Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Legenda Tombak Halilintar

Legenda Tombak Halilintar

Ideabadar

5.0
Komentar
1.8K
Penayangan
22
Bab

Apa jadinya jika seorang Player game pemburu paling lemah, mendapatkan anugerah senjata item Dragon Spear dengan item legendary tertinggi? Segalanya berubah, Riki harus melindungi keluarganya yang selalu mendapatkan hinaan. Di satu sisi, dia ingin menjadi legenda dalam permainan reality Sky Legend. Namun, di sisi lainnya dia harus memikul tanggung jawab untuk menyelamatkan bumi dari ancaman terselubung dalam sistem game. Riki, akan menjadi pahlawan untuk keluarga, Indonesia, dan dunia. Aku, akan menjadi legenda dan mencapai puncak di Sky Legend.

Bab 1 Memasuki Dungeon Mematikan

Srak! Brush!

Hadiah yang sudah dipersiapkan Riki diinjak begitu saja oleh Nadine. Padahal, Riki sudah mengumpulkan uang cukup lama untuk memberikan hadiah ulang tahun untuk Nadine. Kekasihnya itu, kini langsung menginjak kado tersebut. Tepat, ketika seorang lelaki kaya menunggu di dekat mobilnya.

"Kita putus! Aku sudah tidak ingin berhubungan lagi dengamu!" Nadine berjanji pada Marcel untuk memutuskan hubungan cintanya dengan Riki. Marcel akan menjadi kekasihnya, dia adalah seorang Player kaya dan memiliki banyak uang.

"Ingat! Player sampah sepertimu, masa depanmu tidak akan berkembang! Kamu hanya sampah!" kata terakhir Nadine dan meninggalkan Riki begitu saja. Nadine segera menghampiri Marcel, Marcel tersenyum dan mereka pun pergi.

Riki masih terdiam di tempatnya berdiri, dia memunggut kado yang dipersiapkan untuk Nadine. Itu adalah Handphone yang sudah dipersiapkannya. Ah, sudahlah! Toh, hidup pasti akan terus berjalan.

"Aku memang payah!"

Riki menyimpan kadonya kembali. Dia pun menuju motornya, kuliah sudah berakhir. Saatnya untuk pulang. Takdir memang payah untuknya, uang adalah segalanya di dunia ini. Riki bersiap untuk pergi dan melaju motornya. Dia harus ke Rumah Sakit, Ibunya sedang sakit dan dirawat di ICU. Sesak napas Ibunya kambuh, dan Riki hanya memiliki Ibunya tersebut di dunia ini.

Nadine memutuskan hubungannya dengan Riki, pasti hanya karena satu hal. Kemiskinan!

Tuuut! Tuuutt! Tuuutt!

Hanphone Riki berbunyi.

" Riki, kita ada raid dengan bayaran tinggi. Dungeon tingkat enam!" itu adalah suara Evans yang merupakan teman satu kelas. Dia sudah pulang duluan dari tadi.

"Baiklah Evans, kapan kita akan masuk?"

"Sore, pukul 16.00, aku juga sudah memasukkan daftar usermu di dalamnya."

"Baiklah!"

Tahun 2030, dunia berkembang sangat cepat. Teknologi telah menguasai kehidupan manusia. Di seluruh dunia ini, ada game yang menjadi legenda. Sky Legend. Ada 2 Milyar user dari seluruh dunia bermain dalam Sky Legend, dan mereka yang memiliki keahlian dalam bidang game bersama mendirikan Sky Legend. Hasilnya, luar biasa. Semua Player game di seluruh dunia tertarik dan berpindah ke Sky Legend. Bahkan, banyak orang yang bekerja di dalam game, dengan mengumpulkan Kristal.

Riki, salah satu yang menjadi buruh di Sky Legend. Semua orang bermain dan menjadi Player dan menjadi kaya serta Pro Player. Sedangkan, Riki terjebak untuk mencari kristal dan memenuhi keperluan hidup dan juga mengobati Ibunya. Permainan Augmented Reality dengan harga kapsul game yang mahal. Hal itu membuat sang Ibu, menjual tanah satu-satunya untuk membelikan Riki peralatan Sky Legend.

Pecundang! Riki menggerutu dalam hati. Dia langsung menjalankan motornya dan pergi ke Rumah Sakit. Ibunya sudah mulai pemulihan, dia bisa pulang. Riki harus menjemputnya. Riki melihat Ibunya dan tersenyum. Ibunya sudah sadar sejak kemarin, Ibunya memaksa untuk pulang. Tiga hari Ibunya harus dirawat intensif karena kesulitan bernapas.

Masalahnya sekarang adalah, tagihan Rumah Sakit. Uang sudah habis, Riki pun akhirnya menandatangani surat hutang kepada pihak Rumah Sakit. Ibunya pun bisa pulang. Riki membonceng Ibunya dengan perlahan, di sepanjang perjalanan Riki diam saja dan tak bersuara. Kondisi keluarga Riki dan Ibunya sekarang miris, tinggal di sebuah kontrakan. Segalanya payah! Riki hanya menjadi sampah dalam hidup ini! Riki hampir saja menangis.

Pluk!

Itu adalah tangan lembut Ibunya di pundak kiri Riki.

"Jangan dipikirkan, Riki. Biarkan Ibu yang memikirkan hutang Rumah Sakit, kamu fokuslah belajar! Sebentar lagi Tugas Akhir akan dibuat bukan?" suara lembut ibunya itu, membuat Riki menangis sepanjang perjalanan. Dia tak bisa menahan dirinya lagi, sampah sepertinya hanya selalu menjadi pecundang!

Sampai di rumah, Riki membantu Ibunya untuk istirahat. Saat itu juga, adiknya Sendi pulang dari sekolahnya, dia baru kelas satu Sekolah Menengah Pertama.

"Ibu sudah pulang kan Kak?" tanya Sendi buru-buru menaruh tas dan sepatuhnya. Dia berlari ke kamar, dan melihat Ibunya yang sudah berbaring. Riki tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.

Rumah sederhana, dan itu adalah kontrakan. Tagihan air, tagihan listrik, tagihan kontrakan. Dan, ditambah tagihan Rumah Sakit. Kuliah Riki belum selesai, dan biaya sekolah adiknya. Semua terasa melelahkan bagi Riki.

Beberapa saat kemudian, Sendi datang dan dengan perlahan ikut duduk di sebelah Riki.

"Kakak, aku akan berhenti sekolah dan mencari uang. Aku ..."

"Cukup, Riki. Biar Kakak yang memikirkannya, kamu harus sekolah dan jadi orang besar nantinya!"

"Tapi kak Riki, biaya Ibu..."

Riki memeluk adik lelakinya itu, "Kakak janji akan mendapatkannya besok! Aku janji!"

Sendi tidak protes lagi, Riki masuk ke kamarnya, dan dia merebahkan tubuhnya di kasurnya. Di depannya, dekat dengan tembok. Kapsul game yang sudah cukup lama menemaninya bermain, sudah enam tahun lamanya dia memakai barang mahal itu. Ibunya menjual rumah satu-satunya untuk Riki saat masih SMA, karena Saka merasa bisa menghasilkan uang dari game tersebut.

Riki menelpon temannya, Evans. Dia penasaran, berapa uang untuk memasuki Raid Dungeon tingkat enam. Evans mengatakan bahwa, itu adalah Lima Ribu kristal, atau setara lima juta rupiah. Itu sangat berharga untuk mencicil biaya angsuran Rumah Sakit.

Saatnya berangkat. Waktu ditentukan, sudah saatnya. Riki memasuki Kapsul game, dan memasang penutup kepala untuk akses masuk ke Sky Legend. Nama user login juga sudah dimasukkan, maka bersiap melakukan misi Raid Dungeon tingkat 6.

Ready! Masuk ke sistem permainan.

Warna-warna hologram memenuhi pandangan Riki, dia menekan tombol helm yang menutupi kepalanya.

[Selamat datang di Sky Legend, Usernama Player; Legenda Penghancur. Anda Login, menunggu proses]

Splash!

[Selamat datang, Legenda Penghancur]

Permulaan permainan, selalu di Kota Mercury. Tempat pertama kali semua Player memasuki Sky Legend, setelah itu mereka bisa melakukan perpindahan di tiap kota menggunakan Simcal. Simcal adalah alat teleportasi yang menjadi sarana di tiap stasiun Kota, di seluruh game Sky Legend.

Riki menunggu Evans datang, keduanya bertemu. Level Riki sekarang 21, sedangkan Evans di level 37. Perbedaan bermain keduanya jauh, Riki bermain 6 tahun dan Evans bermain baru 3 tahun. Semua itu, karena Riki hanya menjadi kuli penggali dan pemburu kristal, tanpa mementingkan naik level.

"Kita berangkat, Riki."

Riki bahkan harus meminjam kristal dari Evans, untuk memasuki Simcal ke tempat Raid berada. Riki kehabisan uang, dia meminjam uang pada Evans, dan Evans meminjamkannya. Riki berjanji mengambalikan, ketika bayaran raid sudah didapatkan. Riki dan Evans bersentuhan tangan, transfer kristal dikirimkan. 100 kristal.

Mereka pun berangkat. Mereka sampai di kota Bacon.

[Selamat datang dikota Bacon]

Riki tidak tahu, apa yang ada di dalam Dungeon tingkat 6, itu belum pernah terpikirkan bagi Riki. Dia tak peduli, dia hanya butuh uang untuk melunasi biaya berobat Ibunya. Meskipun, Riki tahu Dungeon tingkat 6 pasti diisi oleh Monster yang mengerikan dan kuat.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku