Hancur Karena Janji Palsu Suamiku

Hancur Karena Janji Palsu Suamiku

Gavin

5.0
Komentar
Penayangan
14
Bab

Aku merawat suamiku, Prabu, dari kelumpuhan hingga ia bisa berjalan kembali, percaya pada janjinya untuk mencintaiku selamanya. Namun, semua pengorbananku hancur saat ia berselingkuh dengan mahasiswi bimbingannya, Safira. Penderitaanku memuncak saat adikku, Asma, dilecehkan oleh kakak Safira. Aku memohon bantuan Prabu, namun ia menolak dengan kejam. "Aku tidak punya waktu untuk kasus remeh seperti ini." Akibatnya, Asma yang putus asa memilih untuk bunuh diri setelah dipermalukan di depan umum. Seolah belum cukup, Safira merusak kuburan adikku, menumpahkan abunya ke tanah hanya untuk mengubur kucingnya di sana. Aku tidak mengerti, mengapa pria yang pernah begitu kucintai bisa membiarkan semua ini terjadi? Setelah semua penderitaan itu, Prabu akhirnya sadar dan menghancurkan hidup Safira. Ia kembali, berlutut di hadapanku dengan cincin, memohon kesempatan kedua. "Ananda, menikahlah denganku." Aku menatap matanya yang penuh penyesalan, lalu dengan dingin menjawab, "Tidak."

Bab 1

Aku merawat suamiku, Prabu, dari kelumpuhan hingga ia bisa berjalan kembali, percaya pada janjinya untuk mencintaiku selamanya. Namun, semua pengorbananku hancur saat ia berselingkuh dengan mahasiswi bimbingannya, Safira.

Penderitaanku memuncak saat adikku, Asma, dilecehkan oleh kakak Safira. Aku memohon bantuan Prabu, namun ia menolak dengan kejam.

"Aku tidak punya waktu untuk kasus remeh seperti ini."

Akibatnya, Asma yang putus asa memilih untuk bunuh diri setelah dipermalukan di depan umum.

Seolah belum cukup, Safira merusak kuburan adikku, menumpahkan abunya ke tanah hanya untuk mengubur kucingnya di sana.

Aku tidak mengerti, mengapa pria yang pernah begitu kucintai bisa membiarkan semua ini terjadi?

Setelah semua penderitaan itu, Prabu akhirnya sadar dan menghancurkan hidup Safira. Ia kembali, berlutut di hadapanku dengan cincin, memohon kesempatan kedua.

"Ananda, menikahlah denganku."

Aku menatap matanya yang penuh penyesalan, lalu dengan dingin menjawab, "Tidak."

Bab 1

Ananda POV:

Saya tidak pernah menyangka bahwa undangan reuni alumni yang begitu saya nantikan akan menjadi awal dari akhir segalanya.

Sore itu, Prabu pulang dengan senyum tipis, membawa undangan mewah dari almamaternya.

"Aku tidak bisa menemanimu," katanya santai, tanpa menatap mataku.

Hatiku mencelos. Padahal aku sudah menyiapkan gaun terbaik dan latihan dansa dengannya.

"Kenapa?" tanyaku, mencoba menyembunyikan kekecewaan.

Ia mengangkat bahu, "Ada beberapa meeting penting yang tidak bisa ditinggalkan."

Aku mengangguk, mencoba memahami.

Malam reuni, aku duduk sendirian di sofa, memerankan istri yang pengertian.

Aku terus memantau ponselku, berharap ada kabar darinya.

Namun, yang kudapatkan adalah notifikasi dari akun Instagram temanku.

Sebuah foto Prabu, tersenyum lebar, menggandeng seorang wanita muda.

Wanita itu bukan aku.

Dia Safira Ongkowijoyo, mahasiswi bimbingannya yang terkenal lugu dan rapuh itu.

Dadaku sesak, napas terasa tercekat.

Foto itu seolah menonjok ulu hatiku.

Prabu yang arogan dan egois itu, yang selalu menganggap diriku remeh.

Semua pengorbanan dan kesabaranku seakan tak berarti.

Kemarahan menjalar, membakar habis sisa-sisa pengertian yang kumiliki.

Aku tahu, ini bukan hanya tentang reuni yang terlewat.

Ini tentang kehormatan, tentang harga diri yang diinjak-injak.

Aku merenung semalaman, membiarkan sakit hati menggerogoti setiap inci jiwa.

Pagi harinya, sebuah keputusan bulat telah kubuat.

Aku tidak bisa lagi melanjutkan pernikahan yang penuh kebohongan ini.

"Prabu," panggilku, suaraku datar, tanpa emosi.

Dia menoleh, masih dengan aura angkuh yang selalu melekat padanya.

"Ada apa? Kau sudah menyesal?" tanyanya, senyum mengejek tersungging di bibirnya.

"Aku ingin bercerai," kataku tegas, menyerahkan dokumen yang sudah kusiapkan.

Prabu terdiam sesaat, lalu tertawa renyah.

"Cih, hanya karena reuni alumni yang kubatalkan? Kau terlalu berlebihan, Ananda."

Ia menganggap enteng permintaanku, seolah ini hanya lelucon.

"Bukan hanya itu," jawabku, "Ini tentang kau dan Safira."

Wajahnya sedikit berubah, tapi dengan cepat ia menguasai diri.

"Oh, jadi ini tentang cemburu murahanmu itu? Ingat, Ananda, kau bukan siapa-siapa tanpaku."

"Terserah apa katamu," sahutku dingin.

"Kau akan menyesalinya, Ananda," ancamnya.

"Tidak akan," balasku, mataku menatap lurus ke arahnya.

Aku meletakkan dokumen perceraian di atas meja, di tangannya.

Dia melihatnya, lalu mencibir.

"Kau pikir aku akan takut dengan ancamanmu ini?"

Prabu merobek dokumen itu di depan mataku.

"Kau akan tahu siapa aku, Ananda," katanya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Gavin

Selebihnya
Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent

Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent

Likantrof

5.0

Ayahku menjualku kepada Alpha Vincent sebagai "Kontrak Disiplin", menjadikan aku bukan sebagai Mate yang dihormati, melainkan tawanan yang disembunyikan di gudang berdebu. Namun, neraka yang sesungguhnya dimulai saat Isabel, wanita licik yang ia puja, datang menginvasi hidupku. Isabel memalsukan penyerangan dan menuduhku sebagai pelakunya. Tanpa mendengar penjelasanku, Vincent menyeretku ke penjara bawah tanah dan merantaiku dengan perak murni—racun paling mematikan bagi kaum kami. Saat kulitku melepuh dan mendesis terbakar oleh lilitan rantai, Vincent justru melakukan hal yang paling kejam. Dia melelang kalung peninggalan almarhum ibuku tepat di depan mataku. "Vincent, belikan itu untukku," rengek Isabel manja. "Anjingku butuh kalung baru." Tanpa menatapku, Vincent memberikannya. "Terjual untuk Isabel." Hancur. Bukan hanya tubuhku, tapi juga jiwaku. Mereka menertawakanku, menyebutku jalang yang tidak berguna, sementara aku menahan rasa sakit dari *Silver* yang menggerogoti tulangku. Vincent tidak tahu satu hal. Darah yang ia tumpahkan malam ini bukanlah darah Omega lemah. Itu adalah darah *White Wolf*, serigala paling langka dan suci yang memiliki kekuatan penyembuh mutlak. Di ambang kematian, aku mendongak, menatap mata pria yang dulu kucintai itu dengan tatapan kosong. "Saya, Sofia Permana..." Vincent tertegun, matanya membelalak melihat aura putih menyilaukan yang tiba-tiba meledak dari tubuhku, melelehkan rantai besi itu. "...menolakmu, Vincent Dirgantara, sebagai Mate-ku." Malam itu, saat dia meraung kesakitan karena putusnya ikatan jiwa kami, aku bangkit dari abu, membakar penjara itu, dan berlari menuju takdirku sebagai Luna di Pack lain yang jauh lebih kuat.

Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang

Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang

Romantis

5.0

Aku menghabiskan seribu sembilan puluh lima hari mencintai Elton, tapi hanya butuh satu detik baginya untuk membuktikan bahwa nyawaku tidak ada harganya. Di tepi dermaga itu, saat Rachel—wanita masa lalunya—terpeleset, Elton tanpa ragu menghempaskan tubuhku ke samping. Aku terlempar ke dalam ombak ganas, meminum air asin yang membakar paru-paru, sementara dia mendekap Rachel erat-erat agar wanita itu tidak tergores sedikit pun. Saat aku berjuang naik ke permukaan dengan napas tersengal, yang menyambutku bukanlah uluran tangan suamiku, melainkan pemandangan dia yang sedang menenangkan Rachel dengan lembut. Di rumah sakit, kekejamannya berlanjut. Dia membiarkan Rachel memakan buah jatahku dan menuduhku hanya mencari perhatian. Dia tidak tahu, di balik wajahku yang pucat dan tubuhku yang menggigil, aku sedang menyembunyikan hasil laboratorium yang menyatakan aku hamil enam minggu. Melihatnya memayungi Rachel dengan mesra dan meninggalkanku kedinginan di tengah hujan, aku sadar aku hanyalah tokoh figuran di kisah cinta mereka. Malam itu, aku membuang cincin berlian seharga mobil mewah itu ke tumpukan sampah dapur. Aku berpura-pura patuh, menelan semua penghinaan, hanya untuk merencanakan pelarian sempurnaku. Sebulan kemudian, saat badai menghancurkan kota persembunyianku, Elton datang. Dia menggali reruntuhan dengan tangan telanjang hingga berdarah, menangis saat melihat perutku yang mulai membesar. "Beri aku kesempatan, Jilly. Demi anak kita," mohonnya sambil berlutut di lumpur. Aku menepis tangannya yang kotor dengan tatapan dingin, lalu berkata pelan namun menusuk: "Ini anakku. Bukan anak kita. Ayah dari anak ini sudah mati bagiku saat dia mendorong istrinya ke laut demi wanita lain."

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku