Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Godaan Sang Wanita

Godaan Sang Wanita

Reski

5.0
Komentar
167
Penayangan
1
Bab

Warning! Bijaklah dalam memilih bacaan. Cerita ini mengandung unsur kenikmatan yang membuat ketagihan.

Bab 1 Nikmat Yang Tak Bisa Ditolak

Nia adalah seorang wanita 24 tahun yang sedang mencari kerja. Wajahnya cantik dengan tubuh ideal yang begitu menarik. Kulitnya kuning langsat dengan tampilan payudara yang begitu indah.

Nia berniat untuk melamar kerja pada satu perusahaan besar. Karena ia ingin mendapatkan gaji besar agar kelangsungan hidupnya terjamin.

Hidup di kota yang serba mahal, terkadang membuat Nia melakukan apa saja. Seperti waktu ia yang kekurangan uang untuk membayar kuliah dua tahun lalu.

Nia nekat menjadi pacar seorang mahasiswa anak sultan yang terkenal mesum, dan suka gonta ganti pasangan. Namanya Leksi, lelaki bertubuh atletis yang suka memutuskan pacarnya apabila sudah bosan. Keberuntungan bagi Nia, karena Leksi sering meliriknya. Hingga pada akhirnya Leksi menyatakan cinta, dan Nia pun mau menerimanya.

"Aku terkenal playboy. Kenapa kamu mau sama aku?" tanya Leksi berbisik di kuping Nia. Suaranya yang seksi itu membuat bulu kuduk Nia merinding. Ada desir halus yang membuat getaran di tubuhnya.

"Karna kamu kaya, ganteng dan juga kuat," ucap Nia, seakan berusaha menarik perhatian Leksi.

"Sayang, kamu terlihat cantik malam ini. Apalagi kostum yang kamu pakai itu membuat mataku tak berhenti melotot." Sejak beberapa menit yang lalu Leksi tak henti menatap belahan dada Nia yang terekspos dengan seksinya. Gundukan montok yang mulus itu hampir membuat Leksi tak tahan. Namun, laki-laki bertubuh atletis itu berusaha menjaga image.

"Kenapa, Sayang? Kamu suka melihat ini?"

Nia menyentuh kedua bongkahan dadanya, membuat gerakan seksi.

"Bolehkah, Sayang?"

"Boleh."

Setelah diberi lampu hijau, Leksi pun langsung memperlihatkan sikap mesumnya. Ia langsung meraih pinggang Nia, dan menariknya ke atas pangkuan.

"Aku sudah tidak tahan lagi," ucap Leksi mendongak ke atas.

Satu tangannya masih menyentuh pinggang ramping Nia, sedangkan yang satu lagi menarik tubuh Nia agar mendekat ke wajahnya.

"Bibir kamu manis, Sayang. Emmhh," Leksi langsung mencium lembut bibir Nia.

Ciuman itu menimbulkan bunyi yang membuat gairah mereka semakin bangkit. Nia menikmati lumatan bibir Leksi dengan mata terpejam, sensasi kenikmatan itu semakin ia rasakan.

"Ah ... ssshhh," desah Nia ketika lumatan Leksi terhenti.

"Kamu sudah pernah begini?" tanya Leksi dengan suara yang bergetar.

"Kenapa kamu menanyakan itu? Ooh, ayo lanjutkan," ucap Nia sudah terbawa suasana.

Leksi tersenyum mesum, liukan tubuh dan tatap Nia yang minta disentuh pun membuatnya tak tahan lagi.

Leksi bangkit membuat posisi Nia jadi dibawah. Nia hanya pasrah dan mulai penasaran akan pengalaman seks bersama badboy seperti Leksi.

Tubuh nia kini pasrah di bawah kungkungan Leksi. Leksi menyempatkan diri membuka kancing kemejanya, sedangkan pusakanya yang sesak dibagian bawah, masih ia biarkan.

Melihat Leksi bertelanjang dada, membuat Nia semakin tak sabar untuk segera dinikmati.

"Sayang, ayolah. Apakah masih lama?"

"Ayo, Sayang. Aku suka melihat mu haus akan sentuhanku," ucap Leksi kembali melumat bibir Nia.

"Ah, lembut sekali."

Seraya terus melumat bibir Nia, sebelah tangan Leksi membuka kancing baju Nia. sehingga belahan dadanya kini terpampang nyata dengan indah.

Dengan gerakan pelan tapi pasti, Leksi pun menurunkan cup bra Nia. Kedua bongkahan dada Nia pun mencuat keatas, seakan memanggil mulut Leksi untuk segera menghisapnya.

"Hisap, Sayang. Aku suka dihisap." Nia tak tahan mendesah nikmat.

Leksi langsung meremas dada Nia yang montok, sesekali putingnya ia tarik, mulutnya pun sudah berpindah ke sebelah dada Nia. Lidah Leksi dengan sangat lincah mengelus kasar puting Nia. Leksi tidak tahan, sesekali ia menghisap puting Nia bergantian. Hal itu membuat Nia mendesah desah.

"Ahhh... oooh, terus, Sayang. Hisap lebih kencang."

Setelah puas menghisap dan meremas payudara Nia. Bibir Leksi bergerak turun menyusuri perut Nia yang datar, ia bermain sebentar di sana. Lalu dengan gerakan cepat menarik celana jeans Nia. Kini gundukan tembem di balik celana dalam Nia, terlihat jelas.

"Tembem, Sayang."

Leksi langsung membuka celana dalam berwarna putih Nia. Bulu-bulu yang tersusun rapi begitu terawat tumbuh disitu.

"Kamu sering mencukurnya, Sayang?"

Nia tak menjawab, ia segera membuka pahanya lebih lebar. Seakan meminta Leksi segera memanjakan ms. v nya.

Leksi berusaha menyibak belahan vagina Nia yang terlihat indah menantang. Ia langsung menyentuh clentit Nia, sampai Nia merasa keenakan.

"Aaahh... terus, Syang. Aku suka."

Mulut Nia terbuka sedikit, mengeluarkan desahan nikmat yang tak ingin dia tahan. Jarinya yang lentik pun mencengkeram lapisan kulit sova.

Melihat gerakan berahi dari tubuh Nia, membuat gejolak nafsu Leksi bertambah lagi.

Leksi menunduk, mencoba mengapai belahan vagina Nia dengan lidahnya. Tanpa aba-aba, ia langsung menyentuh belahan vagina Nia dengan ujung lidahnya, sedangkan sebelah tngannya berusaha masuk mengorek lubang surgawi Nia. Tangannya yang satu memainkan puting Nia.

Tak tahan Nia mendapatkan serangan yang intens sekaligus seperti itu.

"Aaah... enak Sayang. Terus ... Aahhh. Nia mengusap kepala Leksi. Tak karuan rasa kenikmatan yang Nia dapatkan.

"Kamu jago sekali, Sayang. Aaahh.. iya disitu jilat Sayang ... oohh.

Nia meracau nikmat tubuhnya pun menggeliat manja menahan segala kenikmatan di sekujur titik sensitifnya.

Leksi semakin semangat menjilat liang surgawi Nia. Sampai Nia tak tahan menahan semua kenikmatan itu. Rasa ada sesuatu yang meledak dalam dirinya.

"Aaah ... ah ah.. terus . Enak sekali, Sayang."

Mendengar racauan Nia, timbul pikiran iseng dari Leksi. Ia pun menghentikan semua kenikmatan pada Nia. Hal itu membuat Nia kecewa berat.

"Kenapa berhenti, Sayang? ucap Nia dengan tatapan sayu dan sendu.

"Sabar, Sayang. Jangan terburu-buru."

"Padahal tadi aku sudah mau keluar." Nia semakin kecewa. Tetapi dia masih tetap dalam posisi mengangkang. Sementara kepala Leksi masih berada diantara kedua paha Nia yang mulus.

"Merengek dulu dong, Sayang. Biar semngatku semakin terbakar.

"Sayang, ayo masukin." Nia pun mengikuti perintah Leksi. Tangannya menyentuh wajah Leksi.

"Masukin apa?" tanya Leksi pura-pura bodoh.

"Masukin Ko**l kamu, Oh..." Nia menggigit bibirnya, merinding membayangkan sensasi selanjutnya.

"Kamu pengen?"

Nia mengangguk.

"Baiklah! Aku akan membuat kamu mabuk sama sodokan penisku."

"Berapa ukurannya, Sayang?" Mata Nia tertuju pada selangkangan Leksi yang masih ditutupin celana jeans, tetapi gembungan di balik celana itu mampu membuat Nia berekspetasi tinggi.

"Pokoknya akan memuaskanmu, Sayang."

Leksi langsung meraih sangkutan celananya, membuka ikat pinggang dan juga menurunkan resleting celananya. Mata Nia tak berkedip menunggu sesuatu yang akan terpampang di depan mata.

Bersambung....

Apakah Leksi dan Nia tetap melanjutkan permainannya? Nantikan part selanjutnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Reski

Selebihnya

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku