Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
IPAR IPAR RUSUH

IPAR IPAR RUSUH

Ai Akatsuki

5.0
Komentar
358
Penayangan
7
Bab

Kaira ,istri dari Bagas seorang perantau yang tinggal di lingkungan suami.Selain bekerja dan menjadi ibu rumah tangga Kaira seringkali di repotkan dengan kelakuan ipar iparnya serta mertuanya.Bu Sundari,sang mertua yang selalu meminta segala hal .Aida kakak ipar nomer 2 yang hobi meminjam dan pamer.Bayu dan Ratih ,pasangan suami istri yang hobi meminjam dan julid.Ayu,kakak ipar nomer 3 yang suka bergosip ,padahal hal yang di gosipkannya kadang tidak benar.Dan Novi si adik bungsu yang selalu ingin menang sendiridan segala permintaannya selalu ingin di turuti.Kekurangan Kaira yang belum mempuyai keturunan seringkali di pakai untuk menyerangnya.Sehingga membuat hari hari Kaira selalu berwarna dengan kericuhan yang tercipta. Tetapi untungnya Kaira selalu punya cara untuk menghadapi kerusuhan yang di buat oleh ipar iparnya.Dan beruntungnya sang suami yang juga lebih sering membelanya,walau terkadang masih juga terjadi konflik konflik kecil dengan suami,akibat dari hasutan hasutan iparnya.

Bab 1 1.Kericuhan di pagi hari

Kaira..kaira..kaira.....

Aku terkaget kaget sambil mengucek mataku,aduh siapa sih berisik banget mengganggu tidur nyenyakku.

Kaira ....ayo buka pintunya Kaira!!!!

Ketukan pintu berubah menjadi gedoran yang sangat keras ,terpaksa aku bangun,demi agar suara berisik itu berhenti,karena tidak enak pada tetangga.Beranjak dari pembaringan,mencari kunci dan membuka pintu.

" Duh lama sekali sih kamu buka pintunya,dan jam segini baru bangun ,ya ampun mimpi apa anakku menikah dengan wanita seperti kamu" semprot ibu mertua

" Mimpi ketemu bidadari bu "

" Bidadari kok jam segini masih pake piyama ,kamu jangan mimpi deh kai"jawab ibu ketus

"Bu,semalam aku kehujanan,lalu nggak enak badan,jadi izin tidak masuk kerja,ini saja masih hangat " jawabku sambil berusaha menarik tangan ibu ke keningku.

" Eh apa apaan ini,nggak mau kamu belum mandi "

" Kaira kan baru bangun bu,ya kapan mandinya "

" Ngomong – ngomong,ibu ada apa kesini pagi – pagi ?"

" Kalo mertua datang,kamu suruh duduk dulu,kamu kasih minum,kamu tawarin sarapan dulu " jawab ibu ketus.

Ya ampun salah melulu aku di mata ibu mertua,sabar Kaira masih pagi ,ucapku dalam hati sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

" Kenapa kamu garuk garuk gitu sambil liat ibu ?"

" Belum keramas bu " ucapku asal

" Jadi ibu pagi pagi bangunin aku cuma mau minta sarapan?"tanyaku

" Enggak,ibu mau minta duit,Cuma 500 ribu,kamu adakan?"

" Ga ada bu,uangnya sudah aku belikan laptop untuk kerja, " jelasku

" Boros banget sih kamu Kai,pake acara beli laptop segala,jadi ibu gimana dong?masa 500 ribu saja ga ada sih Kai?"

" Kemarin kan ibu udah di kasih mas Bagus jatah,lalu uangnya ibu kemanakan?belum ada seminggu loh bu"

" Udah deh Kai kalo kamu nggak mau kasih ibu uang ga usah kamu tanya uang yang udah di kasih ke ibu"

" Tapi kalo ibu nggak minta,tapi pinjam 500 ribu ada kan Kai ?Apa kamu balik lagi ke toko laptopnya di tuker sama uang ,biar ibu bisa dapet 500 ribu,syukur syukur bisa dapet 5 juta buat ibu semua.

Aku menepuk keningku pelan,aduh ibu ada ada saja deh permintaannya,laptop itu kan lebih penting buat menunjang pekerjaanku,sedangkan laptop lama ku sudah lemot dan memang sudah seharusnya di ganti.

"Mana bisa begitu bu,kerjaan Kai lebih penting ,kalo nggak ada laptop ,gimana Kai kerja ,kalo Kai kerja kan nanti bisa dapat uang untuk ibu" ucapku menenangkan ibu,karna kalau tidak di jawab baik baik seperti ini,pasti sampai sore pun ibu akan bertahan dengan keinginannya.

" Bener ya Kai nanti kalo dapat uang kamu bagi ibu 500 ribu ya Kai"

" Ibu lebih baik pulang dulu saja ya bu,karena Kai kan belum ada uangnya,dirumah juga tidak ada sarapan atau cemilan "

" Janji ya Kai,awas kalo kamu bohong sama ibu,ibu laporkan Bagas" ucap ibu sambil berjalan keluar rumahku

Akhirnya ibu pulang,rasanya benar benar lega,saatnya melanjutkan istirahat yang tertunda.Badanku masih demam,mungkin istirahat 2 – 3 jam lagi akan membuat badanku enakan.Karena sebelum mas Bagus pergi,aku sempat sarapan dan minum obat,kemudian tidur lagi.

Baru saja diri ini ingin merebahkan badan,tiba tiba pintu di gedor keras.

" Kai buka donk pintunya ,mba tahu kok kamu ada dirumah "

Aduh suara kakak iparku yang cempreng berisik sekali.Buka nggak buka nggak,udahlah hitung kancing baju saja.Buka nggak buka nggak buka,duh kenapa jatuhnya di buka sih.Di buka pasti di mau bikin repot,kalau di biarkan pasti dia ga akan berhenti berisik sampai keinginannya tercapai.Aduh ibu sama anak kok sama sih suka bikin gaduh.

" Kai buka donk,,mba tahu kamu ada di dalam Kai"

Akhirnya dengan kepala yang masih pusing karena demam,aku beranjak ke ruang tamu,membuka pintu untuk mba Aida,kakak iparku.

"Mba,berisik sekali,ada apa sih mba kemari pagi pagi ? mana nggak ucap salam dulu lagi "

" Duh Kai,pagi dari mana sih ?ini udah jam 9 loh Kai ,kamu ngigau ya"

" Mba ko tahu aku ada di rumah ? "

" Iya Bagas bilang tadi pagi kalo kamu nggak kerja hari ini Kai,jadi mba mau minta tolong nih "

Mendengar kata minta tolong,aku langsung berpikiran negative,aduh bau bau nya pasti ngga enak nih,karena kebiasaan kakak ipar yang suka merepotkan orang lain.

" Mba mau minta tolong apa sih,aku tuh lagi sakit ,nggak bisa deh di suruh ,kalau mau lain kali saja.tunggu aku baikan mba "

" Kamu tuh Kai,aku belum bilang apa apa udah nolak duluan,mba tuh kesini mau pinjem motor kamu,mau buat jemput Anjani ke sekolah,motor kamu kan masih bagus ,lumayan kan bisa pamer ke ibu ibu wali murid yang lain,biar di kira mba tuh motornya banyak.

Kebiasaan mba Aida kalau meminjam motor,berangkat full,pulang kosong isi tanki bensinnya,biar ga rugi aku minta ganti bensin aja.

"Boleh pinjam mba,tapi dengan syarat di isi bensin ya"

" Yah Kai kaya ga biasanya aja,biasanya juga mba full in bensinnya "

Di full in dari Hongkong,sejak kapan dia mau mengganti bensin motor yang dia pakai.Sejak aku menikah dengan adiknya sampai 2 tahun pernikahan,nggak pernah sekalipun dia isi bensinnya kalau pinjam motorku.

" Gini deh mba,aku pinjemin motornya tapi mba ganti uang bensinnya sekarang,50 ribu,gimana?

" Pelit banget sih Kai,jangan pelit pelit ,nanti kalau kamu ada apa apa,yang bantuin saudara loh Kai"

" Ya udah kalau mba nggak mau,udah pulang aja deh,aku mau istirahat"

Mba Aida terlihat berpikir,mungkin masih menimbang apakah dia akan mengeluarkan uang 50 ribu atau tidak.

" Kai 50 ribu nya boleh bulan depan aja nggak pas mas Abi gajian ?"

" Ya ampun mba,uang 50 ribu aja nunggu mas Abi gajian,ga sekalian nunggu lebaran Idul Adha tahun depan ?"

" Kalau boleh nggak apa apa Kai,malah lebih bagus "

Aduh kakak iparku memang keterlaluan , 50 ribu pengganti bensin saja tidak mau,padahal aku sudah hafal kebiasaannya,motor di kembalikan dalam keadaan bensin di limit akhir.

"Gini mba,kalo mba mau bayar 50 ribu aku kasih kunci motornya dan mba boleh bawa motornya,tapi kalo nggak,mba ga boleh bawa dan cepat pergi dari rumah aku ,soalnya aku pusing dan mau istirahat".

" Ya udah deh kalo kamu maksa mba Kai ,ni 50 ribunya,ucapnya sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.

" Nih kuncinya mba,awas jangan sampe lecet,kalo pulang dan motornya lecet,mba harus ganti rugi lho"

" Ih jangan doain yang ga baik deh Kai" sambil cemberut membawa motor keluar.

" Itu bukan doain mba,tapi kasih peringatan biar mba hati – hati dan bertanggung jawab "

" Emang selama ini aku nggak tanggung jawab Kai ?"

" Udah cepetan pergi mba,aku mau istirahat"

" Kamu ngusir mba Kai ?Inget ya mba ini kakaknya Bagus kok bisa bisanya kamu ngusir mba "

Ya ampun si mba mulai deh salah paham," Udah mba aku tutup ya pintunya,bye bye "

Perkenalkan namaku Kaira,anak perantau,yang tinggal di kota suami,Mas Bagas dan tinggal di dekat mertua dan ipar walaupun sudah pisah rumah,yah meskipun rumah kontrakan.Dan selain bekerja,keseharian akan di buat ribet oleh mertua dan ipar.Mas bagus anak ke 4 dari 5 bersaudara ,hanya satu iparku yang tinggal jauh dari kami yaitu Mas Bayu dan Ratih beserta keluarganya,itupun kalau pulang pasti bikin rusuh.

Entah apa yang dia ocehan aku tidak peduli,sekarang saatnya melanjutkan istirahat yang tertunda karena ibu dan kakak ipar tak ada akhlak.

Telp berbunyi,kulihat pada jam dinding sudah pukul 5 sore,aku tidur senyenyak itu,mungkin karna badanku benar benar tidak fit,setelah makan siang aku tertidur sangat nyenyak.

" kenapa dia telpon ?Angkat enggak ,angkat enggak "

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku