Mengandung Unsur Dewasa. Raniya adalah wanita yang berusia 23 tahun yang berasal dari Indonesia, ia meninggalkan segalanya di Indonesia dan memilih New York sebagai rumah barunya. Raniya adalah gadis yang patuh, ia bekerja banting tulang untuk mempertahankan hidupnya dan membiayai adiknya yang kini terbaring lemah di rumah sakit, adiknya itu memiliki penyakit kelainan jantung. Hidup di New York membuat Raniya bekerja di sebuah rumah besar yang bisa di katakan Mansion milik keluarga Leandro. Ia diberi makan dan gajian tepat waktu, hingga pada akhirnya Raniya di uji dan di jebak oleh Tuan Muda dimana ia bekerja. Mau baca kisah Raniya? Silahkan masukkan ke keranjang kalian ya. Jadikan favorit dan jangan lupa berikan ulasan. Agar aku semangat ngasih cerita yang lebih baik lagi. Silahkan baca kisahnya.
Hari ini aku bekerja di sebuah Mansion yang berada di salah satu kota New York.
Perkenalkan namaku adalah Sari Anita, aku gadis berusia 22 tahun, ceritanya sangat panjang jika aku menceritakan kisahku dari awal.
Aku berada di New York jadi buat kalian semua silahkan baca kisahku. Jika kalian mau membacanya aku senang, jika tidak kalian bisa skip.
Aku adalah seorang TKW dari Indonesia yang dikirim 4 tahun lalu oleh ayahku sendiri awalnya aku tidak bekerja di New York tapi aku bekerja di Belanda.
Empat tahun aku bekerja di Belanda ketika usiaku masih dibawah umur, semua itu sangat sulit aku terima, karena seharusnya aku masih kuliah dan mengejar impianku, tapi segala impianku itu direnggut oleh ayahku sendiri. Ayah mengirimku ke Belanda atas kehendaknya sendiri tanpa berdiskusi denganku tanpa bertanya apakah aku mau atau tidak.
Banyak hal yang aku lalui di usiaku yang masih muda ini, kebahagiaan yang aku rencanakan yang aku susun dengan rapi kini menjadi mimpi belaka, aku tiga bersaudara. Aku anak pertama dan 2 adikku masih sekolah, hingga saat ini aku menjadi tulang punggung mereka, sementara ayah menghabiskan uang yang aku kirim untuk berjudi.
Sulit sekali menerima semua itu, namun aku tidak memiliki keberanian untuk melawan Ayah, dia adalah Ayah tiriku, ibuku menikah lagi di usiaku yang masih 6 tahun lalu lahirlah dua adikku yang saat ini masih sekolah.
Kontrak kerjaku di Belanda sudah berakhir dan harusnya aku pulang ke Indonesia bertemu dengan adik-adikku, dan berziarah ke makam ibuku dan melepaskan rindu padanya, lalu menceritakan segalanya pada Ibu.
Setiap hari yang aku lakukan bukan bersenang-senang di luar sana, awal pertama aku ke luar negeri yang aku kerjakan adalah menjaga bayi majikanku dan menjadi Baby sister.
Dua tahun bekerja sebagai babysitter membuatku jadi tahu, bahwa tidak ada yang gampang di dunia ini meski itu menjaga anak kecil yang mungkin anggapan kita anak kecil akan anteng dan akan diam, namun malah lebih merepotkan.
Aku terus menangis ketika majikan laki-laki di rumah tempat aku bekerja menyentuh tubuhku, ia memegang rambutku, memegang leherku dan memegang segala inti tubuhku, aku diperkosa secara tidak langsung tapi dia tidak sampai meniduriku karena banyak cara yang aku lakukan untuk menghindar.
Sejak saat itu aku pindah dari rumah itu dan pekerjaan ke-2 yang aku lakukan adalah menjaga seorang gadis muda yang stroke dan tidak bisa melakukan apa pun sendirian. Aku bekerja di sana selama 2 tahun.
Setelah bekerja sebagai babysitter selama 4 tahun dengan orang yang berbeda, dengan majikan yang berbeda, membuatku ingin sekali kembali ke Indonesia dan menjalani kehidupanku sebelumnya, namun ayah melarang aku pulang karena kehidupan mereka tidak akan terjamin lagi.
Aku sungguh kecewa saat itu. Tapi tidak ada yang bisa aku lakukan, ketika penguasa menyuruhku.
Setelah aku pikir memang benar aku tidak akan pernah membuat keluargaku terjamin jika aku bekerja di Jakarta, apa yang bisa aku kerjakan aku hanya lulusan sekolah menengah pertama sekolah dan pertemananku direnggut oleh ayah tiri. Dan, aku dipaksa dewasa olehnya.
Seorang teman mengajakku ke New York sebelum ke New York aku mengurus visa tetap, agar aku tidak harus memperpanjang kontrak kerjaku nanti, aku sempat berpikir kemungkinan aku akan mati di negara ini, mencari nafkah untuk keluargaku tanpa mengenal lelah. Jadi, aku mengurus visa dan bekerja tanpa harus memikirkan visa akan berakhir atau merepotkan diri untuk melanjutkan kontrak kerjanya.
Temanku mendapatkan panggilan kerja sebagai maid di mansion seorang bangsawan, temanku mengajakku bekerja di sana karena sang empunya membutuhkan empat maid.
Aku sangat senang ketika temanku itu mengajakku bekerja bersamanya, apalagi di saat seperti ini menemukan pekerjaan sangat sulit, apalagi yang bisa aku lakukan selain bekerja demi keluargaku, dan pada akhirnya aku memutuskan melanjutkan jenjang karirku di New York sebagai maid istana itu.
Hari ini adalah hari pertamaku bekerja di mansion ini, aku telah melakukan perkenalan dan ujian. Aku lulus di tahap pertama dan kedua lalu di tahap ketiga akhirnya aku menjadi bagian dari pekerja di rumah besar ini yang ku anggap adalah sebuah istana yang megah, dulu bekerja di Belanda rumah majikannya tidak sebesar ini.
Aku tidak menjadi babysitter lagi seperti 4 tahun yang lalu, saat ini aku menjadi maid dan mengurus pekerjaan rumah.
Sebagai pengalamanku empat tahun, menjadi pertimbangan ketua personalia yang mengkhususkan untuk mengatur rumah dan semua maid. Menjadi orang kepercayaan keluarga ini, untuk mengurus segala hal di mansion ini. Namanya ... Nona Claire.
"Siapa saja di situ? Datang kemari dan membantuku." Sebuah suara terdengar berteriak dari dalam ruangan yang ada dibawah tangga. "Apa kalian sudah bisu? Cepat kemari!" teriaknya lagi.
Aku mendekat dan membuka pintu yang terbuka sedikit, aku melihat seorang pria yang kulitnya bersinar tengah memanjat untuk mengambil sesuatu paling atas. Oh jadi ini gudang? Terus apa yang dilakukan pria ini di gudang?
"Iya?"
"Kamu siapa?" tanya pria itu dengan nada keras.
"Saya maid baru," jawabku.
Melihat dari penampilannya sepertinya bagian dari keluarga ini.
"Pegangkan tangga itu, dan jangan bergerak, kalau aku terjatuh, aku akan memecatmu." Pria itu mengancam.
Aku menganggukan kepala, dan melangkah menghampiri tangga yang memiliki dua kaki, pria ini sangat lucu, aku tertawa melihat kegelisahan pria itu dan ia takut terjatuh. Benar-benar sesuatu yang langka.
Aku memegang tangga itu sampai pria itu berhasil turun dan berinjak di lantai, ia menepuk tangannya untuk menghilangkan debu, dan ia meraih buku tebal yang yang sudah ia jatuhkan tadi.
Ketika pria itu meraih buku dan memegangnya, semua dus yang ditumpuk bergoyang.
Aku mendongak dan melihatnya lalu ...
Bruk!
Semua dus itu menjatuhiku karena aku menolong majikanku ini, aku menghadang dus yang hampir jatuh mengenai punggung pria itu, untung saja aku sigap dan siaga, hingga aku menahan sakit dipunggungku.
Pria itu mendongak dan menatapku, ia pasti terkejut ketika melihatku siaga seperti ini, ya ini salah satu pekerjaanku, melindungi majikanku.
Ketika mendengar suara bising di gudang, beberapa maid dan Nona Claire masuk ke gudang, mereka membulatkan mata penuh melihat kami.
"Tuan Muda." Nona Claire menghampiri pria yang dipanggil Tuan muda itu. Jadi, dia tuan muda?
Tak ada yang menolongku, semua maid malah menolong pria itu yang tidak sakit, aku yang sakit di sini. Tapi, tidak ada seorang pun yang datang menghampiriku dan menolongku. Haha aku mengharapkan apa? Mengharapkan di usir? Aku benar-benar gila memikirkan akan ditolong juga.
Aku babu di sini, aku pekeria dan aku gak boleh melakukan sesuatu yang membuatku terancam.
"Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?" tanya Nona Claire masih memegang buku agendanya.
"Saya tidak apa-apa. Kalian kemana saja? Jangan menyentuhku!" pria itu berteriak. "Aku sejak tadi berteriak dan tidak ada yang datang."
Semua maid menunduk, tapi tidak dengan Nona Claire yang kini mendengarkan tuan muda itu dengan baik dan berkata setelahnya.
"Tuan Muda, maafkan kami, kami akan lebih memperhatikan Tuan Muda."
Pria itu menghempaskan tangan Nona Claire dengan kasar. Ia tidak mau disentuh dan ia menoleh menatap ke arahku.
Aku langsung menunduk dan memegang bahuku yang sakit.
Bersambung.
Bab 1 1. Pekerjaan Baru
09/04/2022
Buku lain oleh Coklat Leleh
Selebihnya