Cintaku Terhenti Di Kamu
dak kunjung mengangkat panggilan darinya. Dengan frustasi Putra berjalan mond
lalu menolak jika ingin bertemu. Panggilan pun jarang langsung dia angka
ariku. Jangan salahkan aku! Jika aku akan menyeret m
inya. Putra hampir terjungkal karena terkejut karena panggilannya kali ini diangkat. Wajah Putra sumringah karen
berat seseorang, memudark
Siapa Anda? Mengapa ponsel Elena ada di tangan Anda?
onsel ini." Pernyataan pria di seber
acarku," pekik Putra, mata pria itu memerah karena amarah yang m
anku! Sebaiknya, Anda berhenti menghubungi tunanganku. Aku tidak suka jika
u butuh penjelasan dari wanita itu
berdetak dua kali lebih cepat. Dia seolah-olah sedang menunggu
dari suara wanita yang sangat dia cintai. Sayangnya, kenya
amu adalah tunangannya?" Alih-alih menjawab salam yang Elena berikan. Putra
ap Elena. Jika benar yang dikatakan pria tadi, jika wanita yang amat dia cintanya adalah tunangan
i kamu yang berada di atasku. Sehingga aku tidak bisa menggapai tanganmu. Aku mohon, mulai saa
bahkan sampai berpegangan pada meja rias disampingnya
l yang tidak aku mengerti!" ujar Putra. Mencoba menyan
untuk aku dan carilah orang yang sederajat denganmu untuk kamu jadikan kekasih. Tol
Ponsel di tangan satunya, dia genggam dengan erat. Jangan tanya tentang hatinya, dia seperti m
nggalkan aku. Dia meninggalkan a
k sambil memegangi dadanya yang berdenyut sak
an memenuhi penglihatannya. Wajah ayu nan menyejukkan yang selalu wa
Putra menyukai Elena lebih dari dia mencintai dirinya sendiri. Elena bagaikan tujuan hidup
kehadirannya. Bahkan, dia sangat yakin. Meski wanit
enar-benar membuatnya bersemangat. Dia berjanji untuk selalu mem
amu pilihkan untuk aku, Na? Mengapa?" P
ari dalam kamarnya. Dia sempat berpapasan dengan mamanya. Namun, dia tidak mengatakan apa
ndengar kabar jika Elena, sudah lama menjauh dari putranya. Rencananya
sinya yang sudah jelas bibit bebet dan bobotnya. Yang terpenting sekarang, Elena sudah pergi dari kehi
*
yang meminta untuk keluar. Antoni dan Alina tidak mampu berbuat banyak. Mereka tahu, cinta
at!" Antoni mengalihkan perhatian Elena dengan mengingatkan wanita itu jika sebentar
ba tersenyum. "Ya, sebaiknya kita pergi sekarang," ja
n erat. "Menangislah, jika itu bisa
h mendengar bisikan dari Alina, air matanya luruh tanpa bisa lagi dia cega
itu. Jika semua yang terjadi bukanlah keinginannya. Tapi, sekuat apapun usahanya. Kekuatannya akan kalah dengan