ramsom melangkah keluar dari gerbang rumah.
Sherly terkejut dan melotot ke arah adiknya dengan pandangan marah, sesekali ia melirik ke arah depan dan berharap orang tua itu tidak mendengar makian yang baru saja dilontarkan sang adik. Untung saja Mr. Ramsom sudah melangkah jauh sehingga ia bisa menghela nafas lega.
“Heh! Sembarangan! Jangan keras-keras! Ngatain orang kok seenaknya sendiri! Pas ada orangnya lagi! Kalau dia dengar bagaimana coba?” hardik Sherly.
Di mata Sherly, Mr. Ransom dan Bertha-istrinya adalah tetangga yang baik, mereka gemar membantu orang lain dan sangat ramah walaupun hidup mereka bisa dibilang agak kekurangan. Ia dan istrinya, Bertha atau biasa dipanggil Mrs. Ransom, adalah tetangga dekat keluarga Sherly, barangkali bahkan yang paling dekat. Sejak Sherly, suami, dan anaknya pindah ke kawasan pemukiman ini Mr. Ransom dan istrinya yang merupakan penduduk asli tidak pernah jera memberikan bantuan. Bahkan ketika Sherly atau suaminya sedang disibukkan dengan pekerjaan, Mr. Ransom dan istrinya membantu menjaga Nathan, putra kecil mereka dengan lapang hati.
Hanny adalah adik Sherly yang kebetulan semalam menginap di rumah Sherly. Berbeda dengan Sherly yang menaruh simpati pada Mr. Ransom, Hanny sudah tidak suka dengan pria tua itu sejak pertama kali bertemu dengannya. Kali ini pun ia menyuarakan ketidaksukaannya dengan jujur.
“Aduh, orang seperti itu, Kak. Biarkan saja kalau dia dengar. Habis dia tidak tau diri sih,” tukas Hanny memberikan alasan. Bibirnya mencibir, walaupun maksud hati ingin meledek tapi gestur itu justru membuat wajahnya terlihat sangat manis.
“Tahu tidak, sewaktu Kak Sherly tadi membungkuk mau mengambil mainannya Nathan yang jatuh? Matanya jelalatan, Kak! Berani-beraninya dia memperhatikan ke belahan dada Kak Sherly. Tidak sopan sekali! Dia sadar aku liatin, jadi aku pelototin saja! Eh, udah gitu bukannya malu atau memalingkan wajah, dia malah menjilat bibirnya sendiri, pura-pura tidak melihat aku! Mesum sekali! Itu kan tidak sopan namanya!”
Hanny berhenti sebentar, menatap kakaknya yang memiliki tubuh ideal dengan pandangan serius. “Serius, aku jadi takut, Kak. Jangan-jangan Mr. Ransom menaruh hati ke Kak Sherly? Ingin berbuat hal yang aneh?”
Sherly hampir tersedak mendengar kalimat yang keluar dari bibir mungil sang adik. Si cantik itu diam sebentar, menatap Hanny tak percaya karena adiknya itu baru saja meracau seperti senapan mesin. ia menatap adiknya dengan pandangan serius, lalu tertawa terpingkal-pingkal.
hanny yang awalnya memasang wajah serius akhirnya juga ikut tertawa ketika sadar tuduhannya mungkin sudah terlalu berlebihan.
Sherly bukannya ingin membela Mr. Ransom atau berpihak kepada adiknya sendiri, tapi si cantik berjanji dalam hati di lain kesempatan akan lebih hati-hati berpakaian saat tetangganya itu datang berkunjung. Kalau sedang mengurus Nathan, dia memang sering teledor memperhatikan pakaiannya sendiri, seringkali lupa kalau ada lawan jenis di ruangan.
“Hush! Kamu itu … jangan ngawur ya. Kalau yang seperti tadi kan jelas-jelas kesalahan Kakak, bukan Mr. Ransom. Kakak tadi lupa bagian atas baju yang dipakai agak longgar, jadi kalau membungkuk bisa kelihatan …,” kata Sherly mencoba meredamkan emosi Hanny sambil membenahi baju yang ia kenakan.
“Iya juga sih, Kak. Tapi kalau orangnya sopan kan sudah memalingkan wajah, bukannya malah menikmati! Dasar dia otaknya kotor! Tapi, ya sudahlah….” Hanny mengangkat bahu tanda ia tidak akan mempermasalahkan lagi perkara tadi, tapi sejenak kemudian si manis itu memukul pundak kakaknya pelan.
/0/17910/coverorgin.jpg?v=3990dd583fb4dc94a1b14b2ec024bccb&imageMogr2/format/webp)
/0/13401/coverorgin.jpg?v=3d8df5fbd594f89d3fb5ffd01438f306&imageMogr2/format/webp)
/0/12827/coverorgin.jpg?v=98e8c94e6c32338a89aa8c2d007b7b10&imageMogr2/format/webp)
/0/15897/coverorgin.jpg?v=7a676661d11e3a9172f85a345ac3258a&imageMogr2/format/webp)
/0/18824/coverorgin.jpg?v=dd98140633e26b2633176819c42f74f4&imageMogr2/format/webp)
/0/7203/coverorgin.jpg?v=4ad306f8eba8a9e0bb9b5d9d4e5ecbc1&imageMogr2/format/webp)
/0/23359/coverorgin.jpg?v=6cc1c8db761967eeaa4c45bc90ba2de5&imageMogr2/format/webp)
/0/29606/coverorgin.jpg?v=43de8d7d2e394f3d3f370d1b2566c8f7&imageMogr2/format/webp)
/0/17140/coverorgin.jpg?v=9116f11934ba3241336420f79b9c0f06&imageMogr2/format/webp)
/0/3092/coverorgin.jpg?v=6017a83f5795db14f6aeff4606c5d9c3&imageMogr2/format/webp)
/0/6453/coverorgin.jpg?v=810212e2d3721bd6501188d5f7bfafd3&imageMogr2/format/webp)
/0/16017/coverorgin.jpg?v=99dc715da7f8e84d484e8c156e7fdc74&imageMogr2/format/webp)
/0/19258/coverorgin.jpg?v=2fa662005d446848bdf54df9bbc702a7&imageMogr2/format/webp)
/0/12760/coverorgin.jpg?v=5fbda0a58e6c4dbafe7cc37130c26aea&imageMogr2/format/webp)
/0/13005/coverorgin.jpg?v=9cd78141f83941c03784c9a5bde701b1&imageMogr2/format/webp)
/0/28416/coverorgin.jpg?v=a461bfbf0f8ce2027c34bfca64f87c99&imageMogr2/format/webp)
/0/17882/coverorgin.jpg?v=9079b312ff97b8638c0c92c6cce5b2b1&imageMogr2/format/webp)