Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Diana Ana

5.0
Komentar
34.4K
Penayangan
17
Bab

Demi melampiaskan rasa sakit dan kecewa, Rayhan memaksa seorang gadis untuk menikah dengannya. "Bagaimana mungkin anda melakukan ini! Aku tidak mungkin menjadi mempelai wanita anda !" tolak Zahra kepada pemuda mengajaknya dengan alasan calon istrinya kabur. "Aku akan memberimu Butiq itu, jika bersedia menjadi mempelaiku dan menggantikan wanita penipu itu!" Bagaimana dengan Zahra? Apa dia mau dan bersedia menjadi istri pengganti untuk pemuda datar seperti Rayhan? Mari ikuti ceritanya agar kita bisa baper bersama... Cover book, Canva editin By Kaniana

Bab 1 Bukan Gadis Lagi

"Bagaimana mungkin anda melakukan ini, aku tidak mau menjadi penganting pengganti anda," tolak Zahra kepada pemuda mengajaknya menikah, karena mempelai wanitanya kabur.

"Aku akan memberimu Butiq itu, asal kamu bersedia menjadi mempelaiku," tegas Rayhan penuh dengan penekanan, jawaban di katakan seolah memaksa Zahra untuk melakukan apa yang telah menjadi keinginannya.

Gadis itu terdiam ketika mendengar ucapan pemuda di hadapannya, berpikir keras, menimang-nimang jawaban akan di katakan.

"Maaf aku tidak bisa Tuan."

Kejadian semalam, sebelum calon istri Rayhan kabur.

Di dalam kamar hotel Rayhan dan calon istrinya tengah melakukan pergulatan hebat, mereka berdua menikmati malam yang begitu sangat indah, ini bukanlah yang pertama bagi mereka berdua, karna Rayhan selalu melakukan hal itu dengan kekasihnya Lucia

Tak tanggung-tanggung Rayhan melakukan hal itu dengan calon istrinya, mengingat besok adalah hari bersejarah dalam kehidupannya dan juga Lucia calon istrinya.

Lucia, dialah calon istri Rayhan, wanita yang telah menjadi kekasihnya selama setahun ini, wanita yang selalu menemani Rayhan kemana pun ia pergi, bahkan Rayhan selalu membawa Lucia untuk melakukan perjalanan bisnis, sekaligus memenuhi hasrat dalam dirinya.

Lucia keluar dari dalam kamar mandi, hanya menggunakan gaun yang tipis, gaun yang selalu ia gunakan ketika ia tengah berduaan dengan Rayhan. Karna gaun yang ia gunakan adalah gaun kesukaan Rayhan, seperti saat ini, di dalam kamar hotel mereka menghabiskan malam hanya indah berdua.

Lucia berjalan ke arah tempat tidur dimana Rayhan saat ini tengah menantinya, tubuh polos Rayhan masih terbungkus dengan selimut mengingat mereka baru saja melakukan pergulatan panas, dengan segurat senyuman manis selalu Lucia perlihatkan, ketika ia bersama dengan Rayhan.

Lucia duduk di pinggir tempat tidur, meraih sebotol wine yang telah di siapkan oleh petugas hotel untuknya dan juga untuk Rayhan atas permintaannya, Lucis menuan wine ke dalam gelas, lalu memberikannya kepada Rayhan kekasihnya.

"Thanks beb, aku mencintamu," ujar Rayhan menarik wajah Lucia lalu menempelkan bibir pada bibir kekasihnya dengan cara perlahan.

Lucia hanya tersenyum manis ketika mendengar ucapan Rayhan, lalu merebahkan tubuhnya bersandar di dada bidang Rayhan.

"Ray, besok adalah hari pernikahan kita, apa kamu sudah memiliki rencana untuk pergi berbulan madu?" pinta Lucia memainkan jari telunjuknya di dada bidang kekasihnya.

"Kemana kamu akan pergi beb?" Rayhan memiringkan tubuhnya, membiarkan kekasihnya melakukan apa yang ingin ia lakukan.

"Istanbul turki, aku ingin ke sana Rey," bisik Lucia pelan dan manja, sambil mengigit pelan daun telinga Rayhan.

"Baiklah terserah kamu saja, aku sudah menyiapkan semua yang kamu inginkan, semuanya ada di dalam laci meja itu," tunjuk Rayhan mulai menaiki tubuh Lucia, tubuh gadis yang sangat di cintainya.

Rayhan kembali menyentuh bibir kekasihnya. Dan mendapat sambutan hangat dari bibir Lucia, sentuhan tadinya ada di bibir kini telah berada di leher.

Sehingga membuat Lucia kembali mengeluarkan suara yang aneh dari dalam mulutnya, suara yang membuat Rayhan semakin bergairah untuk melakukan lebih dari apa yang di lakukannya saat ini, karna merasa terbuai dengan setiap sentuhan bibir Rayhan hingga akhirnya Lucia membalas semua permainan kekasihnya dengan caranya sendiri.

Lucia menaiki tubuh Reyhan, lalu menyentuh sesuatu mulai menegan, sesuatu sangat di sukai, mulai memainkannya dengan tangannya.

"Terus beb," ujar Rayhan mulai terbuai dengan apa yang di lakukan Lucia pada ularnya.

Tidak berhenti di situ saja, Lucia mulai melakukan hal yang membuat Rayhan merasa mabuk dengan sentuhan yang ia berikan pada bagian tertentu pada tubuh Rayhan. Sehingga mereka berdua sama-sama mengeluarkan suara yang aneh dari dalam mulut mereka berdua.

Rayhan membalik tubuh Lucia karna merasa tidak tahan ingin segera menuntaskan hasratnya yang semakin berada di ambang.

Dengan sekali hentakan Rayhan kembali mencelupkan ularnya ke dalam benda legit milik Lucia yang terasa hangat dan basah, sehingga membuat Lucia tidak berheti meracau tidak menentu atas semua yang di lakukan ular Rayhan pada benda legitnya.

Melakukan permainan panas seperti yang mereka berdua lakukan saat ini, itu adalah hal yang biasa bagi keduanya karna mereka berdua sudah sering melakukan hal itu, dan kata lain mereka berdua sudah terbiasa sama-sama melakukan hal itu.

Meskipun Rayhan tau kalau dirinya bukan yang pertama melakukan hal itu kepada kekasihnya, namun kejujuran Lucia malam itu, sehingga keduanya mulai melakukan hal itu untuk pertama kalinya.

"Maafkan aku Ray, akan lebih jika kita sudahi hubungan kita ini," pinta Luci amenundukkan wajahnya di dalam kamar hotel bersama dengan Rayhan.

"Kenapa? apa yang terjadi? Kita sudah bersama selama 7 bulan, apa kamu meragukan cintaku?" Rayhan duduk di samping Lucia lalu mengankat wajahnya Lucia yang menunduk di hadapannya.

Lucia menatap wajah Rayhan pandangan mereka berdua saling bertemu, Lucia bisa melihat kesungguhan yang terlihat dimata Rayhan untuknya, hingga akhirnya ia memilih mengatakan yang sebenarnya tentang dirinya.

"Maafkan aku Ray, bukan maksud aku ingin membuatmu kecewa, namun..." terdiam sejenak "Apakah kamu bisa menerima kalau aku tidak seperti yang kamu harapkan, aku bukan gadis lagi, aku suda...?"

Ucapan Lucia terhenti ketika bibir Rayhan mendarat di bibirnya, lalu melepas di saat Lucia mulai agak kesusahan bernapas.

"Aku mencintaimu, aku juga bukan pemuda yang tidak pernah melakukan hal itu dengan wanita lain, namun semenjak kehadiranmu aku mulai menjauhi semua wanita-wanita itu, karna untuk saat ini dan untuk selamanya aku hanya menginginkanmu, menginginkan tubuhmu."

Rayhan adalah tipekal pemuda yang suka bergonta ganti pasangan, bahkan bisa di bilang tiap malam ia bisa tidur dengan wanita yang berbeda, wanita mana yang tidak menginginkan Rayhan selain tampan, kaya, bertubuh atletis kesempurnaan semuanya Rayhan miliki, dan itu membuat wanita mana pun yang melihatnya, tampa di bayar mereka akan bersedia menaiki ranjang Rayhan.

Rayhan kembali menyentuh bibir Lucia ketika selesai mengatakan itu, karna memang benar yang ia katakan, yang ia inginkan saat ini, hanya Lucia dan semua yang ada pada dirinya.

Pelan-pelan Rayhan merebahkan tubuh Lucia di atas tempat tidur dan mulai melakukan apa yang sempat tertunda selama beberapa bulan ini. Karna semenjak menjadikan Lucia kekasihnya Rayhan tidak pernah lagi mengencani ataupun meniduri wanita lain, karna ia berharap suatu hari dan suatu malam ia bisa membuat Lucia menjadi miliknya dan malam yang ia nantikan akhirnya menjadi kenyataan.

Setelah Rayhan berhasil menuri Lucia, ia merasa sangat senang dan puas karna telah mendapatkan apa yang ia inginkan selama beberapa bulan ini, dan semenjak malam itu Rayhan dan Lucia tidak merasa sungkan lagi untuk melakukan hal itu untuk yang kesekian kalinya, cuman ikatan pernikahan yang tidak ada di antara mereka, karna hubungan yang melebihi suami istri telah mereka berdua lakukan.

Rayhan menatap wajah wanita yang akan resmi menjadi istrinya besok, ia merasa sangat senang dan bahagia di tambah mereka berdua baru saja melakukan pergulatan panas yang membuat keduanya merasa kelelahan.

"Aku mencintaimu beb," ujar Rayhan menyentuh dahi kekasihnya"Tidurlah besok adalah hari bersejarah untuk kita," ucap Rayhan ikut merebahkan tubuhnya di samping Lucia calon istrinya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Diana Ana

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku