Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Nathasia Marieta, gadis yang kerap disapa Nath itu menyisir rambut lurus sepinggang nya dengan telaten. Setelah dirasa rapi, ia keluar dari kamarnya lalu menuruni anak tangga. Di meja makan, ia sudah melihat sang panutannya sedang memakan sarapannya dengan begitu elegan. Pemandangan yang sama setiap paginya yang selalu ia dapatkan.
"Mom, apa pria tua itu menemui mom lagi?" Tanpa basa-basi Nath duduk di kursi yang ada di depan Mommynya.
Ia meminum segelas susu putih kesukaannya.
"Dia tidak akan menyerah. Tapi, aku juga akan mengeraskan hatiku!" Ujarnya sombong.
Diana Webster. Seorang wanita yang usianya hampir setengah abad itu mengambil tissu kemudian membersihkan mulutnya dari sisa makanan yang menempel. Ia dan suaminya sudah berpisah sejak dua tahun yang lalu. Penghianatan yang dilakukan oleh suami tercintanya membuat ia muak dan sangat sakit hati tentu saja. Dia pikir suaminya yang kelihatan baik itu tidak tahu menyimpang. Nyatanya, yang kelihatan baik belum tentu benar-benar baik.
Akibat perceraian yang terjadi sekitar dua tahun silam, membuat Nath, gadis belia itu membenci mahluk yang namanya pria. Rasa trauma membuat dirinya selalu membatasi diri jika berdekatan dengan pria. Begitu juga di tempat ia bekerja. Ia tidak pernah benar-benar memiliki teman yang dekat dengannya. Ia selalu membatasi diri untuk itu.
"Kemarin, dia mendatangiku ke kantor. Bisa mommy bayangkan kan? Dia berlagak seperti papa yang baik. Bahkan, ia seperti sudah tidak memiliki harga diri lagi jika mengingat perlakuannya dahulu!" Mengingat kejadian tiga hari lalu membuat Nath kembali kesal lagi.
Bagaimana tidak, ia yang selama ini berusaha mati-matian menyembunyikan identitas dirinya malah bocor hanya karena ulah papanya yang sungguh menyebalkan itu.
"Berani sekali dia? Apa dia sudah tidak punya wajah lagi?" Gerutu Diana.
"Jadi, bagaimana pekerjaan mu? Kau tidak ingin resign? Mommy siap merekrut kamu jika ingin keluar dari sana!" Bujuk Mommynya seperti yang terjadi sudah-sudah.
Sebenarnya, itu tawaran yang sangat menarik. Tetapi, Nath ingin bekerja dengan jujur. Ia tidak ingin masuk kantor hanya karena koneksi. Itu justru memperburuk citranya sebagai
seorang wanita workaholic. Nath ingin mencoba hidup mandiri tanpa harus bergantung pada oranglain terlebih Mommynya.
Mommynya memang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Bidang yang sama sekali bukan jurusannya. Nath hanyalah seorang pegawai kantoran. Perusahaan yang merekrutnya merupakan salah satu perusahaan terbesar di Negaranya. Dan ia bekerja di bidang akuntan. Bidang yang membuat wajahnya jarang tersorot oleh orang-orang kantor.
Itu sebabnya ia menyukainya. Nath tidak terlalu senang menjadi bahan perhatian orang-orang. Meski ia sering mengalaminya. Ia juga selalu mengenakan kacamata bulat ke kantornya untuk menambah kesan santai di setiap penampilannya. Ia tidak ingin penampilannya terlampau mencolok sehingga menjadi perhatian banyak orang.
"Aku akan resign setelah mengumpulkan uang yang sangat banyak!" Ujarnya tanpa ragu.
Jam masih terlalu pagi untuk berangkat ke kantor. Jadi, ia ingin menghabiskan waktunya pagi ini bersama mommy cerewetnya.
"Kau tidak ingin menikah?" Tanya Diana lagi.
"Dan akhir yang aku dapatkan adalah perceraian seperti mommy dan papa? Big No. Nath nggak sudi!" Tolaknya seraya menggelengkan kepalanya cepat.
"Memiliki Mommy di hidupku sudah membuat aku merasa lengkap. Aku juga sudah tidak butuh pria lagi di hidupku. Hidupku terlalu berharga hanya untuk sebuah perceraian!" Lajutnya lagi. Dengan begitu, Diana hanya diam saja. Ia rasa ia sudah tak memiliki pembelaan lagi. Perkataan Nath putri tunggal nya itu memang benar. Untuk apa menikah jika hanya berujung perceraian.
"Kamu benar Nath sayang. Kadang mommy menyesal jika mengingat perlakuan papamu dulu. Namun, saat melihat kamu sudah sebesar ini, membuat Mommy bersyukur. Dan Mommy punya kamu. Kamu adalah alasan mengapa Mommy tidak menyerah dalam hidup ini!" Ujarnya haru.