Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Pergilah!"
"Dasar anak pembawa sial!"
"Kami tidak butuh anak sepertimu!"
DUAR!!
Petir menyambar dengan amat keras setelah suara pengusiran itu berlalu. Sepasang suami istri sedang berdebat mengusir putrinya pergi dari rumahnya. Cuaca yang buruk menambah suasana menjadi semakin tegang.
"Ayah, Ibu. Aku juga putrimu. Kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini?" suara seorang gadis, terdengar memohon pada orang tuanya.
"Anak? Anak apa yang kamu maksud? Apa anak pembawa sial seperti dirimu ini bisa dianggap anak?" cecar sang ayah, suaranya terdengar seperti pria lanjut usia.
Hati anak mana yang tidak patah kala orang tua mengeluarkan kata-kata yang begitu menusuk hati. Sejatinya, anak adalah suatu anugerah yang Tuhan kirimkan untuk pasangan suami istri. Namun ternyata, tidak begitu bagi keluarga Jiang.
Keluarga Jiang dikaruniai dua orang putri, yang diberi nama Jiang An Ran (19) dan Jiang Yi Xue (17). Putri pertamanya diperlakukan sebagai seorang putri ratu di rumahnya, karena memiliki paras yang cantik dan juga tubuh yang indah. Berbeda dengan putri keduanya yang terlihat sederhana namun aslinya gadis yang lebih manis dibandingkan dengan putri pertama.
Bagi sepasang suami istri itu, memiliki anak yang cantik adalah suatu hadiah dalam hidupnya. Mereka menjadikan kecantikan anak pertamanya sebagai jembatan menjadi kaya dengan menyekolahkan putri pertamanya itu setinggi-tingginya.
"Ayah, tolong jangan tutup pintunya!" teriak gadis itu lag.
"Ibu, tolong jangan membuangku!"
"Ayah, Ibu, aku ini juga anakmu. Kenapa kalian selalu memperlakukan Kakak lebih baik dibandingkan dengan aku. Ayah! Ibu!"
BLAM!
Pintu sudah tertutup rapat. Jiang Yi Xue benar-benar sendirian berada di luar rumah. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja hujan deras turun disertai badai. Suara petir sebelumnya, ternyata memang pertanda akan ada hujan badai malam itu.
"Hujan?"
"Sudah turun hujan?"
"Astaga, aku harus ke mana? Apakah aku harus menginap kembali di asrama sekolah?"
Dengan bimbang, Yi Xue melangkah terburu-buru menuju asrama sekolah. Sebenarnya selama beberapa tahun terakhir, gadis manis ini memang tinggal di asrama sekolah karena lagi-lagi orang tuanya tidak menginginkan kejadiannya. Dikarenakan neneknya sakit, Yi Xue memutuskan untuk pulang dan merawatnya. Sayangnya, ketika setelah dirawat olehnya, selang tiga hari, sang nenek pun wafat.
Bisa flashback ke masa neneknya selesai mengadakan pemakaman. Harta peninggalan dari neneknya untuk dirinya, telah diambil semuanya oleh orang tuanya dan diberikan kepada Jiang An Ran—kakaknya.
Kemudian, dari kematian neneknya juga, Yi Xue dianggap menjadi anak pembawa sial. Setelah neneknya meninggal, paman tertua di keluarganya juga menyusul sang nenek ke alam baka. Kemudian 2 jam sebelum adanya pengusiran di keluarga Jiang, bisnis keluarga yang sudah dirilis dari zaman nenek Jiang muda, bangkrut seketika.
Yah, Jian Yi Xue terlahir dari keluarga berada meski tidak tergolong seorang bangsawan. Bisnis keluarga yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun tentunya sudah memiliki banyak kolega. Hingga pada akhirnya, salah pengolahan yang dilakukan oleh Tuan Jiang—ayah Yi Xue, kini menjadi bangkrut. Namun, tetap saja Yi Xue yang disalahkan.
***
Sesampainya di asrama sekolah, rupanya gerbang asrama sudah terkunci. Padahal saat itu situasi masih hujan lebat. "Apa? Sudah terkunci?" gumam Yi Xue.
"Ini baru jam delapan. Mengapa sudah dikunci saja? Benar-benar bukan hari keberuntungan bagiku. Lalu, aku harus ke mana?"
Yi Xue menjauh dari gerbang asrama sekolah. Dia segera mencari tempat untuknya istirahat malam itu. Dengan tubuh yang mulai lemas karena belum makan, Yi Xue berusaha tetap menerjang hujan.
"Ini kenapa pandangan mataku mulai tidak jelas? Apakah aku akan pingsan lagi?"
"Tidak! Aku harus cari tempat berteduh dulu. Aku su—"
Tiiiiiinn ....
Suara klakson mobil terdengar nyaring di telinga. Yi Xue memandang ke arah sumber suara dan melihat cahaya yang begitu terang. Kemudian, terdengar decitan ban mobil yang hampir saja hendak menabraknya.
Tapi karena sudah lemas, Yi Xue tiba-tiba saja pingsan tepat di depan mobil tersebut. Panik dan tidak ingin terjadi apapun kepada gadis yang tergeletak di depan mobilnya, seseorang dari dalam mobil itu pun turun.
"Hei, kenapa kamu pingsan tepat di depan mobilku. Apa kamu ingin memerasku?" tanya pria itu.
"Oh, astaga. Ada apa dengannya? Mengapa gadis jaman sekarang begitu menyusahkan!" keluh pria itu lagi. "Pak, cepat turun dan bawa gadis ini masuk." perintahnya.
"Baik, Tuan muda kedua." jawab supir tersebut.
Yi Xue dibawa pulang oleh seseorang yang disebut dengan sebutan Tuan muda kedua itu. Tatapan pria itu kepada Yi Xue terlihat berbeda. Sebagai seorang gadis yang berpenampilan lusuh, ternyata bisa mendapat perhatian dari seorang tuan muda.
Pingsan karena kelaparan dan juga demam, membuat Yi Xue tidur sedikit lama. Namun dengan sabarnya Tuan muda kedua itu meminta pelayan rumah untuk menjaganya dengan baik.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Tuan muda tersebut.
"Tuan Sheldon, Nona muda ini menderita asam lambung yang sudah lumayan. Jadi, pingsannya bukan karena terluka. Hanya saja … terkejut saat mobil Tu—"
"Stop! Saya sudah paham!" Tuan muda kedua itu menyela penjelasan dokter. "Flyn, antar dokter ke luar," perintah tuan muda tersebut.
"Baik, Tuan—"
Tidak lupa, Tuan muda kedua itu berterima kasih atas waktu dokter datang ke kediamannya. Dokter itu juga dokter pribadi keluarga tersebut. Jadi, sikap angkuh dari sang Tuan muda kedua ini sudah menjadi hal biasa bagi dokter itu.
Setelah kepergian dokter itu, Nyonya Guan—ibu dari Tuan muda kedua itu datang menghampiri putranya. Tuan muda kedua itu bernama Sheldon. Hasil pernikahan Nyonya Guan dengan Tuan Huang Yu Lin.
"Siapa dia?" tanya Nyonya Guan.
"Gadis ini memiliki aura Yin yang kuat, Ibu. Jika di nikahkan dengan roh Kakak, maka Kakak bisa saja kembali, atau bisa saja pergi untuk selamanya dari komanya," jawab Sheldon.
Di keluarga Huang ini, memang sangat percaya adanya hal mistis. Keluarga Huang terkenal dengan kemampuannya sebagai pengusir makhluk halus, roh jahat, atau hantu lainnya. Akan tetapi keluarga Huang juga keluarga yang berpengaruh di kota.
Sheldon ini adalah putra kedua dari keluarga Huang. Di mana putra pertama dari keluarga Huang sedang koma dan berada di rumah sakit yang sampai saat ini, tidak tahu dimana keberadaannya. Keluarga hanya bisa mendapatkan informasi dari seseorang yang telah menyembunyikan Tuan muda pertama Huang.
Yin-Yang atau Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain.
Sheldon, sebagai penerus pengusir setan yang ke-8, mampu merasakan aura Yin Yi Xue sangat kuat. Sangat cocok dengan roh kakaknya yang selalu berkeliaran di rumah.
"Jadi, ingin kau apakan gadis ini?" tanya Nyonya Guan dengan sinis.
"Aku ingin dia menikahi Kakak," jawab Sheldon dengan wajah datarnya.
"Apa kau sudah gila? Hanya karena dia memiliki Yin kuat, jadi sembarangan menikahkan Kakakmu dengannya?" ketus Nyonya Guan. "Sheldon, kita juga harus tahu identitas dan latar belakang gadis ini," lanjutnya dengan menyulut.
"Apa itu penting? Yang terpenting, gadis ini sangat cocok dengan Kakak. Ibu, aku hanya mau melihat Kakak kembali lagi seperti dulu," sahut Sheldon.
"Tapi, jika tidak ... Setidaknya aku tidak melihat dia menderita mengalami koma yang begitu lama," desis pria yang dijuluki tuan muda kedua itu.
"Lalu bagaimana cara kita menikahkan gadis ini dengan Kakakmu? Raga kakakmu saja sampai saat ini belum kita temukan, Sheldon!" Nyonya Guan masih bertanya.
Huang Sheldon, putra kedua dari tuan Huang, pengusaha kaya raya dan memiliki jaringan hitam terbesar di Tiongkok. Huang Sheldon adalah generasi ke-8 dari keluarga pengusir hantu maupun roh halus. Memiliki watak yang keras kepala, suka semaunya dan tidak mau berbagi apapun yang ia miliki.
Masih di jalan kebenaran, Huang Sheldon selama ini membantu orang-orang dengan ketulusannya. Jika tidak memiliki sikap baik, hati tulus, maka Huang Sheldon tidak bisa menjadi pengusir roh ke delapan dari keluarga besarnya.
Mau tau kelanjutannya?
Apakah Yi Xue mau menikah dengan seorang pria yang koma? Lalu, siapa sosok pria yang disebut 'kakak' oleh Huang Sheldon?