Cintaku Terhenti Di Kamu

Cintaku Terhenti Di Kamu

TaraChan

5.0
Komentar
3.5K
Penayangan
29
Bab

Putra Prayoga, harus merasakan patah hati. Karena, cintanya yang tumbuh untuk wanita bernama Elena Nugroho kandas. Wanita itu dengan sepihak memutuskan hubungannya dengan mengatakan akan menikah dengan orang lain. Putra menjadi sosok dingin yang tidak tersentuh. Karena rasa sakit yang Elena ciptakan. Menjadikannya sebagai pria yang senang memainkan hati wanita. Mencampakkan wanita setelah dia berhasil mendapatkan hati wanita tersebut. Seperti yang Elena lakukan kepadanya. Elena Nugroho tidak bisa terus bersama dengan Putra Prayoga. Cintanya yang dalam untuk pria itu harus kandas karena Bibit, Bebet, Bobot yang tidak sederajat dengan Putra. Untuk menghindari Pria itu, Elena berbohong dengan mengatakan jika dirinya akan menikah.  Demi menghilangkan jejaknya, Elena pergi bekerja di luar negeri. Hingga lima tahun kemudian, dia dipertemukan kembali Dengan Putra. Pria yang sampai saat ini masih menjadi orang spesial dihatinya. Tapi, rasa sakit yang dirinya ciptakan. Telah merubah Putra yang penuh kasih dan sayang menjadi Putra yang kejam dan tidak berperasaan. Elena bahkan bisa melihat kebencian yang amat besar di mata pria itu kepada dirinya.  Akankah Elena mampu mengungkapkan alasan sebenarnya kepada Putra? Ataukah dia akan diam dengan cinta kepada pria itu yang masih tumbuh bahkan sampai saat ini!

Bab 1 Cinta terhalang restu

"Elena aku sudah di depan gang menuju rumahmu, keluarlah!"

Pesan terkirim kepada Elena Nugroho, wanita berparas cantik yang telah menjerat hati seorang Putra Prayoga. Sudah sejak masa SMA dirinya menaruh hati kepada wanita itu. Bukan hanya cantik, Elena juga sangat menyenangkan dan penuh kasih.

Putra hanya bisa mengagumi Elena tanpa berani mendekati dirinya. Dia selalu menjaga jarak dengannya, entah karena apa. Padahal dia tidak pernah merasa melakukan sebuah kesalahan kepada Elena.

Putra tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Elena. Dia membiarkan cintanya terpendam. Dia percaya Tuhan akan menuntun takdirnya dengan wanita itu.

Tuhan benar-benar mempertemukan dirinya dengan Elena kembali. Elena masuk ke kampus yang sama dengan dirinya lewat jalur beasiswa. Perasaan yang dulu telah tumbuh untuk Elena, sekarang kembali bersemi lagi.

Putra tidak akan membiarkan perasaan itu kembali pergi. Putra dengan gigih memperjuangkan cintanya kepada Elena. Dia mendekati wanita itu dengan berbagai cara.

Tentu saja Elena mati-matian menghindari dirinya. Entah apa yang salah dengan dirinya sampai-sampai Elena terus-menerus menghindari dirinya. Sampai suatu sore, dirinya sudah tidak tahan lagi. Dia menarik Elena membawanya ke tempat sunyi.

"Ka lepaskan, aku harus pulang," pekik Elena sambil meronta agar bisa lepas dari tangan pria itu.

"Tidak! Sebelum kamu jelaskan kepadaku apa alasanmu terus-menerus menghindari aku," salak Putra, dia mulai kesal dengan tingkah Elena yang menghindari dirinya lagi dan lagi.

"Sudah aku katakan berapa puluh kali pada Kakak, Kakak tidak punya salah apapun," teriak Elena frustasi.

"Lalu mengapa kamu menghindariku?" cecar Putra.

Elena menyerah, kepalanya benar-benar pening karena berurusan dengan Putra. Menghembuskan nafas beratnya, Elena menatap pria itu dengan sinis. "Kakak mau apa?" tanya Elena dengan nada dingin.

"Jadilah pacarku," pintanya sambil menatap mata teduh Elena.

"Please, aku sudah mencintaimu dari kita sekolah SMA. Aku pernah menyerah karena melihatmu yang menghindari diriku. Melupakan cintaku kepadamu. Tapi, Tuhan kembali mempertemukan kita dan aku yakin jika kita memang ditakdirkan untuk bersama." Tangan putra menggenggam tangan Elena dengan lembut.

Elena menatap kedalam mata coklat pekat milik Putra. Mencari sebuah kejujuran di mata pria itu. Dia sebenarnya sudah mengetahui jika Putra mencintainya. Tapi, status sosial mereka yang timpang membuatnya mundur. Menutup perasaannya kepada pria di hadapannya.

Dia juga mencintai pria itu. Karena itulah dia menghindarinya mati-matian. Tidak membiarkan rasa itu tumbuh semakin besar dan membuatnya lupa diri akan siapa dirinya.

Elena menghela nafas, ditatapnya pria itu. "Apakah jika aku menerimamu sebagai kekasihku kakak akan berhenti bertingkah konyol. Sungguh, aku hanya tidak ingin beasiswa yang sudah aku perjuangkan hilang begitu saja. Hanya karena Kak Putra yang setiap hari mengganggu konsentrasi belajarku, please. Jika Kak Putra sayang kepadaku, ikuti apa mauku dan jangan menemuiku jika aku tidak memintanya," tutur Elena.

"Tidak bisa begitu dong, masa aku tidak boleh menemui pacarku sendiri dan memberikan perhatian kepadanya," tolak Putra.

"Aku tidak melarang Kakak untuk menemui aku, tapi jangan temui aku saat jam pelajaran berlangsung. Di luar saja! Apa Kakak tidak melihat beberapa hari terakhir ini aku ditegur oleh dosen karena ulahmu," ketus Elena.

"Baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi. Aku minta maaf! Jadi, apakah kita sekarang jadian?" tanya Putra dengan wajah penuh harap.

Elena menghela nafas, tidak ada salahnya kan dia mencoba berhubungan dengan Putra. Elena menatap manik mata hitam milik Putra, lalu mengangguk.

Wajah Putra langsung berbinar, dia bahkan sampai menggenggam erat tangan Elena.

"Benarkah kamu menerima cintaku?" tanya Putra, dia masih belum yakin dengan jawaban Elena.

"Iya Kak, aku menerima Kak Putra jadi pacar aku," jawab Elena mantap.

Putra menarik Elena ke dalam pelukannya. Dia begitu bahagia saat itu karena cintanya diterima oleh Elena.

Hari berganti hingga keduanya sudah menjalin hubungan lebih dari dua tahun lamanya. Elena masih menjaga jarak dengan dirinya. Meski keduanya berpacaran, tidak ada aktivitas yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih.

Elena sibuk dengan kuliahnya, dia mengejar kuliah cepat agar bisa segera lulus. Sementara Putra sudah memasuki masa akhir tahun perkuliahan. Dia sedang sibuk menyiapkan skripsi. Mereka kadang berpacaran dengan belajar bersama. Mengerjakan tugas bersama, tidak seperti pacaran pada umumnya.

Suatu hari mereka pergi ke bioskop berdua setelah pulang dari kampus. Itupun karena Putra yang terus mendesak Elena untuk ikut. Tanpa sengaja mereka bertemu dengan ibu dari Putra. Wanita cantik dengan pakaian bermerek di seluruh tubuhnya.

Wanita itu memandang Elena dengan pandangan tidak mengenakkan membuat Elena minder. Tidak dengan Putra, tangan pria itu menggenggam erat tangan Elena seolah takut kehilangan dirinya.

"Kamu bersama siapa, Nak?" tanya wanita itu.

"Perkenalkan Ma, dia Elena. Elena kenalkan, dia mamaku." Elena memajukan tangannya untuk menjabat tangan wanita itu namun, dia tidak memberikan reaksi apapun.

"Saya Ratna Prayoga, mamanya Putra. Dia adalah penerus perusahaan milik papanya dan dia harus menikah dengan orang yang sederajat dengan kami," sarkas Ratna sambil menatap Elena dari atas sampai ke bawah.

Tidak ada yang mewah di mata Ratna. Baginya, Elena seperti penghalang baginya. Dia tidak bisa membiarkan putranya bersama dengan Elena. Apalagi melihat Putra yang begitu memuja wanita disampingnya. Tidak boleh terjadi, dia harus memisahkan keduanya.

"Ma, kami duluan ya, ayo sayang kita pergi!" Putra tahu, Elena sangat tidak nyaman dengan tatapan mamanya.

"Tante, saya permisi." Kembali Elena memajukan tangannya untuk mencium punggung tangan wanita itu. Namun lagi-lagi, tangannya diabaikan.

Meski canggung, Elena menarik kembali tangannya. Dia mencoba tetap tersenyum walau dalam dirinya ada sesuatu yang melasak minta keluar. Mereka berjalan menjauh dari Ratna. Setelah dikira sudah tidak terlihat lagi, Elena melepaskan tangan Putra.

Pria itu menatapnya dengan tatapan heran. "Kenapa? Kenapa wajahmu memerah? Tolong jangan dengarkan kata-kata mama. Dia memang seperti itu kepada setiap orang yang dekat denganku," jelas Putra.

"Kak, kita pulang saja yah, aku sepertinya tidak enak badan. Nontonnya lain kali saja." Elena mencoba tersenyum kepada Putra. Dia tidak menanggapi apa-apa atas penjelasan Putra tentang mamanya.

"Kamu marah?" tanya Putra dengan cemas.

"Buat apa? Perkataan mama kamu benar. Kamu harus memiliki kekasih yang sesuai dengan keinginan Tante Ratna, yang jelas bibit bebet bobotnya. Aku hanya anak beasiswa Kak, tidak lebih. Untuk bersama dirimu tentunya akan banyak jalan terjal yang harus aku lalui." Elena mengangkat sudut bibirnya, mencoba tersenyum walau dipaksakan.

"Tolong jangan bicara seperti itu. Aku menyayangimu dan aku mencintaimu. Itu sudah cukup untukmu, aku tidak akan membiarkan orang lain merusak hubungan kita berdua," tutur Putra, dia menarik Elena kedalam pelukannya.

"Aku mencintaimu Elena dan aku tidak bisa jika harus kehilangan kamu," bisik Putra.

Elena ingin membalas pelukan Putra tapi tangannya tidak mampu hanya sekedar untuk terangkat. Elena mengepalkan tangannya kuat, gemuruh di dadanya membuat dirinya sesak.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh TaraChan

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku