Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri pengganti Sang Pewaris Tahta

Istri pengganti Sang Pewaris Tahta

eva hye seung

5.0
Komentar
1.6K
Penayangan
2
Bab

Ketika terbangun dia tidak mengenali siapapun yang ada di sekitar nya, bahkan aneh nya mereka berkata jika dia merupakan istri dari laki-laki dingin yang menatap nya tanpa cinta. Dimalam berikut nya laki-laki itu berkata jika dia adalah miliknya, apapun yang ada di rumah, kamar bahkan ruangan tersebut adalah miliknya dan laki-laki tersebut membawa nya bercinta hingga ke nirwana, siapa tahu rupanya dia masihlah seorang perawan yang belum terjamah. "ini adalah malam pertama kita" Bisik laki-laki itu dibalik telinga nya sembari dibawah sana milik suami nya Menghantam inti nya. "Akhhhh kauuu..." Gadis itu kehilangan kata-kata, dia mengencangkan pegangan nya ketika bisa dia rasakan milik laki-laki tersebut benar-benar tertancap sempurna kedalam Milknya.

Bab 1 Bangun dari tidur panjangnya

Suara berisik terdengar mengganggu seluruh area pendengaran nya sejak tadi, entah dia ingin bangun tapi masih terasa begitu berat dan sulit, dia seolah-olah merasa telah tertidur cukup lama bahkan sangat lama sekali sebab seluruh tubuhnya dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya terasa begitu berat dan sulit untuk digerakkan.

Antara ingin bangun dan masih berharap masih bisa terlelap, dia merasa berada di antara dua dimensi yang berbeda.

di satu sisi seolah-olah ada larangan untuk dirinya terbangun saat ini juga agar terus meminjamkan bola matanya dan terlelap di bagian tabung kaca yang memenjara dirinya.

tapi di sisi lain seolah-olah ada yang memaksanya untuk bangun secepatnya saat ini juga.

seakan-akan tubuhnya ditarik diantara dua kemungkinan antara bangun atau tetap terlelap dengan sempurna.

tapi tidak tahu kenapa hatinya selalu berkata agar dia bangun secepatnya saat ini juga, di mana dia merasa ada orang yang telah menunggunya saat ini.

pada akhirnya dia berusaha untuk membangunkan dirinya, mencoba untuk membuka matanya dengan cara memaksa.

Berkali-kali dia mencoba bertarung untuk keluar dari tabung kaca yang menutupi diri nya dari dua dunia khayalan nya, berjam-jam berusaha melepaskan diri dan memecahkan lapisan tebal kaca tersebut hingga pada akhirnya membuat tubuh nya menjadi sangat Lelah dan dia mulai ingin menyerah.

Tapi Ketika dia mulai menyerah dengan keadaan siapa sangka tiba-tiba sabar kaca tersebut retak secara perlahan dan sepersekian detik kemudian bisa dia lihat kaca tersebut mulai hancur berkeping-keping Secara perlahan.

Pranggggg.

Perempuan itu secepat kilat menutup wajahnya dengan kedua lengan tangannya, bisa dirasakan rasa sakit dan nyeri dari pecahan-pecahan pacar tersebut menghantam seluruh permukaan tangan serta tubuhnya.

entah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya dia merasa samar-samar mendengar suara-suara asing di sisi kiri kanannya.

Kini tangan putih dan halus itu bergerak secara berlahan,bola matanya bergerak-gerak untuk beberapa saat, terdengar samar-samar teriakan beberapa orang, kemudian terdengar suara beberapa orang yang mengelilingi dirinya.

Dia pikir ada berapa orang yang bicara dan mengganggu pendengaran nya?.

Banyak...ada beberapa orang.

Sejenak perempuan itu mengerut kan keningnya dimana dia merasa ada yang menyentuh kaki,tangan juga dada atas nya, bahkan sesuatu terasa melewati urat-urat nadinya,perih sangat perih sekali, kemudian tiba-tiba dia merasa tidak bisa bernafas dengan baik.

Dia fikir apa seseorang sedang berusaha untuk mencelakai dirinya?!.

kenapa dia berpikir jika saat ini seolah-olah beberapa orang sedang berusaha untuk mencelakai dirinya, dia memaksa diri untuk terbangun dengan cepat dari tidurnya, aku jika jika orang-orang minta seluruh bagian tubuhnya adalah orang-orang yang ingin berbuat jahat kepada dirinya.

Perempuan itu berusaha untuk menarik panjang nafasnya namun dia pikir kenapa begitu sulit sekali?.

Sepersekian detik kemudian dia merasa seperti nya ada sesuatu yang mengejutkan jantung nya berkali-kali, dimana dia merasa ada yang berusaha ikut membangun kan dirinya dari tidur lelapnya saat ini.

Perempuan itu kembali coba berikan keningnya, dia mendengar beberapa orang meneriaki nama asing dibalik telinga nya.

Siapa?!.

Sosok itu membatin.

Masih berusaha mati-matian untuk bangun saat ini juga karena tiba-tiba dia menjadi takut jika tidak terbangun saat ini, sebab saat kaca yang mengurung dirinya pecah, dia seolah-olah sedang bergerak lari dari satu ruang dimensi dimana di sekeliling kiri kanan depan di belakangnya terlihat begitu gelap dan suram.

entah seberapa besar perjuangannya saat ini untuk keluar dari sana, dia berusaha terus berlari mencari cahaya di hadapannya bahkan bisa dirasakan ketika nafasnya kembali mengecil dan sulit untuk ditarik seolah-olah ada banyak orang yang berupaya membantu nya untuk bernafas dengan baik dan banyak saat ini.

Ditengah nafas nya yang tersengal-sengal pada akhirnya sekali lagi dia mencoba menarik nafasnya dengan baik dan benar sambil berharap agar dia segera terbangun dari mimpi panjangnya.

"Hahhhh"

Satu tarikan panjang nafas nya seketika memecah keadaan, seketika bola mata perempuan tersebut terbuka dengan cepat.

Bola mata indah itu tidak berkedip untuk beberapa waktu, dia diam membeku dan mencoba untuk menetralisir perasaan nya secara perlahan.

Hingga akhirnya dia baru memperhatikan suasana di sekitar nya, bisa dia lihat jika dia berada di satu ruangan yang mendominasi berwarna putih.

Sekali lagi perempuan itu mencoba menarik panjang nafasnya bersamaan dengan itu dia Mulai mendengar suara orang-orang saling bersahutan di sisi kiri dan kanannya.

"Dokter...."

"Nona muda..."

"Panggil Tuan Adalrich sekarang juga"

Dia belum mengumpulkan semua kesadaran nya,suara berisik yang ada disekitar nya membuat sakit kepalanya.

Dia fikir mencoba mengumpulkan kesadaran nya lebih Dulu baru akan memperhatikan orang-orang disekitarnya.

Tapi sejurus kemudian Terdengar beberapa langkah kencang dan keras dari sepatu banyak orang dari arah depan kamar, sepersekian detik kemudian beberapa orang tampak menyeruak masuk lengkap dengan pakaian serdadu dan senjata di tangan mereka.

Perempuan itu mengerutkan keningnya.

Barisan serdadu tersebar berhenti didepan pintu, hingga akhirnya bisa dia lihat seorang wanita berusia sekitar 55 tahunan menyeruak masuk mendekati dirinya.

"Adeline,kau sudah bangun nak?"

Wanita itu bicara dengan cepat, mendekati dirinya kemudian secara perlahan dia menyentuh lembut wajah perokok yang dia panggil Adeline itu.

Sejenak gadis itu menatap orang yang memanggil nya,dia mencoba memperhatikannya untuk waktu yang sangat lama.

Seorang perempuan yang usianya mungkin sekitar 55 tahunan tampak asing baginya, dia terus menatap sosok orang itu, pandangan nya nanar dan begitu kosong serta penuh kebingungan.

"Apa Semua baik-baik saja nak?"

Perempuan itu kembali bertanya.

"Adalrich dalam perjalanan kemari, dia digerbang depan berjalan menuju kemari, kau telah berhasil memenangkan hati nya sayang"

Wanita itu kembali bicara setengah berbisik.

Adeline masih mengerutkan keningnya, tidak mengerti sama sekali dengan ucapan wanita yang ada di depannya tersebut.

dia baru akan menjawab dan bertanya kepada wanita itu namun tiba-tiba suaralah kalau kaki seseorang berjalan mendekati dirinya mengejutkan Adeline.

Tiba-tiba seorang laki-laki kini telah berdiri tepat dihadapannya dengan gerakan yang sangat cepat lantas memeluknya begitu hangat.

Adeline bahkan belum sempat melihat sosok dan wajah laki-laki yang kini memeluk erat tubuh nya tersebut, dia terlihat shok.dan sedikit ketakutan.

bisa dia rasakan betapa kencangnya pelukan itu, seolah-olah pelukan tersebut adalah pelukan penuh kerinduan,yang diberikan laki-laki itu untuk dirinya.

Tapi Adeline pikir dia malah takut dengan sosok yang belum dikenal oleh nya itu, hatinya seolah-olah menolak dan memberontak untuk segera lepas dari pelukan laki-laki itu.

dia berusaha mendorong dada laki-laki itu untuk beberapa waktu namun gagal.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Kini laki-laki tersebut mengeluarkan suara bariton nya, dia melepaskan pelukannya secara perlahan kemudian menyentuh lembut wajah Adeline.

"Kamu tidur begitu lama"

Ucap laki-laki itu lagi.

Adeline pikir dia baru bisa melihat wajah laki-laki dihadapan nya itu, wajah tampan yang terlihat kharismatik dan garang, tubuh tegap dan Kokoh yang jelas pasti disukai oleh banyak perempuan, suara bariton yang terdengar begitu tegas dan penuh wibawa serta sikap lembut yang terasa begitu hangat dan asing.

Adeline masih mengerut kan Kening nya, saat dia melihat sosok laki-laki dihadapan nya itu menatap nya dengan bola mata yang berkaca-kaca.

Dia seolah-olah ingin menangis.

"Adeline? apa ada yang sakit?"

Laki-laki tersebut kembali bertanya sembari mengelus lembut wajah nya.

Alih-alih bertanya, Karena merasa asing terhadap perlakuan laki-laki tersebut Adeline langsung menggenggam tangan laki-laki itu dan memaksa tangan nya agar melepaskan genggaman nya dari pipi nya.

Laki-laki itu jelas mengerutkan keningnya, dia sedikit bingung dengan ekspresi yang diberikan Adeline, bahkan cukup terkejut saat Adeline mencoba melepaskan tangan nya dari wajah perempuan tersebut.

"Maaf"

Ucap Adeline pelan.

"Siapa anda tuan?."

Tanya nya kemudian.

Seketika laki-laki tersebut terkejut.

"Ya?"

Dia bertanya dengan ekspresi wajah yang panik dan menegang.

Bukan hanya laki-laki tersebut yang terkejut, semua orang jelas ikut membelalakkan mata mereka, menatap bingung gadis itu dalam jutaan tanda tanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh eva hye seung

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku