Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri 2 Milyar
5.0
Komentar
16
Penayangan
4
Bab

Alisa, seorang wanita muda dari keluarga sederhana, tak pernah membayangkan bahwa pertemuannya dengan Reza, seorang pengusaha sukses dan playboy terkenal, di sebuah acara amal akan mengubah hidupnya selamanya. Ketika sebuah foto intim antara mereka berdua tersebar di media sosial, skandal besar pun terjadi. Dalam upaya untuk memperbaiki reputasinya dan menenangkan publik, Reza membuat keputusan kontroversial. Ia menawarkan 2 milyar kepada keluarga Alisa sebagai syarat untuk menikahinya. Reza berharap dengan menikahi Alisa, yang tampaknya tidak memiliki keterkaitan dengan dunia bisnisnya, ia bisa membalikkan citranya sebagai pria yang "berubah" setelah perceraian.

Bab 1 Ketertarikan Dimulai

Alisa memandangi sekeliling ruang ballroom yang mewah, seakan merasa dirinya kecil di tengah-tengah dunia yang serba gemerlap. Ia hanya seorang wanita muda dari keluarga sederhana, yang terlahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di pinggiran Jakarta. Namun, malam ini, ia berdiri di tengah-tengah keramaian acara amal bergengsi yang digelar di salah satu hotel paling elit di kota. Di balik gaun biru muda yang dipilihnya dengan hati-hati, ia merasakan ketegangan di dalam dirinya. Tidak biasa bagi Alisa untuk berada di tempat seperti ini.

Ratusan undangan, sebagian besar para pengusaha sukses, tokoh sosialita, dan selebriti, berkumpul di ruangan yang penuh kilauan lampu kristal dan perhiasan mewah. Suara musik yang lembut memanjakan telinga, dan udara dipenuhi oleh aroma parfum mahal yang samar-samar tercium di sana-sini. Namun, meskipun atmosfer ini begitu menggoda, Alisa merasa terasing. Sebagian besar orang di sana tampaknya sudah sangat akrab dengan dunia seperti ini. Berbeda dengannya yang hanya seorang pengunjung yang diundang karena kontribusi kecil yang pernah ia berikan pada suatu lembaga amal beberapa bulan sebelumnya.

Ketika ia berjalan perlahan di antara para tamu, matanya tak sengaja menangkap sosok yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Seorang pria tinggi, mengenakan jas hitam yang rapi, dengan rambut gelap yang tampak teratur dan wajah yang tampaknya begitu sempurna, menjadi pusat perhatian di sekelilingnya. Itu adalah Reza, seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan dunia bisnisnya yang luas dan reputasinya sebagai playboy kelas atas. Setiap wanita di ruangan ini pasti mengenalnya, dan pria-pria sukses lainnya tampak menyembunyikan rasa hormat dan iri padanya.

Alisa memutar matanya, berusaha tidak terlalu tertarik. Ia tidak mau terjebak dalam segala sensasi yang mengelilingi pria itu. Tapi, entah mengapa, saat pandangannya bersinggungan dengan mata Reza, ada sesuatu yang aneh. Reza menatapnya sejenak, seolah mengenali keberadaannya meskipun Alisa merasa ia tak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Ada senyum tipis yang muncul di bibirnya, namun tak ada kata yang terucap dari pria itu.

Alisa berusaha mengabaikan tatapan itu dan melanjutkan langkahnya, namun tak lama kemudian, seseorang menyentuh lengannya. Saat ia menoleh, matanya langsung bertemu dengan pandangan tajam milik Reza yang kini berdiri tepat di sampingnya.

"Maaf, bolehkah saya mengajak Anda berbicara sebentar?" suara Reza terdengar rendah namun tegas.

Alisa terkejut, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia mengerutkan dahi, merasa sedikit canggung. Mengapa pria sekelas Reza, yang dikelilingi oleh wanita-wanita cantik di sini, justru mengajaknya berbicara?

"Tentu saja," jawab Alisa dengan suara sedikit ragu.

Mereka berjalan ke area yang lebih sepi, di mana suara bising dari keramaian tidak terlalu mengganggu. Reza memandangnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, seolah mencoba memecahkan teka-teki yang ada di hadapannya.

"Nama Anda Alisa, bukan?" tanya Reza, seolah sudah mengetahui jawabannya.

'Darimana dia tau namaku? Atau jangan-jangan dia cenayang?'

Alisa mengangguk, merasa sedikit aneh dengan pertanyaan yang begitu langsung.

"Sepertinya saya belum pernah melihat Anda di acara seperti ini sebelumnya. Anda datang dengan siapa?" tanya Reza lagi, namun kali ini nada suaranya terdengar lebih ramah, meski ada ketegangan yang tak terhindarkan.

Alisa menjawab singkat, "Saya datang sendirian. Hanya diundang karena sedikit kontribusi untuk yayasan."

Reza tersenyum tipis. "Sangat jarang ada orang seperti Anda yang hadir di acara seperti ini," katanya sambil menatap Alisa dengan penuh minat. "Biasanya yang datang adalah mereka yang sudah dikenal, atau setidaknya yang punya koneksi dalam dunia ini."

Alisa hanya tersenyum kecil, merasa sedikit terintimidasi oleh pernyataan Reza yang seolah menganggapnya sebagai orang luar. Namun, ia tetap menjaga sikap sopan. "Mungkin saya hanya beruntung."

Reza tertawa pelan. "Mungkin." Dia terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Jadi, apa yang membuat Anda tertarik dengan acara amal ini?"

Alisa terkejut oleh pertanyaan itu. Bukankah itu adalah acara yang digelar oleh banyak orang untuk menunjukkan kepedulian sosial mereka? Mengapa Reza tampaknya begitu penasaran? Ia merasa seperti ada lebih dari sekadar rasa ingin tahu biasa.

"Saya merasa ini adalah cara kecil untuk memberikan dampak," jawab Alisa dengan hati-hati. "Dan tentu saja, saya ingin berkontribusi pada hal-hal yang positif."

Reza mengangguk perlahan, seolah mencerna jawabannya. Namun, tidak ada perasaan ikhlas yang terpancar dari tatapan Reza. Alisa merasakan ada sesuatu yang berbeda pada pria ini. Mungkin, hanya mungkin, Reza hanya tertarik untuk mempelajari siapa dia, tanpa ada niat lain. Namun, sesuatu dalam dirinya mengatakan bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan belaka.

Malam itu berlanjut dengan percakapan yang lebih ringan antara keduanya, meskipun Alisa tetap merasa canggung. Ia tidak bisa sepenuhnya mengabaikan kesan pertama yang didapatkan dari Reza-pria itu tampak tak terjangkau dan sulit dimengerti. Namun, ia tetap berusaha menikmati momen yang terasa sangat berbeda dari kehidupan biasa yang ia jalani.

Namun, semuanya berubah beberapa hari setelah pertemuan itu. Sebuah foto tiba-tiba beredar di media sosial, yang menunjukkan Alisa dan Reza dalam keadaan yang tampak intim, meskipun tidak ada yang bisa membuktikan bahwa mereka terlibat lebih dari sekadar percakapan biasa. Media sosial pun langsung heboh. Berita tentang foto tersebut menyebar luas, dan keduanya menjadi pusat perhatian publik. Yang menjadi masalah adalah, karena Reza baru proses cerai dengan istrinya Karin, seorang model dan selebriti papan atas. Hubungan pernikahan mereka selama kurang lebih 8 tahun hanya untuk sebuah bisnis. Begitulah cara kerja pernikahan di mata orang-orang kaya sekelas mereka. Pernikahan bukanlah suatu yang sakral dan wajib dijaga, hanya sebagai kedok dan formalitas serta penyempurnaan urusan bisnis. Reza sudah lama muak dengan prinsip seperti itu, ia bercita-cita memiliki istri yang sunggihan. Maksudnya sungguh-sungguh ada ketika dia sakit, seorang istri yang merawatnya dengan baik. Pada intinya bukan istri seperti Karin. Ibu rumah tangga saja, yang bisa mengurusnya tentang banyak hal. Masalah uang? Hei, Reza punya segalanya kecuali, cinta.

Alisa merasa dunia seakan runtuh. Apa yang terjadi? Mengapa foto itu bisa tersebar? Ia merasa terperangkap dalam pusaran yang tak bisa ia hindari. Di sisi lain, Reza terperangkap dalam kegilaan ini juga. Citra dirinya yang sebelumnya sudah penuh dengan sensasi kini semakin tercemar. Tidak hanya sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai pria yang terlibat dalam skandal dengan seorang wanita biasa yang tak ada hubungannya dengan dunia bisnisnya.

Tentu saja, ini bukanlah akhir dari cerita mereka. Reza, dengan segala cara, berusaha menyelamatkan dirinya dari kehancuran reputasi yang semakin memburuk. Dan untuk itu, ia membuat keputusan yang mengejutkan-sebuah tawaran yang akan mengubah hidup Alisa selamanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku