Benih Satu Milyar

Benih Satu Milyar

Ammi Poe

5.0
Komentar
11.7K
Penayangan
42
Bab

Aku Nara, gadis yang terenggut keperawanannya di usia delapan belas tahun. Mirisnya, ibuku sendiri yang menjualku pada seorang bandot tua. Apalagi kalau bukan karena hutang. Ya, semua berawal karena keinginanku yang ingin mencari ibu ke kota. Sejak usia sepuluh tahun, dia meninggalkan aku di kampung. Tanpa kabar, bahkan tidak mengirimkan uang untuk biaya hidupku. Ternyata takdir tidak memihakku. Pertemuanku dengan wanita itu, justru menjadi awal kerusakan masa depanku. Dan kini, tiga tahun sudah aku menjalani kehidupan sebagai sugar baby.

Bab 1 Syarat

"Om, hape aku udah minta ganti, nih!" ujarku pada lelaki tua yang sudah hampir dua bulan menjadi sugar daddy-ku.

"Tenang, Nara sayang ... apapun yang kamu butuhkan, Om siap penuhi. Asal ...."

Dengan kerlingan mata nakal, lelaki yang seumuran ayahku itu memberi kode. Aku paham, mereka--para lelaki hidung belang--akan membayar berapa pun untuk daun muda sepertiku.

Aku Nara, gadis yang terenggut keperawanannya di usia delapan belas tahun. Mirisnya, ibuku sendiri yang menjualku pada seorang bandot tua. Apalagi kalau bukan karena hutang.

Ya, semua berawal karena keinginanku yang ingin mencari ibu ke kota. Sejak usia sepuluh tahun, dia meninggalkan aku di kampung. Tanpa kabar, bahkan tidak mengirimkan uang untuk biaya hidupku.

Ternyata takdir tidak memihakku. Pertemuanku dengan wanita itu, justru menjadi awal kerusakan masa depanku. Dan kini, tiga tahun sudah aku menjalani kehidupan sebagai sugar baby.

Sebenarnya ini bukanlah sebuah pilihan, tapi karena keadaan yang memaksaku. Setiap Minggu, ibu akan datang dan meminta jatah untuk menghidupi pasangan kumpul kebonya. Lima juta dalam satu minggu bukanlah uang kecil, butuh kerja ekstra untuk mendapatkannya.

Terkadang aku ingin tertawa, begitu miris dan menggelikan kehidupanku ini. Sosok malaikat bernama ibu, justru menjadi iblis yang menyesatkan anaknya sendiri. Baginya, aku adalah musibah dalam kehidupannya.

Inilah aku, seorang sugar baby dengan segala ceritaku.

***

"Nara, ntar malam lo ada job kaga?"

Aku menoleh saat Flora nyelonong masuk ke kamar, kemudian duduk di sebelahku. Tanpa sungkan, dia mengambil remote TV yang kupegang. Seperti biasa, dengan santai dia akan mengganti channel televisi ke acara yang dia sukai.

"Kebiasaan banget, sih, lo! Ijin dulu, kek, atau apa gitu!" gerutuku kesal.

Namun ekspresi Flora tetap saja tak berubah. Bahkan kini tangannya asik mencomot camilan yang sejak tadi ada di pangkuanku. Menyadari tatapan kesalku, gadis bukan perawan itu hanya nyengir.

"Ntar malam lo ada job kaga?" Kembali dia mengulang pertanyaan yang belum aku jawab.

"Capek, Flo. Berasa jadi sapi perah, pengen nyerah rasanya."

Aku sandarkan tubuh, kemudian menyelonjorkan kedua kaki. Dadaku kembali terasa sesak, ada bagian hati yang sangat sakit.

Huff ... beneran, rasanya capek sekali dengan kehidupan ini. Aku yang bekerja, tapi dua orang tak tahu malu itu yang menikmati.

Flora menatapku. Kali ini tatapannya tampak serius.

"Lo mau berhenti dari dunia tempat lo nyari rejeki?"

Kembali kuhembuskan napas berat. Rejeki? Mana ada rejeki hasil morotin laki orang? Ah, apa itu bisa disebut rejeki?

Seakan tahu apa yang menjadi beban pikiranku, Flora merengkuh bahuku. "Gue dukung lo, Ra. Semoga lo segera nemuin lelaki yang bisa bawa lo jauh dari kehidupan sekarang."

Mendengar doanya, hatiku begitu trenyuh. Dia tak jauh beda dariku. Nasibnya sama sepertiku, sama-sama dijual oleh keluarga sendiri. Hanya saja bedanya, dia dijual oleh ayah tirinya. Beruntungnya Flora, dia masih punya ibu yang sayang padanya. Meskipun ibunya sekarang kena gangguan mental akibat siksaan dari suami keduanya.

"Lo sendiri kaga pengen dapet cowok baik dan memulai kehidupan baru?" tanyaku sembari melempar senyum.

Bukannya menjawab, dia malah keluar kamar menuju balkon. Aku pun mengikutinya, turut menatap hiruk-pikuk kendaraan di jalanan.

"Lo enak, Ra. Om Hendra menghadiahkan apartemen ini untuk lo. Sedangkan gue, sampai sekarang belum berhasil porotin maksimal om om tajir," ungkapnya tanpa melihatku.

Mendengar celotehnya, aku hanya tersenyum. Lalu mencoba menikmati angin sore yang berhembus sepoi-sepoi, memainkan anak rambut hingga ke pipi.

Mau dibilang lebih beruntung, tapi nyatanya hidupku tak lebih dari parasit. Mau dibilang kurang beruntung, nyatanya aku punya apartemen dan mobil mewah. Semua dari hasil menjadi simpanan para lelaki yang sedang puber kedua.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Jatuh Cinta dengan Dewi Pendendam

Jatuh Cinta dengan Dewi Pendendam

Juno Lane
5.0

Sabrina dibesarkan di sebuah desa terpencil selama dua puluh tahun. Ketika dia kembali ke orang tuanya, dia memergoki tunangannya berselingkuh dengan saudara angkatnya. Untuk membalas dendam, dia tidur dengan pamannya, Charles. Bukan rahasia lagi bahwa Charles hidup tanpa pasangan setelah tunangannya meninggal secara mendadak tiga tahun lalu. Namun pada malam yang menentukan itu, hasrat seksualnya menguasai dirinya. Dia tidak bisa menahan godaan terhadap Sabrina. Setelah malam penuh gairah itu, Charles menyatakan bahwa dia tidak ingin ada hubungan apa pun dengan Sabrina. Sabrina merasa sangat marah. Sambil memijat pinggangnya yang sakit, dia berkata, "Kamu menyebut itu seks? Aku bahkan tidak merasakannya sama sekali. Benar-benar buang-buang waktu!" Wajah Charles langsung berubah gelap. Dia menekan tubuh Sabrina ke dinding dan bertanya dengan tajam, "Bukankah kamu mendesah begitu tidak tahu malu ketika aku bersamamu?" Satu hal membawa ke hal lain dan tidak lama kemudian, Sabrina menjadi bibi dari mantan tunangannya. Di pesta pertunangan, sang pengkhianat terbakar amarah, tetapi dia tidak bisa meluapkan kemarahannya karena harus menghormati Sabrina. Para elit menganggap Sabrina sebagai wanita kasar dan tidak berpendidikan. Namun, suatu hari, dia muncul di sebuah pesta eksklusif sebagai tamu terhormat yang memiliki kekayaan miliaran dolar atas namanya. "Orang-orang menyebutku lintah darat dan pemburu harta. Tapi itu semua omong kosong belaka! Kenapa aku perlu emas orang lain jika aku punya tambang emas sendiri?" Sabrina berkata dengan kepala tegak. Pernyataan ini mengguncang seluruh kota!

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku