Di Jodohkan Dengan Om Galak

Di Jodohkan Dengan Om Galak

Dzatusy

5.0
Komentar
7.9K
Penayangan
54
Bab

Nessa seorang mahasiswi cantik yang cukup barbar di jodohkan dengan seorang pria dingin bernama Arga.Dimana mereka di pertemukan pertama kali dengan kejadian yang tidak mengenakkan. Arga merupakan CEO di perusahaan ternama.Mereka tidak bisa menolak perjodohan tersebut,di saat Arga masih terikat dengan masa lalunya. Mereka bahkan membuat kontrak pernikahan selama 1 tahun tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Akankah pernikahan mereka hanya berlangsung satu tahun,atau justru membuat mereka saling jatuh cinta dan mempertahankan pernikahan tersebut? Lalu bagaimanakah dengan masa lalu Arga yang datang setelah pernikahan mereka? Jangan lupa baca dari awal sampai akhir ya🙏 Terimakasih 🙏❤️ Written by:Dzatusy

Bab 1 Hari yang sial

Bunyi alarm yang memekakkan telinga dapat membangun kan siapa saja,namun tidak dengan gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 20 tahun.Dia masih setia bergelung di atas ranjangnya yang empuk dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Namun itu hanya sementara sebelum akhirnya teriakkan wanita yang setiap pagi selalu membangunkannya.

"Nessa!

"Bangun!

Teriak Melda memenuhi setiap penjuru rumah,bahkan asisten rumah tangga mereka sudah memaklumi hal itu.Mereka sudah terbiasa mendengar drama Ibu dan anak itu setiap paginya.

Nessa yang kaget segera bangun dan mematikan weker yang tidak berfungsi sama sekali bagi nya.Entah untuk apa Dia menyetel alarm setiap malamnya kalau suara mamanya lebih bermanfaat dari jam weker tersebut.

Melda masuk ke dalam kamar Nessa sambil berkacak pinggang.

"Kamu ya,apa nggak capek kesiangan terus tiap hari!alarm kamu itu tidak berfungsi sama sekali hanya mengganggu telinga orang rumah saja!

"Aku nggak dengar Ma!"jawab Nessa sambil menguap besar.

"Lihat sekarang jam berapa!"ucap Melda.

Nessa melihat jam dan ternyata benar sekarang sudah jam 9,itu artinya Dia sudah telat.Hari ini Dia ada mata kuliah pagi yaitu jam 09:15.Dia hanya memiliki waktu 15 menit lagi untuk segera sampai kampus.

Nessa berlari masuk ke kamar mandi yang membuat Melda menggelengkan kepala dengan ulah anak perempuan satu-satunya itu.

"Punya anak gadis bisanya cuma buat darah tinggi!

Sekitar 5 menit Nessa sudah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi,5 menit untuk bersiap-siap ke kampus dan hanya tersisa 5 menit lagi untuk dirinya sampai kampus.

"Argg telat ! "ucapnya frustasi menuruni tangga.

"Ma,Aku berangkat ya bye!"ucapnya berlalu namun sebelum itu mencium pipi Melda terlebih dahulu.

"Nggak sarapan dulu?",teriak Melda.

"Udah telat banget Ma!"teriaknya sedikit berlari.

Nessa segera mengemudikan mobil yang sudah di persiapkan oleh Ujang salah satu pekerja di rumah nya.Nessa harus buru-buru karena Dia tahu pagi ini yang mengajar di kelasnya adalah Dosen killer.Dosen tersebut tidak segan-segan menghukum mahasiswa nya bagi siapa saja yang telat memasuki kelasnya.

"Ya ampun kenapa ini lampu pakai merah segala sih ayo hijau buruan! Gue nggak mau di hukum sama Dosen killer itu!"ucapnya panik memain-mainkan jarinya di setir mobil.Hal itu sering ia lakukan jika sedang panik.

Tak lama lampu berubah warna jadi hijau,karena terburu-buru Nessa langsung saja tancap gas tanpa memperhatikan mobil yang ada di depannya.

"Brak!"bagian depan mobilnya beradu dengan bagian belakang mobil yamg ada di depannya.

"Oh astaga Nessa!",pekiknya pada diri sendiri.

Tak lama seseorang keluar dari mobil tersebut yang ia pastikan itu adalah si pemilik mobil.

"Tok!!

"Tok!!

"Tok!!

Kaca mobil Nessa di ketuk dari luar membuatnya mau tak mau keluar dari mobilnya.

"Maaf Mas,saya nggak sengaja buru-buru soalnya!"ucap Nessa.

"Apa anda sudah buta Nona?"tanya sopir tersebut yang membuat Nessa mengarahkan matanya ke arah belakang mobil yang ia tabrak.

"Oh shit!"umpat Nessa saat melihat mobil yang ia tabrak terlihat cukup parah namun masih bisa di gunakan.

"Maaf Mas saya buru-buru banget,ini kartu nama saya!"ucap Nessa memberikan kartu namanya pada si pengendara mobil dan langsung masuk ke mobilnya meninggalkan tempat tersebut.

"Maaf membuat anda menunggu Pak"ucap sopir tersebut setelah masuk ke dalam mobil.

"Silahkan kamu urus!"balasnya yang terlihat fokus pada layar yang tengah ia pegang.

****************

Nessa sampai di kampus 09:30 itu artinya Dia sudah telat 15 menit.

"Mampus Gue!"makinya saat melihat Dosen killer tersebut sudah memulai pembelajaran bahkan sudah 15 menit yang lalu.

Di saat Dosen tersebut lengah,Nessa mengendap masuk dan meminta teman satu kelasnya untuk diam.Namun emang hari ini nasibnya sial,Dosen tersebut malah mengetahui nya.

"Hanya ayam yang masuk secara diam-diam!

Bagaimana bisa Dia tahu,padahal dirinya sudah diam nyaris tidak bersuara sama sekali.Apalagi posisi Dosen tersebut yang membelakangi dirinya.

"Hehe maaf Pak saya telat!"ucapnya nyengir kuda.

"Kamu tahu aturan jam kelas saya?"tanya Andi si Dosen killer berkumis tebal itu.

"Tau Pak,tadi saya ada insiden di jal--

"Saya tidak butuh alasan kamu,silahkan keluar dan jangan masuk sebelum saya selesai!"potong Andi membuat Nessa keluar dari kelasnya.

"Temui saya setelah selesai kelas!"ucap Andi sebelum Nessa benar-benar keluar

Sonya hanya menatap kasihan pada sahabat nya itu,Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah menyangkut Dosen paling killer di kampus ini.

Nessa berjalan ke arah kantin untuk mengisi perutnya yang belum di isi apa-apa sedari tadi.

"Buk soto ayamnya satu ya!"ucap nya setelah sampai di kantin.

"Siap Non!"jawab Ibu kantin.

"Apes benar Gue pagi ini,udah bangunnya telat,nabrak mobil orang mana mobilnya mahal lagi,terus sekarang malah nggak bisa masuk kelas,habis ini apa lagi?"gerutunya kesal.

Tak lama soto yang di pesannya datang,Nessa yang sudah kelaparan segera melahap habis soto tersebut hingga tak bersisa.

"Biar hati sama otak lagi bermasalah,urusan perut tetap nomor 1!"ucapnya setelah meneguk satu gelas air.

"Laper banget ya Ness?"tanya Bima yang baru saja datang.Dia adalah teman satu kampus Nessa tapi beda jurusan.

"Iya,dua hari nggak makan Gue!"balas Nessa bercanda.

"Ya kali 2 hari!"jawab Bima tidak percaya.

"Nggak ada kelas lo?"tanya Nessa.

"Baru aja kelar!"jawab Bima.

Sonya yang baru saja selesai kelas menghampiri sahabatnya itu di kantin.

"Ness,lo di panggil ke ruangannya Pak Andi tuh!"ucap Sonya.

"Ya elah,mau apa sih tuh Dosen tua!"kesal Nessa.

"Hus nggak boleh ngomong kayak gitu,lagian ini juga salah lo siapa suruh telat,tahu sendiri Pak Andi orangnya gimana!"jawab Sonya.

"Ya udah,Gue mau ke ruangannya dulu!"ucap Nessa berdiri.

"Nih,tolong bayarin pesenan Gue!"ucapnya meletakkan uang 100 ribu dia atas meja dan berlalu meninggalkan Sonya dan Bram.

"Teman lo kenapa?"tanya Bram.

"Telat masuk kelasnya Pak Andi!"jawab Sonya.

"Owh,cantik tapi tukang telat mulu!"gumam Bram.

Nessa sudah sampai di depan ruangannya Pak Andi si Dosen killer.

"Masuk!"jawabnya dari dalam setelah Nessa mengetuk pintu.

"Ada apa ya Pak saya di panggil ke sini?"tanya Nessa.

"Kamu bertanya ada apa?Kamu sadar tidak dengan kesalahan yang telah kamu perbuat selama kelas dengan saya?

"Maaf Pak,tadi saya benar-benar habis nabrak mobil orang!"jawab Nessa.

"Saya tidak butuh alasan dari kamu,selama kelas dengan saya kamu hanya hadir 2 kali sisanya kamu selalu saja telat!"ucap Andi marah.

"Sekarang kamu kerjakan jurnal ini,saya beri waktu 2 hari!kalau tidak selesai saya akan tambah hukuman kamu!

"Baiklah Pak!"jawab Nessa pasrah.

"Dan satu hal lagi,ini kesempatan terakhir untuk kamu,kalau terjadi lagi saya pastikan kamu akan mengulang di semester ini!"peringat Andi yang membuat Nessa tersenyum kecut mendengar nya.

Nessa segera keluar dari ruangan Dosen killer tersebut,kupingnya terasa panas mendengar semua ucapan Dosen yang sudah berumur 50 tahun itu.

"Dasar Pak tua,kerjanya marah-marah terus,nggak takut darah tinggi apa!"gerutunya di sepanjang jalan.

Tiba-tiba ponselnya berdering yang menandakan ada panggilan masuk,namun dari nomor yang tidak di kenal.

"Hallo,siapa?"tanya Nessa.

Namun setelah tahu siapa yang menelepon,dirinya semakin mengumpat kesal.

"Argh!"teriaknya mengacak rambut sendiri.

"Ini aja belum kelar, sekarang ada lagi!

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku