Yasmin, seorang gadis yang ceria, perlahan terseret ke dalam arus pergaulan bebas yang semakin sulit dikendalikan. Ketika kedua orang tuanya harus pergi bekerja di luar negeri untuk waktu yang lama, mereka dihadapkan pada keputusan yang sulit. Demi melindungi Yasmin , mereka memaksanya menikah dengan pamannya yang bernama Bimantara yang lebih akrab di panggil Om Tara oleh Yasmin, satu-satunya sosok yang bisa mereka percayai untuk menjaga Yasmin. Namun, rahasia besar yang terungkap kemudian mengguncang kehidupan Yasmin ,dia tentu tak terima dinikahkan dengan sang paman namun ia cukup kaget ternyata Om Tara bukanlah keluarga kandungnya, melainkan anak angkat dari kakek-neneknya. Dalam keterpaksaan ini, Yasmin harus menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, di mana Yasmin juga harus mengorbankan perasaan nya. Mampukah Yasmin menemukan jalan keluar dari lingkaran takdir yang kelam ini?
Yasmin, dengan segala pesonanya, adalah sosok yang mencuri perhatian di manapun ia berada. Sebagai remaja yang berada di puncak masa pencarian jati diri, kebebasan adalah hal yang paling ia dambakan. Kebebasan yang sering kali membawa Yasmin ke tempat-tempat yang jauh dari batasan yang ditetapkan oleh keluarganya.
Sejak orang tuanya semakin sibuk dengan pekerjaan nya, Yasmin merasa dunia ini miliknya. Ia berkenalan dengan banyak teman baru, terlibat dalam berbagai kegiatan yang penuh dengan kesenangan sementara, namun juga berbahaya. Malam-malam Yasmin mulai dipenuhi dengan pesta-pesta yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Alkohol, musik yang menggelegar, dan tawa yang terdengar riang di tengah kegelapan malam menjadi bagian dari kehidupannya. Setiap malam adalah pelarian dari kenyataan yang semakin hari semakin ia hindari.
Seperti malam ini Yasmin sudah bersiap berangkat ke sebuah club malam, mobil sudah siap ia cuek saja pergi toh kedua orang tua nya juga belum pulang, mobil pun melaju menuju klub malam sesampainya disana teman-teman nya sudah menunggu di depan klub .
"Yasmin, gue kira lo gak bakalan dateng," ucap salah satu temen nya .
"Haha, masa iya sih seorang Yasmin gak dateng, gue pasti dateng lah lagian gue males dirumah gak ada kerjaan orang tua gue juga kayanya gak bakalan pulang lagi," ucap Yasmin .
"Yoo masuk, kita seneng-seneng didalem siapa tau lo dapet yang lebih tampan dari si Ethan," ajak teman nya .
Dan akhirnya Yasmin pun masuk kedalam kamar bersama teman-temannya . Namun, Yasmin tidak pernah menyadari bahwa ada sepasang mata yang selalu mengawasinya dari kejauhan. Bimantara, yang biasa ia panggil Om Tara, adalah pria yang pendiam namun penuh perhatian. Usianya lebih tua dari Yasmin, namun tidak pernah sekalipun ia merasa terganggu dengan kehadiran Yasmin di sekitarnya. Bimantara, adalah adik dari ayah Yasmin, selalu menganggap keponakannya itu seperti adiknya sendiri, bahkan mungkin lebih. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya merasa bertanggung jawab atas Yasmin, apalagi sejak kedua orang tuanya sering kali tidak berada di rumah.
Tara selalu memantau Yasmin, memastikan gadis itu tidak terjerumus terlalu dalam ke dunia yang salah. Namun, semakin hari, semakin sulit baginya untuk menahan diri. Setiap kali Yasmin pulang larut malam, dengan aroma alkohol dan kelelahan yang jelas tergambar di wajahnya, hati Tara seakan hancur. Ia tahu Yasmin sedang dalam masalah besar, namun ia tak bisa melakukan banyak hal kecuali memantau dari jauh. Yasmin mungkin melihatnya sebagai sosok yang kaku dan membosankan, tapi Tara tahu, di balik itu semua, ada seorang gadis yang hanya butuh arahan dan kasih sayang.
Namun, Tara menyimpan rahasia besar, rahasia yang bahkan tidak diketahui Yasmin. Dalam keheningan malam, ketika Yasmin terlelap dalam mimpi-mimpinya yang tidak pasti, Tara memikirkan masa depan yang telah direncanakan oleh keluarganya. Suatu hari nanti, ia akan menjadi suami Yasmin. Sebuah keputusan yang diambil bukan oleh cinta, tetapi oleh tanggung jawab dan kebutuhan untuk melindungi Yasmin dari kehancuran dirinya sendiri.
Setiap kali Tara melihat Yasmin, hatinya berdebar. Tidak ada yang tahu bahwa ia bukanlah sekadar paman bagi Yasmin. Ia adalah pria yang akan menikahinya, yang akan menjadi pendamping hidupnya. Namun, bagaimana mungkin ia bisa mengungkapkan hal ini pada Yasmin? Gadis itu sedang menikmati masa mudanya, meski dalam cara yang salah, dan Tara tahu ia harus bertindak sebelum semuanya terlambat.
Dalam bayang-bayang, Tara terus memantau Yasmin, menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan kebenaran. Tapi sampai saat itu tiba, ia hanya bisa berharap bahwa Yasmin akan menemukan jalannya kembali, sebelum arus kehidupan yang liar menyeretnya lebih jauh ke dalam kegelapan.
"Pantau terus Yasmin jangan sampai ada laki-laki yang berniat buruk mendekati nya," titah Tara pada salah satu pengawal nya .
"Siap laksanakan, Tuan."
Tara memang tak ingin dirinya memantau langsung karna takut ketauan Yasmin , maka dari itu Tara meminta anak buah nya untuk memantau kondisi Yasmin didalam klub malam tersebut . Setelah itu Bimantara hanya menunggu didalam mobil didekat klub tersebut sampai terus memantau informasi mengenai Yasmin dari anak buah nya .
***
BERSAMBUNG