/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
Tahun kalender 500 versi Kekaisaran Hersen, masa dimana masa aliran energi magic penuh di permukaan Benua Ayax, yang menyebabkan mahluk-mahluk di hutan tadinya dapat berbicara, kini menghilang ke pedalaman hutan, tergilas peperangan yang terjadi di Kekaisaran Qingchang.
Pohon-pohon kini membisu, burung-burung dan makhluk laut menjadi kalem, tak ada lagi keajaiban itu, keramahan itu pudar sudah. Tak ada yang mau bercakap-cakap dengan manusia yang sekarang dianggap serakah, mau menang sendiri dan berbahaya.
Di Benua Ayax yang luasnya sama 9.600.000 km2, dimana seluruh permukaan benua di penuhi dengan Energi Sihir Berwarna Ungu tipis. Hanya ada sedikit makhluk hidup yang memiliki talenta dari sang Dewa – Tempestia untuk mengelola Energi Pesona itu menjadi kekuatan yang mengerikan. Kekuatan memanfaatkan energi ungu di permukaan dunia inilah yang menjadi sumber malapetaka.
Lima Kekaisaran besar di Benua Ayax berperang memperebutkan sumber daya dan gelar penguasa benua yang berjaya mengelola sumber daya dari Kekaisaran lain, semua guna meningkatkan kemampuan jago-jago mereka untuk berperang dan terus berperang demi nama Kaisar yang Agung.
Ada lima Kekaisaran di benua : Shouya di Selatan, Zolia di Barat, Chosa di Timur, dan Hersen di Utara. Terdapat Kekaisaran kecil Bernama Qingchang di dataran Tengah, dan kekaisaran kecil dianggap lima besar Bersama empat kekaisaran lainnya.
Perang pecah antara Hersen melawan Zolia dan Qingchang. Hersen memenangkan perang, dan kaisar memerintah tiga negeri untuk disebut Penguasa Benua. Hersen yang menjajah dataran Tengah dan Barat, tak puas hati. Kaisar ingin menyatukan benua. Perang selanjutnya terjadi Ketika Hersen memimpin Qingchang dan Zolia untuk melawan Chosa di Timur dan Shouya di Selatan. Tapi sampai hari ini, semua tindakan invasi itu gagal.
Ada satu Klan Bernama Klan Phoenix Merah, yang dipimpin seorang Sage putih – asalnya dari Kekaisaran Qingchang yang merasa terjajah dan dimanfaatkan Hersen. Klan Phoenix Merah memberontak melawan terang-terangan tirani Kaisar Agung Hersen.
Akhir perseteruan Hersen melawan Klan Phoenix merah adalah Ketika Sage Alaric memimpin pemberontakan melawan pasukan kekaisaran, dan sang sage dan bertempur melawan Kaisar di langit Qingchang, pertempuran tak terlupakan yang disaksikan jutaan mata di Benua Ayax.
++++++
Dua sosok berkelebat di langit. Mereka membesar, dan sosoknya terlihat jelas dari bawah. Keduanya dengan sengaja menebar aura yang berkekuatan absolut dan menindas, kemampuan makhluk setengah Immortal. Usia dua sosok itu berusia awal empat puluh tahun.
Yang seorang mengenakan kostum berwarna hitam, yang lainnya mengenaskan pakaian serba putih.
Sosok hitam itu mengenakan mahkota tinggi, terbuat dari logam hitam. Di Atas kepala mahkota tampak menyilaukan dengan bertatahkan safir, ruby, dan emerald. Mahkotanya tampak menyala ketika cahaya matahari melewati mahkota itu.
Dia adalah Kaisar Hersen - Oberon Kraviz The Enchanter.
Wajah Kaisar Oberon membeku, Tanya kaisar dengan nada dingin. “Jadi kau adalah Alaric Sunburnt – Sage Putih pemberontak itu?”
Kaisar Oberon adalah penyihir hitam kelas peringkat Warlock yang telah memimpin Kekaisaran Hersen selama belasan tahun.
Tubuhnya melayang di angkasa, menunggang makhluk legendaris – Roc sang raksasa hitam penguasa langit. Jubah hitam, berdesir tertiup menyibak zirah dan armor spiritualnya. Senjata di tangannya adalah pedang sihir yang terbuat dari tulang naga hitam – senjata kegelapan dari bahan tergelap untuk bertujuan memperkuat sihir sesatnya.
Sementara Sage Alaric hanya mengenakan tunik putih, dilengkapi mantel putih Panjang, serasi dengan sepatu dan topi hanfu putihnya. Senjata sang sage adalah Pedang Putih Salju. Sage Alaric tampak kalem mengendarai Phoenix – raja api yang menjadi mahluk kontraknya.
Keduanya melambung, saling bertatapan. Siap meledak kapan saja.
“Kamu akan mati. Berani sekali, membentuk pemberontak di wilayah resmi jajahan Hersen!” teriak Kaisar Hersen keras. Suaranya terdengar sampai di separuh benua. Rautnya tak dapat ditebak. Ia tertutup helm spiritualnya.
Sage Alaric tertawa. Katanya tak kalah menggelegar. “Tolong tak usah naif. Mana ada bangsa yang mau ditindas dan di jajah seperti ini? Apalahi penjajah itu adalah seorang penguasa kegelapan sepertimu, Oberon sang warlock?” Nada merendahkan jelas terdengar.
“Lancang! Kamu darah kotor kaum hina, Berani sekali menyebut namaku, tanpa gelar kaisar!” Kaisar Oberon marah.
Sage Alaric mencibir, “Jadi mau mu apa? Apakah aku harus menyebutmu dengan penyihir hitam? Atau Raja Kegelapan?” ia meledak dalam tawa. Suaranya bergema di hampir separuh dunia.
“Kamu akan menyesal!” Kaisar Oberon lantas menggores langit dengan Pedang tulang naganya.
Langit seketika menghitam, kabut dan awan hitam bergulung. Petir menyambar dan semua kekuatan alam bawah tanah sepertibangkit, di serap sang kaisar.
Dunia dibawa, menjadi gempar. Semua orang lari menyembunyikan diri. Di langit terlihat sosok-sosok seperti bayangan roh jahat. Kekuatan gelap sang warlock terdengar menderu. Energi serangan itu dengan presisi menerjang Sage Alaric.
“Kamu memang penyihir gelap! Semua sihir jahat ini tak membuatmu pantas di sebut kaisar!”
Sage Alaric mencoret Pedang Putih salju kearah langit. Efeknya tak kalah mengerikan.
Langit gelap mendadak berubah terang. Kala itu awan bergulung kelabu menganga sebagian terkena efek pedang putih salju. Dari celah itu masuk sinar matahari. Kekuatan pedang memanfaatkan energi matahari, melesat cepat menghantam energi hitam sang kaisar.
Ledakan terdengar.
Dunia berguncang! Tanah terbelah-belah. Suara jeritan terdengar dari arah bawah, ketika percikan api seperti hujan jatuh ke bumi. Setelah pelarian pertama tadi, kini semua makin rapat bersembunyi. Tak ada yang ingin mati percuma!
Tapi kedua ahli di langit, tak menghentikan pertarungan mereka. Tiga hari tiga malam lamanya mereka bentrok di cakrawala.
Langit telah tersobek-sobek karena kutukan. Serangan sihir mematikan dua setengah immortal itu. Pada hari ketiga, langit di Benua Ayax tampak berwarna menjadi merah, seperti terbakar. Dunia menua dan lelah. Matahari meredup seperti senja hari. Mungkin sebentar lagi akan kiamat,
“Kamu akan mati. Sihir terlarang ini adalah kekuatan pamungkas yang lama ku simpan!” kaisar tertawan bengis.
Dia lantas mengutuk sang Sage dengan sihir kuno, sihir terlarang, dengan menggunakan artefak dari dunia orang mati - Tongkat Zarael The Shadow. Ini adalah tongkat terlarang yang dibuat mahluk iblis, setelah dicampakkan ke dunia bawah oleh dewa – dunia orang mati.
/0/13535/coverorgin.jpg?v=d627b9a66a3066c30e6a90a27a57d0c4&imageMogr2/format/webp)
/0/13400/coverorgin.jpg?v=9b87feab31702a3f2983c6843f9d5808&imageMogr2/format/webp)
/0/12320/coverorgin.jpg?v=5cfd417d34291934157e095e0985e3e0&imageMogr2/format/webp)
/0/29111/coverorgin.jpg?v=69d133363b100312036777e75461409e&imageMogr2/format/webp)
/0/16835/coverorgin.jpg?v=e4fb7f2d306934fd883fb8ff2f2e9fc3&imageMogr2/format/webp)
/0/16644/coverorgin.jpg?v=c00f599b8ec08b1b6ed69463abb68eb4&imageMogr2/format/webp)
/0/20147/coverorgin.jpg?v=094d6dee3fe128eb23ca338f58cea767&imageMogr2/format/webp)
/0/3092/coverorgin.jpg?v=6017a83f5795db14f6aeff4606c5d9c3&imageMogr2/format/webp)
/0/5309/coverorgin.jpg?v=318edda748a512baafbab30c446567be&imageMogr2/format/webp)
/0/4019/coverorgin.jpg?v=e1ef4fa87eee2dc58998acc3365705d4&imageMogr2/format/webp)
/0/3467/coverorgin.jpg?v=526864a4342f26f6a9b70352d999bf13&imageMogr2/format/webp)
/0/3822/coverorgin.jpg?v=5116589108a57a18ef2dd8e2017914b3&imageMogr2/format/webp)
/0/7429/coverorgin.jpg?v=84e91445dd5a8d6ad3350ad2d733146b&imageMogr2/format/webp)
/0/13816/coverorgin.jpg?v=dcd375df5c7eb6ce2b672d32a556e176&imageMogr2/format/webp)
/0/20601/coverorgin.jpg?v=c767a518547a1a5362b5171616e93730&imageMogr2/format/webp)
/0/20602/coverorgin.jpg?v=d75af516ce6fb953d1ae24f7069b49dd&imageMogr2/format/webp)
/0/21102/coverorgin.jpg?v=c55ab420031c6a689fe09783289427aa&imageMogr2/format/webp)
/0/29626/coverorgin.jpg?v=d8cac33ef2d543b9f1242d18eecb9f24&imageMogr2/format/webp)