Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Unexpected Love From a Loser

Unexpected Love From a Loser

Lulabby

5.0
Komentar
16
Penayangan
5
Bab

Perubahan Riana dari seorang loser menjadi orang yang berani dan tegas setelah pindah ke sekolah yang baru justru membuat seorang Lee Jaehyun tertarik pada sosoknya yang dinilai unik. Lee Jaehyun adalah seorang siswa tertampan dan paling populer tapi memiliki sikap yang kurang baik. Ia sering membully anak-anak di sekolahnya dengan kekuasaannya sebagai cucu dari pemilik sekolah. Namun, kebiasaan Jaehyun membully siswa lain berhenti semenjak kedatangan Riana. Kini ia lebih sering menghabiskan waktu untuk membully Riana sebagai gantinya. Lama-lama cinta pun mulai bersemi di hati Jaehyun pada Riana, tapi sayangnya Riana malah menaruh rasa pada Kim Ha Joon yang tak lain adalah sepupu dari Jaehyun. Di tengah konflik cinta segitiga yang terjadi, siapakah yang akhirnya akan mendapatkan hati Riana? Akankah Riana menerima cinta Jaehyun atau justru memperjuangkan cintanya pada Ha Joon yang telah memiliki kekasih?

Bab 1 Unexpected Love From a Loser 1

Membuat Lee Jaehyun marah berarti menabuh genderang perang. Tak ada siswa yang seberani Riana meski mereka sudah lama mengenal sosok Jaehyun.

"Sudah Rian! Hentikan! Jangan mencoret-coret mejanya lagi, nanti kamu bisa kena masalah," ucap Sera sembari menarik lengan tangan Rian.

"Tidak bisa, Sera. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja! Kalau dia mencoret-coret mejamu berarti kamu juga harus berani mencoret mejanya," ucap Rian dengan tangan yang masih sibuk mencoret meja yang ia tak tahu itu milik siapa.

Sementara anak-anak yang lain hanya bisa memandangi aksi yang dilakukan oleh Riana saat itu. Beberapa orang berbisik satu sama lain seolah membicarakan Rian, tapi ia tak mempedulikannya.

Belum selesai Rian mencoret-coret meja di hadapannya tiba-tiba anak-anak yang berada di dekatnya berlari berbondong-bondong menuju keluar.

"Dia datang! Dia datang," teriak anak-anak dengan kegirangan sembari berlari keluar menghampiri sosok yang membuat mereka histeris sampai-sampai tak sadar bahwa mereka telah menabrak tubuh Rian hingga ambruk ke lantai.

Dengan cepat Sera pun membantu Rian berdiri sebelum akhirnya ia membetulkan kacamata yang menempel di kedua matanya.

"Kamu nggak kenapa-kenapa, kan?" tanya Sera memastikan keadaan Rian.

Rian pun menganggukkan kepalanya pelan. "Aku baik-baik saja kok," jawabnya sembari membenahi penampilannya yang sedikit berantakan karena terjatuh tadi.

"Ini pegang lah. Sekarang aku pergi dulu, ya. Aku harus ke kantor kepala sekolah. Ingat! Kalau orang ini membully mu lagi, kamu harus melawannya atau kamu bilang saja padaku biar aku beri pelajaran dia," ucap Rian sembari tersenyum pada Sera.

Sera pun membalas senyuman Rian sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Rian. Terima kasih ya kamu sudah menolongku," ucap Sera dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sudah tidak usah menangis. Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu." Rian pun melangkahkan kakinya meninggalkan Sera di dalam ruangan kelas sendiri dengan tangan yang masih melambai ke arah Sera.

Perlahan lambaian tangan itu pun menghilang dan Rian tak lagi terlihat. Kini hanya tinggal ia seroang yang ada di dalam kelas menatap meja Jaehyun yang sudah penuh dengan coretan tangan Rian.

Seketika lamunan Sera menjadi buyar saat sosok paling populer di sekolah masuk ke dalam kelas diikuti dengan gerombolan siswi-siswi yang terobsesi dengan ketampanan Jaehyun tanpa melihat sikap yang dimilikinya.

"Kamu, kenapa berdiri di tempat dudukku?" tanya Jaehyun saat ia telah sampai di tempat duduknya. Tatapannya tajam menatap ke arah Sera sementara Sera hanya bisa menunduk.

Tangannya gemetaran saat melihat tatapan Jaehyun yang begitu tajam. Apalagi saat Jaehyun melirik ke atas meja miliknya yang sudah penuh dengan coretan. Jaehyun semakin melotot pada Sera.

"Emmm J-jaehyun, aku bisa jelaskan ini! Ini bukan ulahku," ucap Sera berusaha menjelaskan. Namun, Jaehyun malah tersenyum menyeringai padanya membuat Sera semakin gemetaran.

Dengan kuat, Jaehyun menggaet tangan Sera dan mencengkeramnya kuat sementara anak-anak yang lain hanya berani melihat tak berani menolong.

"A-ampun Jaehyun. Aku minta maaf," ucap Sera dengan suara bergetar.

"Beraninya kamu melakukan ini! Kamu sudah bosan bersekolah di sini hah!" Bentak Jaehyun dengan mata melotot membuat Sera semakin ketakutan.

"Bukan aku yang melakukannya, Jaehyun," jelas Sera lagi.

"Kalau bukan kamu lalu siapa hah! Kamu pasti mau balas dendam padaku karena sudah mencoret-coret mejamu kemarin, kan!" Jaehyun menaikkan nada tingginya.

Namun, dengan cepat Jaehwan menahan dan menenangkan Jaehyun yang sudah telanjur emosi.

"Aku rasa dia tidak mungkin seberani itu melakukan semuanya ini. Aku yakin ada orang lain yang sudah melakukannya," bisik Jaehwan pada Jaehyun.

"Benar juga. Tidak mungkin gadis cupu ini berani melakukannya. Ini pasti kerjaan orang lain, aku harus mencari tahu pelakunya," batin Jaehyun saat itu.

"Siapa yang sudah melakukan semua ini?" tanya Jaehyun dengan amarah yang sudah membuncah. Ia melempar tatapan matanya pada satu-persatu anak yang ada di sekitarnya.

"Kamu, ya!" tuduh Jaehyun pada seorang anak tapi langsung dijawab dengan gelengan kepala.

"B-bukan aku yang melakukannya, Jaehyun. Tadi ada seorang gadis yang melakukannya," jawab siswi tersebut dengan gemetaran.

"Siapa? Siapa orangnya! Tunjukkan padaku!" Jaehyun menantang.

"Aku tidak tahu, sepertinya dia anak baru karena aku tidak pernah melihat dia sebelumnya," jawabnya lagi.

Saat Jaehyun tengah menginterogasi siswi di hadapannya tiba-tiba Bu Julia masuk ke dalam kelas dan berhasil membubarkan kerumunan, membubarkan mereka untuk duduk ke kursi masing-masing.

"Jaehyun, apa yang kamu lakukan di sana? Cepat duduk," perintah Bu Julia saat melihat Jaehyun masih berdiri sendiri anak-anak yang lain sudah duduk di kursinya masing-masing.

Dengan rasa kesal yang belum selesai ia tuntaskan, terpaksa Jaehyun melepaskan cengkeramannya pada siswi tadi dan beralih duduk di kursinya.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswi baru dan ibu akan memperkenalkannya pada kalian. Silahkan masuk Riana," ucap Bu Julia mempersilahkan Riana masuk.

Perlahan Riana pun masuk ke dalam kelas dan langsung disambut dengan keheningan dari para siswa. Rian yang mengenal Sera, mencoba melempar senyum pada Sera namun tak dibalas olehnya karena Sera hanya menunduk.

"Silahkan perkenalkan dirimu Rian," ucap Bu Julia mempersilahkan Riana agar memperkenalkan dirinya.

"Halo semuanya, perkenalkan namaku Riana, kalian bisa memanggilku Rian. Semoga kita bisa berteman baik," ucap Rian sembari tersenyum dan membungkukkan badannya beberapa derajat.

Tak ada jawaban apapun dari siswa siswi di kelas itu. Semuanya hanya menatap lekat ke arah Rian termasuk juga Jaehyun.

"Tadi dia bilang yang mencoret mejaku ini adalah anak baru, berarti gadis itu yang sudah melakukannya. Berani sekali dia bermain-main denganku," batin Jaehyun mengeratkan genggaman tangannya sembari menatap tajam ke arah Rian.

"Baik, kalau kalian tidak ada pertanyaan. Kamu bisa duduk, Rian," ucap Bu Julia mempersilahkan Rian untuk duduk.

Kebetulan kursi yang kosong ada tepat di depan Jaehyun sehingga mau tak mau Rian pun duduk di sana. Rian tak tahu bahwa kursi kosong itu karena telah ditinggalkan oleh anak yang menjadi korban bully Jaehyun.

Tanpa ragu, Rian pun mendaratkan pantatnya di kursi itu dan menyandarkan bahunya ke sandaran kursi.

"Jaehyun, benahi bajumu. Apa kamu mau jadi preman," ucap Bu Julia menegur Jaehyun.

Jaehyun pun menuruti perintah Bu Julia. Ia pun memasang kancing bajunya yang sengaja ia lepas meski tetap tak memasang dasinya seperti anak-anak yang lain.

"Hei, apa dia yang sudah mencoret mejaku?" tanya Jaehyun berbisik pada Sera yang duduk tak jauh darinya.

Sera pun menganggukkan kepalanya beberapa kali membuat Jaehyun menyunggingkan senyumnya saat ia telah tahu siapa target yang akan menjadi bahan bully-nya.

"Lihat saja kamu anak baru. Aku akan membuatmu menyesal karena sudah berani bermain-main denganku. Baru masuk sudah cari gara-gara, sih," batin Jaehyun dengan kepala yang sudah terisi dengan ide jahat untuk Rian saat itu.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Lulabby

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku