Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Budak di atas Ranjang

Budak di atas Ranjang

Natalie Ernison

5.0
Komentar
759.2K
Penayangan
32
Bab

Mature Romance 21+ Kaki Izabelle gemetar hebat, ia tidak menyangka akan melakukan hal segila ini hanya demi menebus ayah brengseknya. Malam ini adalah malam terakhir Izabelle sebagai seorang gadis perawan. "Kau akhirnya datang, jalang kecil!" Ucap seorang pria yang telah menanti kedatangan Belle malam itu. Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan. "Inikah yang dinamakan seks.. ada rasa sakit dan juga nikmat.." Izabelle menatap ke arah awan-awan ruangan dengan tatapan mata yang kosong bak tak berpengharapan lagi. Yah, kehormatan yang selama ini ia jaga dengan baik akhirnya hilang direnggut oleh seorang pria yang baru saja ia temui. Bahkan harus menerima hinaan kejam dari Jordan usai hubungan panas mereka malam itu. Izabelle terpaksa melakukan transaksi haram ini agar ayahnya terbebas dari hutang piutang bahkan sandera Jordan. Kehidupan mereka kian sulit akibat perbuatan ayahnya yang suka berjudi hingga mereka nyaris menjadi gelandangan... Apa yang akan Izabelle perbuat selanjutnya dimasa depan?

Bab 1 Malam terakhirku sebagai perawan

"Budak di atas Ranjang

Author by Natalie Ernison

Hallo, ini adalah novel terbaruku☺️ dan nuansa awalnya sedikit berbeda dari novel² sebelumnya😸 tentunya membuat kalian panas dingin dikit deh hehehe

Selamat membaca🤗🤗🤗🥳🥳

Selamat membaca🤗🤗🤗🥳🥳

...

Malam ini merupakan malam yang sangat menyedihkan bagi Izabelle Vedrow atau sebut saja gadis ini Belle. Ia kehilangan pekerjaannya akibat hutang piutang sang ayah. Ayahnya suka bermain judi dan juga suka memukuli ibunya ketika kalah bermain judi.

Izabelle Vedrow

Izabelle Vedrow

Belle sangat muak dengan keadaannya, ia benar-benar dipermainkan oleh sang boss mafia yang telah menjadi sumber uang bagi ayahnya dan kini sedang menyandra ayahnya di sana

Belle sangat muak dengan keadaannya, ia benar-benar dipermainkan oleh sang boss mafia yang telah menjadi sumber uang bagi ayahnya dan kini sedang menyandra ayahnya di sana.

Belle datang ke markas mafia seorang diri, ia sudah gelap mata dan tidak dapat berpikir dengan jernih lagi.

"Markas Mafia"

Kaki Belle gemetar hebat, ia tidak menyangka akan melakukan hal segila ini hanya demi menebus ayah brengseknya.

"Kau akhirnya datang, jalang kecil!" Ucap seorang pria yang telah menanti kedatangan Belle malam itu.

Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan.

Jordan Heron

Jordan Heron

Jordan hanya mengenakan celana jeans, sedangkan bagian tubuh atasnya terekspos bebas

Jordan hanya mengenakan celana jeans, sedangkan bagian tubuh atasnya terekspos bebas. Tubuh yang begitu proporsional, dengan otot yang sangat menggoda iman wanita ketika melihatnya. Senyuman nakal tertoreh dibibir Jordan, karena baginya kedatangan Belle adalah sebuah santapan lezat.

"Berhenti mengulur waktu, cepat lakukan sesuai perjanjian." Ketus Belle dengan sorot mata yang sangat tajam. Seketika itu juga Jordan merasa sangat tertantang. Belum pernah ada seorang gadis polos yang berani menentang dirinya seperti yang sedang Belle lakukan.

"Kemarilah!" Jordan menarik paksa pergelangan tangan Belle menuju sebuah ruangan khusus miliknya. Tentu saja, ruangan tersebut adalah tempat eksekusi panas bagi Jordan.

...

"Kumohon tepatilah janjimu untuk membebaskan ayahku dari segala hutangnya." Ucap Belle dengan tubuh gemetar.

"Of course, little bitch. Tapi, setelah kau memuaskanku.." ucap Jordan tepat di daun telinga Belle, dengan sedikit jilatan nakal di sana. Belle kian gemetar, ia hanya lah seorang gadis polos dan tidak tahu tentang dunia mafia yang sangat kejam.

Ahk! Belle memekik saat Jordan mendorong tubuhnya ke atas kasur king size. Jordan bahkan menindih tubuh Belle, dan mulai mencumbu Belle dengan kecupan yang begitu rakus. Belle hanya mampu meremas seprei sebagai pelampiasan rasa bersalah dan juga jijik terhadap dirinya sendiri.

"Apakah aku akan berakhir malam ini.." Belle hanya bisa pasrah akan apa yang Jordan perbuat selanjutnya.

Ahk! Belle mendesah kasar, saar Jordan mulai menjelajahi area tubuhnya. Menjilat, menghisap, meremas bagian sensitive tubuh Belle.

Jordan membuka lebar kedua paha Belle dan membuka bagian Mrs.V milik Belle yang masih perawan dan juga menggemaskan baginya. Jilatan pertama, kedua dan seterusnya sudah mampu membuat seluruh tubuh Belle mengalami tegangan tinggi. Seluruh aliran darahnya kian memanas, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kau yang menyerahkan dirimu, maka nikmatilah malam terakhirmu sebagai seorang gadis perawan." Jordan pun tak ragu untuk menerobos selaput darah milik Belle yang masih sangat rapat juga sempit.

Ahk! Hakkkhh ahk! Belle mendesah kasar dan air matanya menetes saat Jordan mencoba untuk menerobos masuk selaput darah miliknya.

"Oh God! Apakah ini malam terakhirku sebagai seorang perawan.. aku sangat jalang.. yah, aku hanya seorang gadis jalang.." Belle tak hentinya menangis sedih atas apa yang telah terjadi.

Hingga akhirnya..

Arghkk!! Jeritan juga desahan terakhir Belle dan akhirnya selaput darah miliknya pun koyak akibat tusukan Mr.P milik Jordan. Maju mundur Jordan memainkan perannya di atas tubuh polos Belle.

Ahk! Ahk! Belle terus mendesah seirama dengan tempo tusukan dari Jordan. Terasa sangat perih namun juga lebih banyak rasa nikmat.

"Inikah yang dinamakan seks.. ada rasa sakit dan juga nikmat.." Belle menatap ke arah awan-awan ruangan dengan tatapan mata yang kosong bak tak berpengharapan lagi. Yah, kehormatan yang selama ini ia jaga dengan baik akhirnya hilang direnggut oleh seorang boss mafia keji dan juga super brengsek.

Hahh ahkk hahh... Jordan terus mendesah dalam kenikmatan yang membuatnya melayang ke awan. Milik Belle benar-benar melahap habis batang kebanggaannya.

"Apakah kau sudah mencapai puncak?" Tanya Jordan.

Belle hanya menggeleng dalam ketidakpahamannya.

"Ah, sungguh pertanyaan yang sia-sia saja.. gadis ini hanyalah seorang gadis polos, bahkan tidak mengerti seks.. bodohnya aku.." Jordan kian bersemangat ketika memikirkan apa yang ada dikepalanya.

Jordan menghentikan kegiatannya di atas tubuh Belle, lalu ia mulai menjelajahi Mrs.V Belle menggunakan mulutnya. Belle benar-benar dibuat mabuk dan menggila. Untuk pertama kalinya, Belle merasakan sensasi yang aneh tapi juga sangat nikmat. Tubuhnya seakan terkena aliran listrik bertegangan tinggi.

Hah hah... deru napas Belle melambat setelah mencapai titik klimaks.

Kini, giliran Jordan yang akan mengambil bagian klimaks miliknya.

Memompa dan terus memompa dengan cepat. Tubuh Belle terus naik turun seirama dengan tempo dari Jordan. Belle merasakan nyeri di area inti miliknya dan hampir berteriak. Akhirnya...

Argghkkk! Jordan segera mencabut Mr.P miliknya lalu menyemburkan cairan putih kental dari dalam batang miliknya tepat di area perut hingga dada Belle. Bahkan wajah Belle pun mendapat sedikit cairan tersebut.

Hah! Hhhh... Jordan akhirnya ambruk di samping tubuh Belle dengan napas terengah penuh kepuasan.

Tubuh Belle masih gemetar usai percintaan panas mereka. Ah, hubungan mereka bahkan tidak didasarkan rasa cinta, namun sebatas perjanjian.

Belle mencoba bangun dan pergi melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa saat kemudian...

Belle keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap.

"Aku sudah melakukan apa yang dapat kulakukan. Sekarang, cepat tepati janjimu." Ucap Belle dengan wajah datar.

"Tentu saja aku akan menepati janjiku. Karena, pada akhirnya para wanita memang hanya menginginkan uang, dan bahkan rela menjual keperawanan mereka hanya demi ini."

Jordan melemparkan secarik kertas berisakan cek uang senilai miliaran ke arah wajah Belle. Belle bahkan masih mampu tersenyum picik, dan membenarkan saja apa yang Jordan katakan.

"Apakah jumlah ini sudah melunasi semua hutang ayahku?" Tanya Belle sinis.

"Itu adalah bonus atas pelayananmu malam ini. Namun, jika ayahmu masih berani berhutang seperti itu, maka aku tidak tahu apa lagi yang dapat kunikmati dari sisa tubuhmu.." Ucap Jordan dengan tersenyum puas.

Sungguh ucapan yang sangat menusuk hingga ke ulu hati Belle. Namun, ia hanya dapat terdiam, karena apa yang Jordan lakukan sudah sewajarnya sebagai seorang yang lebih berkuasa.

"Terima kasih atas bonus ini, kuharap kita tidak saling bertemu bahkan mengenal." Belle berbalik dan melangkah pergi dari hadapan Jordan.

"Hei jalang kecil! Pelayananmu sangat payah, kau sangat pasif.." Ucap Jordan saat Belle akan memutar gagang pintu.

Belle berbalik sejenak sembari berkata, "setidaknya kau puas dengan tubuh perawanku. Selamat tinggal." Ucap Belle dengan percaya diri.

***

Saat sudah melangkah jauh dari area markas mafia, Belle menangis terisak. Ia membenci dirinya yang sudah begitu kotor dan hina.

"Aku hanyalah seorang jalang menjijikan.." ucap Belle dalam keputusasaan. Belle bahkan merobek cek uang dari Jordan.

Belle hanya seoranhg gadis berusia dua puluh satu tahun, dan ia baru saja menyelesaikan pendidikan strata satunya dibidang bahasa asing. Ia sangat cerdas sehingga lulus dengans angat cepat, bahkan sejak sekolah sudah dikenal dengan kejeniusannya.

Namun kini, Belle telah kehilangan kehormatan yang sanbat berharga baginya.

Apa yang dapat Belle lakukan selanjutnya...

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Natalie Ernison

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku