/0/19910/coverorgin.jpg?v=0b94ad33c6c25cace4d10e28932213a4&imageMogr2/format/webp)
"Angga!"
Mendengar namanya disebut, pemuda itu berbalik dan tersenyum mendapati si gadis yang tampaknya juga baru tiba. Dia terlihat sangat menawan di matanya.
"Maaf ya, aku terlambat."
Angga menggeleng. "Kau tidak terlambat, Ay. Aku juga baru tiba," ujar pemuda itu seraya bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri si gadis, kekasihnya. Tidak lupa diraihnya buket bunga di atas meja dan diserahkannya kepada sang kekasih.
"Terima kasih, Angga," ucap gadis itu. Dia memandangi buket bunga tersebut dan tersenyum tulus. "Dan ini sangat indah."
"Kau suka?"
"Tentu saja," sahut gadis itu tersenyum pada Angga.
Angga lantas menarik kursi untuk gadis itu, baru kemudian dia kembali duduk di kursinya sendiri. Posisi mereka kini saling berhadapan setelah dia duduk.
"Aku jadi penasaran apa yang ada dibalik semua sikap manismu ini," ujarnya.
"Sebentar lagi kau juga akan tahu," jawab Angga misterius.
Tak lama pelayan datang dan mereka mulai sibuk memilih menu. Makan malam itu berjalan ringan dan menyenangkan. Angga dan kekasihnya banyak membicarakan hal-hal yang menyangkut keseharian mereka. Angga tidak sedikit pun menyinggung soal niatnya malam itu, dia berpikir untuk menyimpannya dahulu setidaknya sampai seluruh sajian di atas meja habis.
"Angga, sebenarnya ada yang ingin aku katakan," kata sang kekasih, ekspresinya terlihat begitu serius.
"Silahkan, aku akan mendengarmu." Satu tangan Angga masuk ke dalam saku jaket. Menggenggam kotak beludru yang rencananya akan dia perlihatkan kepada sang kekasih.
"Aku mau kita putus."
Namun semua skenario yang ada dikepala Angga tampaknya hanya tertinggal sebatas niat, dan tidak pernah terealisasikan menjadi sebuah kenyataan karena sebelum kata-kata yang telah persiapkan meluncur dari bibirnya, dia langsung harus menerima kenyataan yang bak mimpi ini. Terus terang saja hubungannya dengan sang kekasih baik-baik saja. Lantas kenapa?
Kening Angga berkerut pertanda tidak mengerti atas kata-kata yang gadis itu ucapkan.
"Aku mau kita pisah saja. Kita akhiri hubungan kita."
Kedua mata si pemuda langsung melebar dan tak berkedip menatap gadis yang duduk di hadapannya. Berbeda dengan dirinya gadis itu tampak tenang dan nyaman seolah dia memang telah menyiapkan segalanya untuk moment ini. Berbeda dengan Angga yang begitu gusar.
"M-maksudmu apa, Ay?"
"Kita tidak bisa bersama lagi," jelas gadis itu lugas.
"Tapi kenapa?"
"Kita tidak cocok dalam berbagai hal, terlalu banyak perbedaan yang aku rasakan diantara kita dan seiring berjalannya waktu aku tidak bisa menemukan titik tengahnya. Selama ini aku mencoba untuk menolerir semuanya, tetapi aku rasa aku telah mencapai batasku. Aku sudah lelah dengan semuanya. Berpisah adalah jalan terbaik untuk kita. Kau tidak pernah berusaha mengubah situasi kita. Tidak ada kemajuan."
Angga memejamkan mata berharap ketika dia membukanya semua ini bisa melebur menjadi bunga tidur. Tapi sayangnya ini adalah realita. Sebuah kenyataan yang harus dia hadapi. Kekasihnya memang meminta perpisahan.
Angga menggenggam erat kotak beludru yang dia genggam hingga siku-siku bagian bawah kotak menggores telapak tangannya sendiri. Dia tidak mempedulikan rasa sakit dan perih di tangannya karena kini justru yang lebih sakit adalah bagian lain. Ya, hatinya lebih sakit.
/0/28277/coverorgin.jpg?v=10cba95fd7484ab9f5f0618f7e548767&imageMogr2/format/webp)
/0/10611/coverorgin.jpg?v=50c4b7d7a6c4766b47e9dcbfd7b97d14&imageMogr2/format/webp)
/0/15746/coverorgin.jpg?v=dd951388bf1506d99ea44810f630efd4&imageMogr2/format/webp)
/0/24879/coverorgin.jpg?v=0d67d7338b7cc49c969c5ad1a9444060&imageMogr2/format/webp)
/0/15322/coverorgin.jpg?v=bfc33bac2d9b27d675ab58eef0b2831c&imageMogr2/format/webp)
/0/17882/coverorgin.jpg?v=9079b312ff97b8638c0c92c6cce5b2b1&imageMogr2/format/webp)
![[BUKAN] PELAKOR](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/2167/coverorgin.jpg?v=db428b5a3581aded04844622906c9a50&imageMogr2/format/webp)
/0/17140/coverorgin.jpg?v=9116f11934ba3241336420f79b9c0f06&imageMogr2/format/webp)
/0/6624/coverorgin.jpg?v=a7f7e00475cce7f1d5cd45cf837b3f13&imageMogr2/format/webp)
/0/27661/coverorgin.jpg?v=bd6edfac82f8c33c47f5024543340f8d&imageMogr2/format/webp)
/0/19258/coverorgin.jpg?v=2fa662005d446848bdf54df9bbc702a7&imageMogr2/format/webp)
/0/5325/coverorgin.jpg?v=a9836def2a9e7aa6ec6273032028da59&imageMogr2/format/webp)
/0/5990/coverorgin.jpg?v=cf8e85a15d831094e7493879013ec767&imageMogr2/format/webp)
/0/15068/coverorgin.jpg?v=fbd51862a8cec951ec91fa8185276564&imageMogr2/format/webp)