Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"Satu nama yang selalu ku simpan dalam hati namun tak bisa ku miliki adalah kamu, Jean" batin Lisa
*
September 2016, Bandung
"Lisaaaa!" panggil seorang laki-laki dengan kemeja putih rapih di bawah guyuran hujan malam itu di depan Mall Braga city.
Perempuan bernama Lisa yang dipanggil pun menghentikan langkahnya, namun ia tak berani menoleh, ia tak bisa membiarkan laki-laki itu melihat dirinya yang sedang menangis, tak bisa, ia tahu betul lelaki itu, lelaki yang tidak akan dengan mudah melepaskan wanitanya terlebih ketika wanita itu sedang dalam keadaan rapuh, dan saat ini Lisa tidak ingin ditahan, ia hanya ingin Jean, lelaki yang sudah lima tahun menjalin kasih dengannya itu melepaskannya, membiarkan perpisahan di antara mereka terjadi, tanpa perlu tahu bahwa perpisahan itu menyakiti dirinya.
"Lisa tolong jelaskan padaku kenapa kau mau hubungan kita berakhir seperti ini?!" tanya Jean dengan teriakan yang mengalahkan suara petir yang sedang menggelegar.
Lisa menggenggam tangannya dengan erat, memaksakan dirinya agar bisa menjawab pertanyaan Jean tanpa suara yang bergetar, ia harus terlihat tabah, ia harus terlihat benar-benar sangat menginginkan perpisahan ini
"Aku muak dengan semua sikapmu Jean! Kau selalu sibuk, kau tidak pernah ada buat aku ketika aku membutuhkanmu, kau egois! Kau egois, Jean! Kau hanya memikirkan kehidupanmu sendiri, dan tidak ada aku dalam kehidupan yang kau pikirkan itu!" teriak Lisa.
Bohong! Semua yang diucapkan oleh perempuan bernama Lisa itu adalah bohong. Ia tidak pernah muak dengan kekasihnya, ia bahkan sangat mencintai Jean, ia ingin menata kehidupan bersama dengannya. Jika saja keluarga Jean bukanlah keluarga kaya raya yang sangat mendambakan menantu dari keluarga kaya raya pula, ia dan Jean pasti sudah melangsungkan pernikahan minggu depan, dan sekarang mereka akan duduk berduaan dengan mesra menonton film yang tayang di bioskop Braga city mall.
Jantung Lisa terasa sesak, sakit rasanya harus membohongi lelaki yang ia cinta agar perpisahan itu bisa terjadi, namun harus bagaimana lagi, mereka memang tidak memiliki harapan untuk melanjutkan hubungan, keberadaan Lisa tidak pernah diinginkan oleh keluarga Jean, karena ia berasal dari keluarga miskin, tak memiliki pendidikan tinggi. Lisa tidak ingin Jean harus ribut dengan keluarganya terus menerus hanya agar bisa mempertahankan hubungan mereka, ia tidak ingin Jean menjadi anak yang suka membangkang, ia juga tidak ingin jika dirinya selalu diremehkan oleh keluarga sang kekasih, ia sadar bahwa orang sepertinya harus mencari pasangan dari level yang sama agar tidak ada yang merasa tersakiti hanya karena status sosial yang berbeda.
Jean hanya diam terpaku, ia tidak bisa berkata-kata lagi, ia sangat mencintai Lisa, tapi melihat dari bagaimana cara Lisa berbicara, lelaki itu jadi merasa bahwa Lisa tidak lagi mencintainya namun membencinya.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Lisa, bahwa ia memang terlalu sibuk bekerja, namun sibuknya itu adalah demi bisa menghidupi Lisa tanpa ada campur tangan dari keluarganya, Jean sudah terlebih dahulu berniat meninggalkan keluarganya demi bisa menikah dengan Lisa, namun Lisa malah lebih dahulu memutuskan hubungan dengannya.
*
Jakarta, Desember 2019
"Satuuuuuu Duaaaa Tigaaaaa... HAPPY NEW YEAAAAAR!!"
Sorak sekumpulan orang di ballroom hotel Ritz Carlton, puluhan kembang api meledak di langit dan menampilkan warna warni cahaya yang menawan, tiupan terompet dan dentang jarum jam raksasa berbunyi untuk memeriahkan perayaan tahun baru malam itu.