Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CEO DINGIN vs DIREKTUR MANJA

CEO DINGIN vs DIREKTUR MANJA

Muoydut1

5.0
Komentar
36
Penayangan
1
Bab

Cinta yang awalnya berkedok dari sebuah partner kerjasama kantor yang berlanjut ke hubungan persahabatan. Namun, malah terpecah belah hanya karena perusahaaan kecil yang dibangun Gefiyca Awwayhira sedang mengalami kebangkrutan. Gefril Aryazza seorang pengusaha terkaya dan terkenal di perkotaan memilih pergi dan mencabut kontrak kerjasama antara dia dan Gefiyca. 5 Bulan kemudian ... Gefiyca telah bangkit kembali menjadi seorang wanita karier di Perkantoran terbesar milik Tuan Difri Rafardhan, dia juga telah naik jabatan sebagai Direktur bersama Niddy sebagai Asisten Pribadi dan Yelni sebagai Sekretarisnya. Akan tetapi, Gefiyca malah dipertemukan kembali dengan Gefril di saat dirinya menghadiri acara Seminar modeling W.O dari PT. Aryazza. Apakah setelah pertemuan itu Gefiy dan Gefril akan menjalin hubungan percintaan? Ataukah tetap kandas karena terlalu banyaknya permasalahan?

Bab 1 Pemutusan Kontrak Kerja

Seketika keributan besar yang telah terjadi di ruang rapat, sekarang berubah menjadi sangat dingin dan mencekam. Dari sekian banyaknya pegawai kantor yang tadi hadir, siang ini hanya tersisa Gefiyca dan Gefril. Gefril melirik Gefiy dengan tatapan tajamnya, sikapnya pun tiba-tiba saja berubah sangat arogan.

Gefiy yang ditatap seperti itu membuat isi kepalanya berpikir yang tidak-tidak, kakinya pun berjalan mundur ke arah belakang dengan sangat perlahan. Namun, Gefril malah menarik tangan Gefiy dan mendudukannya dengan sangat keras di kursi.

"Aww, shh," jerit Gefiy memegangi tangannya karena kesakitan.

"Jangan bersikap lemah di depan saya, saya juga tidak sudi lagi berlama-lama di tempatmu ini!" Gefril bersikap angkuh sembari menodongkan lembaran kertas di depan tangan Gefiy.

"Untuk apa lembaran kertas ini, Pak?"

"Kamu punya mata'kan, kamu juga bisa membaca'kan. Jadi, silahkan baca dan tanda tangani setelah kamu selesai membaca habis apa saja yang sudah saya tulis di lembaran itu!"

"Pa --Pak, ini surat pemutusan kontrak kerja. Bapak juga mau memutuskan kontrak kerja dengan saya sama seperti para Pegawai lainnya?"

"Iya, buat apa saya bertahan di perusahaan mu yang sudah bangkrut ini. Saya banyak mengalami kerugian besar gara-gara kamu, tapi kamu tidak perlu menganti rugi atas semua itu. Saya hanya ingin membeli gedung ini dan pergi setelah kamu menandatangi surat itu, cepat berikan tanda tanganmu!"

"Baiklah, ini suratnya sudah saya tanda tangani. Terima kasih Bapak sudah pernah berkerjasama sebagai penyumbang saham di perusahaan saya ini, maafkan saya yang memang tidak efisien dalam bekerja."

"Bagus, uangnya juga sudah saya transfer ke rekeningmu."

Gefril pun berjalan cepat dengan sombongnya meninggalkan Gefiy yang kini membanting seluruh kursi di meja rapat tersebut, air matanya juga tidak terbendung lagi. Rasa sesak di dada membuatnya luruh menangis begitu saja, gelas-gelas di atas meja juga dia lempar ke segala arah.

Setelah merasa sedikit tenang, Gefiy pun memutuskan pergi dan meninggalkan gedung yang bukan menjadi miliknya lagi. Dia juga mengemasi seluruh barang-barangnya di ruang yang dulu pernah menjadi ruangannya, dengan langkah kakinya yang sangat lunglai.

Gefiy mendorong trolli kantor yang berisikan barang-barangnya, dia pun menuruni lantai kantor menggunakan lift. Mungkin setelah ini dia akan kembali bekerja di bawah tekanan dari sang atasan lagi, karena untuk menjadi atasan saja dia belum menguasai keahlian tersebut.

Saat telah berada di lobi kantor tepat di depan meja administrasi, Gefiy mendapatkan tatapan sendu dari semua orang yang dulu pernah menjadi Karyawannya. Dia pun berjalan kembali meninggalkan usaha yang terlihat sia-sia ini, apa yang dulu didapat sekarang malah menjadi suratan semata.

Gefiy memasuki taksi yang sudah dia pesan setelah memasukan barang-barangnya. Di dalam mobil, matanya kembali berair. Padahal dia sudah malas untuk kembali menangis, supir di depan hanya bisa ikut bersedih sembari fokus menyetir.

Beberapa menit kemudian.

Gefiy telah sampai di rumah Idelfi teman semasa kuliahnya. Jika nanti pulang ke rumah, dia bingung mau menjelaskan apa yang telah terjadi di perusahaan kepada orang tuanya.

"Gefiyca, kamu kenapa?

Ayo cepat masuk ke rumah." Idel yang tadi mau mengambil pudding di dalam kulkas, kini berlari kecil menyambut teman bagaikan seorang sepupu untuknya.

Keduanya pun memasuki rumah dengan perasaan ingin bercerita bersama, Idel juga membantu membawa barang-barang Gefiy. Namun, sayangnya Gefiy sama sekali belum mau berbicara sepatah kata pun. Dia hanya diam seraya terus berjalan menuju sebelah kamar Idel, Idel yang memahami kondisi sang teman.

Dia hanya bisa memberikan waktu banyak untuk Gefiy menenangkan diri dengan menyendiri, jika sudah tepat waktunya pasti nanti Gefiy akan terbuka kembali kepadanya. Idel ini hanyalah seorang Pegawai Administasi biasa di Kantor SAP Express yang baru saja dibangun oleh Tantenya Gefiy, Kantor itu baru berjalan beberapa bulan yang lalu.

••••

"Dasar perusahaan kecil yang tidak berguna, di bangun malah membuat banyak kerugian saja. Banyak beberapa usaha yang terbengkalai dan sia-sia, argk ...

Lebih baik nomor perempuan ini aku blokir saja," gerutu Gefril setelah sampai di Basecampnya.

"Mengomel saja terus, kamu kenapa sih?"

Gefril terkejut karena mendengar Nauza kekasihnya berbicara, Gefril tidak menyadari kalau Nauza sedari tadi telah berada di dalam ruangannya. Nauza yang geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sang kekasih, dia hanya bisa mengelus-ngelus pundak Gefril untuk memberikan ketenangan.

"Oke, kalau kamu masih kesal dan belum mau cerita ke aku. Mendingan kamu tidur siang saja deh, aku tidak mau kamu malah tambah sakit kepala."

"Iya Sayang, terima kasih yaa." Gefril mengelus lembut rambut pirang kekasihnya.

Sore hari di kediamanan Idelfi ...

"Gefiy, Fiy. Aku berangkat kerja dulu ya, biasalah aku selalu dapat shift Sore."

"Iya." Gefiy masih asik memainkan busa sabun wangi strobery sambil berendam di bathub.

"Huh, kebiasaan beku kayak es dalam kulkas," keluh Idel seraya melangkahkan kaki keluar kamar untuk berangkat kerja.

Dering ponsel pun berbunyi ketika Gefiy telah selesai mengoleskan soffel ke lengan dan kakinya, "Halo, Tante. Apa ada yang bisa Gefiy bantu?"

"Besok siang kamu bisa tidak berkunjung ke Kantor Tante, ada yang mau Tante diskusikan sama kamu. Tante juga sudah jelasin secara kekeluargaan ke orang tua kamu, Tante tahu ini dari Karyawan Kantormu."

"Umm, bisa kok Tante. Terima kasih yaa, Tan."

"Iya, Sayang. Sudahi sedihmu itu, Tante jewer loh nanti hidung pesekmu biar jadi mancung."

"Ishhh, Tante ... "

Telpon pun berakhir dengan suara gelak tawa dari sang Tante.

"Umm, apa sebelum berangkat kerja Idel sudah masak atau belum ya?" Gefiy menyusuri dapur untuk mengisi perutnya.

"Yaampun, kalau gini mending ke rumah Tante. Di sana makan tinggal makan, sabar .. "

Gefiy pun mencuci dan memotong sayur kol, touge, seledri untuk direbus bersamaan dengan mie dan telur ayam. Tidak lupa juga dia memasak nasi dan untungnya di atas meja sudah tersedia bawang goreng, dia menduga-duga pasti malam ini Idel meminta bantuan padanya untuk memasak lauk.

"Akhirnya ini perut sudah kenyang," ucap Gefiy sembari merapikan dapur dan mencuci piring.

••••

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau balapan, emang mau ikut!"

"Bolehlah, aku mau coba-coba juga."

Di malam yang dingin sepasang kekasih ini meninggalkan basecamp menuju arena balapan motor, keduanya memakai jaket kulit berwarna hitam pekat.

"Aaaaaaaa, aku sangat-sangat bangga karena bisa menjadi kekasih kamu Sayang. Aku tidak peduli sekasar apapun kamu ke aku, yang penting aku bisa pelukin kamu," jerit Nauza dengan eratnya memeluk Gefril dari belakang.

"Terserah kamu, aku juga senang karena kamu sekuat itu mempertahankan hubungan kita ini." Semburat senyum tipis terlukis di wajah tampan Gefril yang terlindungi oleh helm.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
CEO DINGIN vs DIREKTUR MANJA
1

Bab 1 Pemutusan Kontrak Kerja

13/10/2023