Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
GAIRAH TERLARANG

GAIRAH TERLARANG

Natalie Ernison

5.0
Komentar
30.5K
Penayangan
34
Bab

"Apakah suamimu tidak pernah memberimu titik kenikmatan?" ucap dokter Danil sembari menyentuh wajah tubuh Lie yang sudah bergetar hebat. Lie terbungkam, tatkala jemari dokter Danil terus memanjakan hasratnya yang sekian lama mati ini. Lie si istri kesepian, memiliki suami namun bak dijadikan objek pemuas saja. Namun, semua berbeda, ketika Lie dipertemukan dengan sosok pria lembut dan mampu memberikan sesuatu yang telah lama mati di kehidupan pernikahannya.

Bab 1 Hasrat terlarang

🌺🌺🌺

"Kami menikah atas dasar cinta, dan tidak hanya itu saja. Ada banyak pengorbanan, derai air mata, materi dalam perjalanan cinta kami hingga menuju ke jenjang pernikahan. Namun, setiap kali kami berhubungan ranjang, suamiku begitu egois, ingin puas sendiri, dan tidak pernah memedulikan diriku sebagai seorang istri.."

Yah, sebut saja wanita yang telah menjadi seorang istri ini Liea/ Nyonya Osmond. Seorang istri yang haus akan sentuhan tulus dari suaminya, namum sang suami begitu egois hanya memikirkan kepuasan batiniahnya sendiri.

Hubungan ranjang, merupakan komunikasi utama dan juga sangat penting dalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi, tak jarang pasangan yang hidup dalam kepura-puraan, tidak ingin jujur akan keinginannya..

Hanya saja, bagi Liea, dia telah kerap kali bicara jujur mengenai hal tersebut. Namun sang suami enggan untuk menggubris kejujuran dan hal penting itu. Bagi si suami, kepuasannyalah yang utama dan terpenting.

•••

Duduk termenung, dengan penuh rasa gundah, sembari menatap ke luar jendela kamar. Perasaan Lie begitu gundah, namun tak banyak yang dapat Lie perbuat. Seolah Lie hanya bisa berpasrah pada keadaan.

Liea sangat mencintai suaminya melebihi dirinya sendiri, hanya saja sang suami terus melihat kekurangan Liea, sedangkan kelebihan Liea seolah tertutup melalui berbagai kesalahan Liea.

"Aku begitu haus kepuasan.. apakah wanita hanya sebagai budak seks bagi kaum pria? Apakah kami para isteri tidak berhak mendapatkan kepuasan batiniah.. rasanya, bisa dihitung jari, berapa kali aku mendapatkan titik kenikmatan dalam berhubungan ranjang. Selebihnya, selama bertahun-tahun aku bagaikan seorang pelacur bagi suamiku.."

Liea menulis kisah pilunya ke dalam sebuah kisah fiksi, tak ada yang menyadari bahwa hal tersebut adalah kisah nyata kehidupan Liea.

Liea merupakan istri yang cekatan dalam mengurus rumah tangga, dimulai dari urusan dapur, pekerjaan bahkan ranjang, suaminya selalu terpuaskan secara mata juga seks. Liea wanita cerdas, karena dirinya merupakan seorang novelis dari berbagai genre cerita yang telah ditulisnya.

Liea si istri kesepian

***

Suatu saat, Liea pergi ke dokter gigi untuk kontrol behel dan disinilah awal babak baru kehidupan Liea selanjutnya.

Klinik Dental Care Kota A

"Pasien selanjutnya, atas nama Nona Liea Osmond!" Seru salah seorang asisten dokter.

Liea pun bergegas masuk ke dalam ruangan kontrol gigi tersebut.

"Bagaimana kabar hari ini, Nona Lie?" tanya si dokter bernama Danil tersebut.

"Kabar, baik dok. Dokter sendiri, bagaimana?" balas Lie dengan senyum riangnya.

"Aku, baik, Nyonya Lie."

"Untuk kontrol kali ini, sudah cukup baik, dan selanjutnya tinggal perawatan rutin saja." Ucap dokter Danil sembari memberikan alat pasca melepaskan behel gigi milik Lie.

Setelah kontrol, Lie harus terjebak di area loby utama gedung tempat dokter Danil bekerja, dikarenakan hujan lebat mengguyur kota A tersebut.

Lie berusaha untuk menghubungi suaminya untuk datang menjemput, hanya saja si suami tidak tahu diuntung itu beralasan sedang sibuk. Alhasil, Lie harus tetap duduk menanti hujan reda.

Malam pun tiba, Lie masih saja duduk termenung sembari menatap tetesan demi tetesan hujan yang turun mengguyur area tersebut.

"Nona Lie, masih di sini?" ucap seorang dari arah belakang, yang ialah dokter Danil.

"Dokter? Ah, yah.. aku masih menanti hujan reda," balas Lie dengan tersenyum sendu, seolah sedang menyimpan luka dalam.

"Kebetulan sekali aku ingin pergi ke rumah sakit di pinggiran kota, jika berkenan, Nona Lie bisa ikut bersamaku." Ucap dokter Danil menawarkan diri.

"Sungguh? Apakah tidak merepotkan, dokter?"

"Tentu saja, tidak."

Mereka pun bergegas masuk menuju mobil, karena terkena percikan hujan, dress kasual yang Lie kenakan pun sedikit basah.

***

Kondisi jalanan cukuo sepi, dan dokter Danil berinisiatif untuk mengambil jalur belakang yang akan melewati area hutan yang cukup sepi.

"Nona Lie tinggal seorang diri?" tanya dokter Danil.

"Kami tinggal berdua bersama suamiku,"

Mendengar kata suami, sontak dokter Danil tak melanjutkan percakapan.

Bzzttt...

My hubby is calling...

Lie: "Yah, hallo?"

John: "Mengapa belum tiba di rumah, apa kau sangat suka berkeliaran?"

Lie: "Maaf, aku terjebak hujan dan akan segera pulang.." balas Lie gugup, karena walau bagaimanapun juga Lie sedang bersama pria lain, meskipun itu hanyalah dokternya saja.

John: "Terserah saja. Aku akan pulang larut malam, jadi tidak perlu menungguku.."

Panggilan pun berkhir, namun raut wajah Lie berubah drastis ketika menerima panggilan dari suaminya, terlebih lagi Lie baru saja melihat story sosoial media suaminya, yang sedang berfoto ria bersama para rekan kerja dan bersampingan dengan wanita muda, terlihat begitu akrab tentunya.

Hal itu diketahui oleh dokter Danil yang dengan sengaja melihat layar ponsel Lie, juga menguping percakapan singkat Lie bersama John.

Dengan tiba-tiba, dokter Danil meraih tangan Lie, bahkan tanpa adanya kata-kata apapun sebagai alasan. Tanpa sadar, Lie tiba-tiba meneteskan air mata, dikarenakan sentuhan lembut dan menenangkan ini sudah sekian lama tak Lie rasakan.

Dokter Daniel bahkan dengan mantaf, langsung mengecup bibir milik Lie dengan kecupan rakus dan menuntut. Lie pun terbuai dalam sentuhan hangat itu, seolah lupa bahwa dirinya telah memiliki suami.

"Dokter.. maafkan aku.." Lie pun mendorong tubuh dokter Danil dengan tangan gemetaran, yah seolah Lie ingin lagi dan lagi. Hanya saja, sadar bahwa ini tidaklah benar.

"Lupakan saja, jika ada yang mengganjal di pikiranmu.." ucap dokter Danil, dan melanjutkan kegiatan panas itu.

Tangan kukuh berurat itu pun mulai meraba dan terus merangsak masuk ke dalam dress milik Lie. Tak hanya itu saja, jemari milik dokter Danil juga mulai membelai area liang senggama milik Lie..

"Sudah basah begini.. apakah suamimu tidak pernah menyentuhmu?"

Sontak Lie pun kaget, dan bingung atas pertanyaan dari dokter Danil.

Bagaimana bisa, dokter Danil bertanya hal demikian pada wanita yang sudah memiliki suami.

Rupanya, karena reaksi rangsangan dari Lie lah yang membuat dokter Danil heran, Lie seperti sedang tersetrum aliran listrik berkekuatan tinggi bahkan basah dengan mudahnya. Padahal hal tersebut jarang terjadi bagi wanita yang sudah memiliki suami, tentu ia terbiasa dengan hal sensitif seperti ini, pikir dokter Danil.

Dokter Danil pun membuka lebar kedua paha Lie, dan mulai menjelajahi area selangkangan milik Lie. Lie sangat malu dan tidak biasa. Dikarenakan, sang suami enggan untuk mengeksplor area tubuhnya, namum terus meminta dipuaskan dengan berbagai macam gaya. Sungguh suami yang egois juga bajingan.

Ahk.. hmmpp..

Bergegas Lie membungkam mulut jalangnya, ketika baru saja mengeluarkan suara desahan manja, tatkala dokter Danil sudah bermain lidah dengan area liang senggamanya. Ah, dokter Danil ternyata super mesum.

Apakah dokter Danil sebenarnya sudah lama mendambakan Lie?

"Kau menyukainya, Nona Lie?" tanya dokter Danil, kemudian memasukan jemarinya ke dalam sana. Ah, Lie sampai dibuat pening bukan main, dsn bahkan Lie dibuat mencapai titik klimaksnya, setelah sekian lama Lie bermain tunggal dengan tubuhnya sendiri.

Setelah melakukan itu, dokter Lie pun melanjutkan perjalanan mereka, hingga menghantarkan Lie ke depan kediaman Lie dan John.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Natalie Ernison

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku