Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dusta dan Kenikmatan

Dusta dan Kenikmatan

Natalie Ernison

5.0
Komentar
7.2K
Penayangan
22
Bab

Konten Dewasa | Vulgar Ugh... "Aku takut, aku belum siap menimang bayi.." ucap si gadis polos. "Tenanglah sayang, hanya sekali ini saja, kita akan mencobanya perlahan." Ucapnya dengan segala bujuk rayu, hingga si gadis polos pun melepaskan keperawanannya begitu saja. Namun sungguh nahas, setelah berhasil merenggut kehormatannya, kekasih bajingan itu pun pergi menghilang, dan meninggalkan rasa kecewa mendalam.

Bab 1 Janji manis berujung duka

"Aku mencintaimu, dan sampai kapanpun akan tetap mencintaimu. Kumohon, jangan tinggalkan aku, sayang.."

Perlahan, dua remaja yang baru akan beranjak dewasa itupun mulai bercumbu dan si laki-laki pun mulai mengarahkan rudal miliknya ke arah liang senggama kekasih wanitanya.

Ugh... "Aku takut, aku belum siap menimang bayi.." ucap si gadis polos.

"Tenanglah sayang, hanya sekali ini saja, kita akan mencobanya perlahan." Ucapnya dengan segala bujuk rayu, hingga si gadis polospun melepaskan keperawanannya begitu saja.

šŸ€šŸ€šŸ€

"Begitulah ucapnya, ketika hendak merenggut kehormatanku.." ucap lirih seorang wanita muda, sembari menggoreskan penanya di atas kertas bergaris.

Wanita ini bernama Noela, wanita yang sudah sekian lama memilih untuk hidup sendiri dalam artian tidak memiliki kekasih. Tidak sedikit para pria yang mencoba untuk mendekati Noela, namun Noela enggan untuk menyambut perasaan mereka. Sepertinya, Noela masih terjebak di dalam rasa trauma di masa lalu. Yaitu ketika Noela akan memasuki perguruan tinggi, Noela harus kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Kehormatannya harus direnggut sebelum resmi menikah oleh si kekasih, hanya karena bujuk rayuan si kekasih.

Noela kini menjadi sosok yang sangat pemilih dan berhati-hati dalam bertindak. Noella telah berhasil meraih gelar sarjana dan sudah bekerja di salah satu perusahaan penerbit yang cukup ternama.

ā€¢ā€¢ā€¢

ā€¢Perusahaan Penerbit Kota Dā€¢

"Noela, hari ini kita akan pergi ke sebuah perusahaan, dimana perusahaan tersebut akan mencetak banyak salinan buku." Ucap salah seorang atasan dari Noela.

"Baik, Tuan Dave, saya akan segera menyelesaikan pekerjaanku." Ucap Noela.

Yah, Noela merupakan karyawan yang tekun. Ia merupakan seorang editor yang cukup handal, mengingat Noela ialah seorang wanita.

Noela akhirnya menyelesaikan seluruh pekerjaannya, dan Noela akan pergi bersama tim untuk menghadiri pertemuan penting itu.

***

"Noela, hari ini kita akan bertemu dengan klien dari perusahaan yang cukup ternama. Aku mendengar informasi bahwa di sana ada banyak pria-pria tampan.." Ucap Thalita, rekan kerja sekaligus teman baik Noela.

"Thalita, kau masih saja sempat memikirkan pria, sedangkan kita ke sana untuk bekerja," balas Noela santai, sembari bermain ponsel.

Mereka yang saat ini sudah berada di dalam perjalanan menuju lokasi tujuan.

"Noela, kau juga harus memikirkan dirimu sendiri. Aku senang kalian fokus dengan pekerjaan, hanya saja masalah cinta itu penting." Timpal Dave, atasan dari Noela.

"Yah itu benar, tuan Dave. Sepertinya, Noela harus benar-benar bertemu pria yang mampu membuatnya menggila." Ejek Thalita, sembari merangkul Noella.

Noela hanya diam sembari tersenyum tipis.

***

Setelah beberapa saat kemudian...

ā€¢Perusahaan Gold Groupā€¢

Mereka pun tiba di sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

"Tolong percepatan langkah kalian, rapat sudah dilaksanakan!" Ucap Arnold, sehingga tim mereka harus lebih mempercepat langkah.

ā€¢ā€¢ā€¢

Saat tiba di sebuah aula utama, semua sudah berkumpul di sana, dan orang-orang yang hadir pun cukup banyak. Alhasil, tim Noela dipersilakan untuk duduk di barisan depan.

"Sudah datang diwaktu yang tepat akan dimulainya acara, kemudian diminta untuk duduk di barisan depan. Ah, aku malu.." ucap Thalita.

"Sudahlah, bukankah ini yang kau harapkan, agar pria-pria tampan di sini melihat ke arahmu.." balas Noela, mereka pun berusaha untuk menahan tawa masing-masing.

Di sepanjang acara berlangsung, ada pasang mata yang terus memperhatikan Noela, bahkan disaat Noela diminta untuk presentasi ke depan, sebagai seorang editor berkelas.

Acara sesi pertama pun berakhir, Noela dan tim dipersilakan untuk menikmati hidangan yang ada. Namum karena sudah lelah banyak berbicara di depan khalayak, Noela pun memilih untuk duduk diam di meja makan. Sementara yang lain sibuk bercengkerama dengan klien juga rekan-rekan lainnya.

"Noela," ucap seseorang yang sudah berdiri di samping meja makan Noela.

"Suara ini.." batin Noela, dan sekujur tubuh Noela seakan terasa kaku.

Ketika Noela mendongak, dan yah benar. Seseorang yang menyapa Noela ialah mantan kekasih yang sudah merenggut keperawanan Noella hingga membuat Noela harus menyandang status jomblo selama bertahun-tahun lamanya.

Sembari menarik kursi di depan Noela, "bolehkah aku duduk di sini?" tanyanya, sebut saja namanya Brandon.

"Ah, ya, silakan," jawab Noela canggung.

Tak sengaja mata Noela melirik ke arah id card yang sedang Brandon kenakan, di sana bertuliskan bahwa Brandon ialah seorang Direktur utama.

"Bagaimana kabarmu, sudah menikah?" tanya Brandon, dari tatapan matanya terlihat bahwa masih ada cinta di sana, begitu pula halnya dengan Noela yang masih canggung.

"Kabar saya sangat baik, seperti apa yang terlihat saat ini." Balas Noela dengan cukup ketus, sepertinya masih ada rasa kecewa dan dendam di kehidupan Noela.

Apa sebenarnya yang telah terjadi di masa lalu mereka?

"Ah, aku senang mendengarnya. Jika dilihat, kau sepertinya sudah menjadi wanita karir yang cukup sukses dalam bidangmu." Puji Brandon, dan lagi-lagi Noela hanya membalas dengan senyuman. Noela enggan untuk terlibat banyak pembicaraan dengan Brandon.

"Permisi, tuan Brandon, saya harus kembali bersama timku."

"Baiklah, selamat atas pencapaianmu!" Ucap Brandon, dan Noela meninggalkannya begitu saja.

Tangan Brandon pun memberikan kode pada salah seorang bawahannya.

"Yah, tuan memanggil saya?" tanya si asisten pribadinya.

"Tolong kau cari informasi selengkapnya mengenai wanita yang bernama Noela Sabrina itu. Aku ingin malam ini semua sudah ada, bonusmu akan sangat besar dan aku akan langsung mentransfernya malam ini juga." Titah Ron.

"Baik tuan," ucap si asisten.

ā€¢ā€¢ā€¢

Malam pun tiba...

Karena ternyata acara berlangsung selama tiga hari dua malam, maka Noela beserta tim harus tetap berada di kota tersebut, dan mereka menginap di sebuah hotel seberang gedung perusahaan Gold Group.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Brandon memegang semua informasi tentang Noela selama beberapa tahun terakhir.

Di sebuah apartemen kediaman Brandon, ia duduk sembari menenggak segelas minuman beralkohol.

"Tidak memiliki kekasih selama bertahun-tahun sejak masuk perguruan tinggi tak satupun pria yang berhasil menjalin hubungan asmara dengannya.. bukankah ini sejak terakhir kami bersama.." ucap Brandon dengan wajah tersenyum licik.

"Noela, apakah kau benar-benar menutup pintu hatimu untuk pria lain dan terus menantiku.. hmmp.. mungkin ini saatnya aku kembali.."

Brandon memerintahkan bawahannya untuk membuat Noela bertemu dengannya malam ini juga di sebuah lokasi yang sudah ditentukan.

***

"Sudah malam begini, seharusnya mereka tahu waktu untuk bekerja dan beristirahat.." gumam Noela. Dengan alasan pekerjaan, akhirnya Noela pun bersedia untuk bertemu dengan kliennya, namun Noela tidak tahu bahwa ini adalah rencana Ron.

Tepat di sebuah tempat yang cukup sepi dan remang, yaitu di atas pinggir danau buatan.

"Kau masih sama, dan tidak berubah," ucap Brandon lalu langsung mendekap tubuh Noela bahkan mengecup tengkuk leher Noela dengan tidak tahu malu.

"Kau!" Noela berusaha melepaskan diri, namun Ron mendekap tubuh Noela dengan cukup erat.

"Lepaskan aku, kau bajingan!" Pekik Noela.

"Apakah kau masih membenciku, Noela?" ucap Brandon dan terus mencumbui Noela.

"Lepaskan, kau tidak tahu malu, lepaskan!" Pekik Noela, namun jemari nakal Brandon sudah merangsak masuk ke dalam celana dalam milik Noela.

Ahk.. "Kumohon hentikan.. jangan.." ucap Noela lirih.

"Biarkan aku menebus kesalahanku dimasa lalu.. aku tahu, kau masih mencintaiku, bukan?" ucap Brandon, dan mencoba untuk menyetubuhi Noela dari arah belakang.

Brandon membuat tubuh Noela berjongkok dan mulai mengeluarkan rudal kebanggaannya.

"Bagaimana mungkin kau melakukan hal ini, setelah bertahun-tahun menghilang.. kau bahkan telah merenggut masa depanku dan sekarang masih ingin kembali melakukannya! Kau benar-benar gila!" Lirih Noela, lalu berbalik untuk menghantam pelipis Brandon dengan menyundul menggunakan kepalanya.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Natalie Ernison

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku