Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Janji Yang Dilupakan

Janji Yang Dilupakan

Phaelyn

5.0
Komentar
96
Penayangan
2
Bab

Alyssa Apriliani, lahir dari wanita yang menjadi istri kedua di dalam kehidupan seorang Rizal Sasono yang membuatnya tidak mendapatkan kasih sayang secara sempurna dari orang tuanya. Alyssa tidak menduga setelah ayahnya jarang berkunjung menemui mereka tiba-tiba datang dan berniat menjodohkan dirinya dengan lelaki yang menjadi putra dari teman bisnisnya. Apakah Alyssa bisa menerima perjodohan tersebut sementara begitu banyak yang tidak diketahui oleh Alyssa tentang calon suaminya. Sementara Bima Krisna, lelaki yang dijodohkan olehnya memiliki perbedaan usia yang sangat jauh. Bagaimana cinta mereka bisa bersatu ketika Bima harus menunggu cukup lama untuk menjadikan Alyssa sebagai istrinya.

Bab 1 Berawal dari kebohongan

Suara petir mengiringi hujan yang turun dengan derasnya di malam yang semakin larut.

Di dalam sebuah rumah mewah terlihat seorang pria muda dan seorang wanita setengah baya yang tidak mampu berbuat apapun sementara putri yang sangat disayanginya sedang berada di dalam kamar berjuang untuk melahirkan dibantu oleh dokter kandungan yang dijemput oleh putra-nya yang sedang mondar-mandir di depan pintu kamar.

"Kris, berhentilah mondar-mandir seperti itu. Kelakuanmu membuat ibu pusing melihatnya," tegur wanita setengah baya yang bernama Astuti.

"Bu, bagaimana aku bisa tenang. Mas Rizal sudah berkali-kali aku hubungi tetapi dia belum juga tiba di sini. Seharusnya dia sudah tahu bahwa Mba Mala sudah hamil tua dan sewaltu-waktu bisa melahirkan. Aku tidak percaya dia bahkan sama sekali tidak peduli dengan istrinya yang saat ini membutuhkan kehadirannya." Sahut Krisna yang tidak lain adik kembar dari wanita yang ada di dalam kamar.

"Mungkin Rizal tidak bisa meninggalkan acaranya, bagaimana pun juga dia sudah mengatakan pada Mala bahwa dia akan bermalam di rumahnya Zahra," beritahu Astuti pelan.

"Ibu tahu karena itulah aku marah. Aku tidak peduli dia mau bermalam dimana tapi bukan berarti dia juga tidak peduli dengan Mbak Mala!"

Kemarahan Krisna begitu jelas sehingga dia berjanji akan membuat perhitungan pada adik iparnya tersebut kalau sampai malam ini tidak juga datang.

Kemarahan Krisna semakin besar apabila dia teringat dengan kejadian 16 bulan lalu pada saat Rosmala mendatangi kamarnya hanya untuk mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta pada lelaki yang tidak lain adalah atasannya sendiri.

"Kris, kau tahu aku sangat bahagia hari ini," beritahu Mala di depan pintu kamarnya.

"Bahagia kenapa, Bukan karena dapat lotere kan, atau kau dapat kenaikan gaji lagi?" goda Krisna.

"Lebih dari itu. Mas Rizal akan datang untuk bertemu dengan ayah dan ibu untuk melamarku," beritahu Mala mengejutkan..

"Kau punya pacar? Kapan, kok aku gak pernah tahu dan kenapa tiba-tiba mau datang melamar. Lalu ayah sama ibu udah tahu?" tanya Krisna menatap Rosmala tajam/

" Dia adalah pimpinan di tempat aku bekerja. Orangnya sangat tampan dan juga kharismatik. Berada dekat dengannya membuatku sangat bahagia karena aku bisa memiliki dirinya. Aku sangat tersanjung saat ia memilihku dan menjadikan diriku kekasihnya dan sore tadi ia mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan ayah dan ibu untuk mengatakan keseriusannya."

"Kau yakin sudah mengenal dirinya dan juga keluarganya? Jangan sampai kau dijadikan wanita simpanan yang tidak bisa mengakui dirinya sebagai suamimu. Cari tahu tentang statusnya lebih dulu apalagi dia adalah seorang direktur di tempatmu bekerja," saran Krisna setelah dia terlepas dari rasa kagetnya.

"Dia sudah mempunyai isteri dan seorang anak perempuan berusia 2 tahun. Aku tidak peduli bila dijadikan sebagai istri kedua karena kami sama-sama mencintainya. Lagipula Kak Zahra merestuinya kok," jawab Mala semakin mengejutkan Krisna.

"Jangan gila, Mala. Kau mau dijadikan pelakor dengan perbuatanmu itu. Kau adalah wanita yang memiliki paras cantik dan pasti mendapatkan lelaki yang lebih dari lelaki yang akan melamarmu. Pikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang apabila mereka tahu kau sebagai pelakor dan bagaimana sikap ayah dan ibu," tegur Krisna tajam.

"Aku sudah katakana kalau aku tidak peduli, kan. Dan aku sudah bertemu dengan Kak Zahra sebagai istri pertama Mas Rizal. Dia wanita yang cantik dan rela berbagi suaminya denganku kalau memang membuat Mas Rizal bahagia. Asal kau tahu Mas Rizal nanti datang bersama dengan istrinya."

"Mengapa seorang isteri harus merelakan suaminya menikah dengan wanita lain?" tanya Krisna heran.

"Karena Zahra tidak ingin Mas Rizal jajan di luar. Zahra khawatir kalau terlalu banyak jajan di luar bisa berakibat buruk pada kesehatan dan juga keuangan keluarga," beritahu Mala percaya diri.

"Lelaki seperti apa yang kau sukai, Mala. Dia adalah lelaki yang tidak bisa menahan diri pada wanita. Kau yakin dia tidak akan mengambil istri lain lagi setelah memiliki dirimu sebagai istri keduanya?"

Krisna semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak kembarnya. Apakah Mala sudah dibutakan oleh materi sehingga tidak bisa berpikir panjang?

"Aku percaya Mas Rizal tidak akan mencari yang lain karena dia sudah memiliki kami yang akan melayaninya dengan baik. Aku rasa Mas Rizal sangat puas, kok," jawab Mala tenang.

"Kau tidak bermaksud mengatakan kalau kalian sudah melakukan hubungan yang dilarangkan?" tanya Krisna khawatir.

"Hubungan yang dilarang, maksudmu hubungan suami istri? Belum kami belum pernah melakukannya. Lagipula kalau kami melakukannya aku rasa tidak masalah, apalagi di jaman ini," jawab Mala tanpa merasa malu apalagi bersalah.

"Ya Tuhan...aku tidak mengira bahwa kau bisa berpikir dan berkata seperti itu. Kau tidak memikirkan kehormatan dirimu sendiri sebagai wanita?" tanya Krisna dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Sudahlah, aku tidak mau mendengar ceramahmu. Aku kesini hanya menyampaikan bahwa aku akan segera dilamar. Dan aku berharap kamu mau membantuku," kata Mala yang langsung berbalik, menolak apa pun jawaban yang akan diberikan oleh adiknya.

Seminggu setelah pemberitahuan yang disampaikan Mala kepada Krisna, keluarga Rizal Sasono datang ke rumah mereka untuk melamar Rosmala Febriani. Pada saat itu, Rizal mengatakan secara terus terang bahwa Mala akan menjadi isteri keduanya sekaligus akan mendapatkan berbagai fasilitas yang mewah karena Rizal adalah pengusaha yang sukses dan kaya raya.

Orang tua mereka yaitu Hendry dan Astuti sudah pasti tidak menyetujuinya bahkan mereka nyaris mengusir Rizal kalau saja Mala tidak mengatakan kalau dia rela menjadi isteri kedua Rizal karena keadaan dirinya sebagai wanita yang sudah ternoda.

Hendry sangat marah dan dia tidak terima dengan jawaban dari Mala. Keputusannya sudah jelas dan dia tidak akan merestui hubungan putrinya dengan lelaki yang bermaksud menjadikannya sebagai wanita kedua.

Rosmala sangat mengenal ayahnya yang tidak akan merubah pendiriannya kecuali dia mengatakan kalau dia sudah hamil dan dia melakukannya ketika Hendry pergi meninggalkan tamunya.

Andaikan saja Hendry tidak melihat Krisna dan Astuti yang memberi peringatan, dia pasti sudah meletakkan tangannya di pipi mulus Mala.

Orang tua dan adiknya tidak menduga Mala sudah berbuat nekad tetapi Krisna tidak tahu apa yang harus dia katakan pada Hendry pada saat Mala menatapnya dengan pandangan mengancam.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Hendry kembali ke ruang tamu untuk menerima lamaran dari Rizal Sasono tetapi meminta Rizal menyerahkan urusan pernikahan padanya. Hendry tidak percaya kalau Rizal akan mencatatkan pernikahan mereka di negara alih-alih hanya menjadi pernikahan yang disaksikan oleh pemuka agama saja.

Setelah 5 bulan menikah, kehamilan tersebut baru terlihat hingga Hendry dan Astuti hanya bisa diam dan pasrah karena Mala tega membohongi mereka sementara Rizal sendiri tidak bisa dijadikan sebagai suami dan menantu teladan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku