icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 3
Tolong Bantu Aku!
Jumlah Kata:743    |    Dirilis Pada: 11/08/2022

Sopir dan pengawal itu turun dari mobil dengan sigap untuk mengejar Chelsea. Lagi pula, jika dia berhasil kabur, keduanya akan berada dalam situasi yang menyedihkan.

Chelsea bergegas mendekati mobil mewah di dekatnya dengan sekuat tenaga. Dia merasa pusing dan penglihatannya agak kabur. Untungnya, dia tidak terluka dan gerakannya tidak terpengaruh.

Tidak ada orang lain di sekitar situ. Satu-satunya yang bisa dia lihat adalah mobil tersebut. Ini merupakan satu-satunya kesempatan baginya untuk kabur.

Setelah tabrakan tersebut, mobil Bugatti Royale edisi terbatas itu berhenti di tepi tebing. Jika pengemudi mobil itu tidak kompeten, mobil tersebut mungkin akan jatuh ke dalam jurang dengan konsekuensi yang mengerikan.

Dua orang pria berjas segera keluar dari pintu depan mobil. Salah satu dari pria itu langsung memeriksa mobil, sementara yang lainnya berdiri di depan pintu belakang. Dia membungkuk dan berkata, "Maafkan kelalaian saya."

Pria di dalam mobil itu menunjukkan ekspresi datar. Dia melangkah keluar dari mobil dan menjawab ponselnya yang sudah berdering untuk sementara waktu.

Dari ujung telepon terdengar sebuah suara tegas dan marah. "Kamu sedang apa? Pengantin wanitanya hampir tiba, tapi kamu masih belum kembali. Kamu pikir kami akan melangsungkan upacara pernikahan ini jika kamu bukan putraku? Kota Harapan begitu besar. Kamu bahkan tidak bisa mencari seorang istri. Berapa lama kamu berencana untuk mempermalukan keluarga kita?"

"Aku bukan anggota Keluarga Sudrajat lagi. Aku tidak berniat untuk kembali." Setelah menyatakan ini, pria itu tiba-tiba menutup panggilan tersebut.

Setelah memeriksa mobil itu, asisten pria tersesbut, Bima Purwadi, kembali ke sisi pria itu dan berkata, "Mobil kita ditabrak mobil lain, Tuan. Tapi seharusnya semuanya baik-baik saja dan tidak akan menunda janji Tuan dengan Tuan Kusnandar."

Wajah pria itu terlihat tanpa emosi. "Lanjut menyetir. Gatot, kamu tangani masalah yang tersisa."

Sementara itu, Chelsea berusaha berlari ke arah mereka. Begitu dia melihat pria itu memasuki mobil, dia bergegas maju dan meletakkan tangannya di depan pintu yang sedang menutup.

Telapak tangannya mendapat bekas merah karena dia menghentikan pintu mobil yang sedang menutup itu. Dia berusaha masuk mobil dengan gegabah karena ingin berlindung dari bahaya yang mengincarnya. Dia menatap pria di dalam mobil itu sambil berlinang air mata dan memohon, "Tolong bantu aku!"

Pria itu menundukkan kepalanya dan memandang Chelsea dengan tajam.

Bima menahan dirinya agar tidak buru-buru bertindak. Dia menundukkan kepalanya dan bertanya, "Tuan, waktu janji temu Anda dengan Tuan Kusnandar hampir tiba. Apa yang harus kita lakukan dengan wanita ini?"

Chelsea mendengar ini dan langsung mencengkeram jas pria itu seraya memohon dengan isak tangisnya, "Tolong bantu aku!"

Matanya yang berbentuk almond dan indah dipenuhi dengan air mata.

Setelah melihat wanita yang dibalut gaun pengantin serta berada dalam keadaan kacau balau, pria itu lalu mengingat percakapan telepon dengan ayahnya dan menebak sesuatu.

Saat ini sopir dan pengawal yang bertanggung jawab untuk mengantarkan Chelsea juga tiba. Sopir tersebut melihat bahwa kendaraan di depannya merupakan mobil mewah, jadi dia menekan rasa takut serta amarahnya dan berkata dengan sopan, "Saya minta maaf karena menabrak mobil Anda barusan, Tuan. Tapi itu tidak disengaja. Kami yang salah. Kami sedang terburu-buru untuk mengantarkan pengantin wanita ini kepada Keluarga Sudrajat agar tiba tepat waktu."

Meskipun sopir ini terdengar sopan, tetapi dia menyiratkan bahwa yang terpenting sekarang adalah mengantarkan pengantin ini kepada Keluarga Sudrajat, dan akan buruk akibatnya jika mereka menyinggung keluarga kaya raya itu.

Pria itu tetap diam dengan tatapan paham di matanya.

Chelsea menggelengkan kepalanya dengan mati-matian. Afrodisiak tersebut telah meresap ke seluruh tubuhnya, membuatnya tidak bisa mengatur kata-katanya untuk membantah.

Dia hanya bisa mencengkeram pakaian pria itu dan menolak untuk melepaskannya. Dia berusaha untuk menoleransi penderitaannya sebaik mungkin dan bergumam, "Tuan, jangan ... tolong jangan percaya padanya. Mereka ... mereka ingin meniduriku. Aku butuh ... bantuanmu."

Sopir itu gelisah dan berteriak, "Omong kosong!"

Dia menghadap pria itu dan menyangkal, "Saya sangat menyarankan agar Anda tidak ikut campur dengan ini. Bertengkar dengan Keluarga Sudrajat bukanlah keputusan yang bijaksana."

Bagaimanapun, Keluarga Sudrajat adalah keluarga paling berkuasa di Kota Harapan.

Pria itu memandang Chelsea dengan ekspresi dingin.

Kedua mata Chelsea tampak kabur. Wajahnya semerah tomat sementara bahunya terbuka.

Pria itu mengerutkan kening, lalu melepas mantelnya, dan menyampirkannya di bahu Chelsea. "Masuk ke mobil."

Chelsea memasuki mobil dengan rasa terima kasih seolah-olah nyawanya diselamatkan.

Bima segera menutup pintu tersebut agar kedua pria di luar tidak bisa mendekati Chelsea.

Melihat ini, sopir itu lalu mengancam, "Berani-beraninya kamu! Apa kamu tahu akibatnya jika melawan Keluarga Sudrajat?"

"Yang aku tahu hanyalah akibat dari menyinggungku."

Nada suaranya terdengar sedingin es. Dia melihat ke luar mobil dan memerintahkan pengawalnya, Gatot Brata, "Singkirkan mereka."

Lalu dia berbalik menghadap Bima.

"Jalan."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengantin Pengganti2 Bab 2 Obatnya Mulai Bekerja3 Bab 3 Tolong Bantu Aku!4 Bab 4 Tolong Aku5 Bab 5 Malam Indah6 Bab 6 Pengantin Wanitanya Kabur Lagi7 Bab 7 Perjanjian8 Bab 8 Pengantin Prianya9 Bab 9 Salahku karena Tidak Cukup Lembut tadi Malam10 Bab 10 Apa Kamu Bersedia Ikut Denganku 11 Bab 11 Apa Kita akan Tidur Bersama Malam Ini 12 Bab 12 Apa yang Terjadi Semalam 13 Bab 13 Selamat Pagi, Sayang14 Bab 14 Berapa Banyak Anak Perempuan yang Dimiliki Tuan Kurniawan 15 Bab 15 Chelsea Dipecat16 Bab 16 Chel, Kemari17 Bab 17 Penerus Grup Erdiansyah Tiba18 Bab 18 Temannya Waluya19 Bab 19 Dia Memburu Desainer Berbakat Langsung di Tempat20 Bab 20 Aku yang Paling Mengenal Istriku21 Bab 21 Siapa yang Lebih Baik, Aku Atau Dia 22 Bab 22 Aku Ingin Memberikan yang Terbaik Untukmu23 Bab 23 Kartu Keanggotaan Palladium24 Bab 24 Seluruh Restoran25 Bab 25 Tristan Mencurigai Chelsea26 Bab 26 Makan Siang Romantis27 Bab 27 Tagihan Setinggi Langit28 Bab 28 Aku Sangat Miskin Sekarang29 Bab 29 Cincin Berlian Bernilai Lebih Dari Satu Triliun 30 Bab 30 Masakan Tristan31 Bab 31 Sopir Sang Istri32 Bab 32 Panggilan Wawancara33 Bab 33 Mencengkeramnya dengan Kuat34 Bab 34 Kartu Gajinya35 Bab 35 Aku Bahagia Selama Kamu Bahagia36 Bab 36 Kecantikan Ada di Mata yang Melihatnya37 Bab 37 Anggur Murah38 Bab 38 Suamiku Tersayang39 Bab 39 Terpikat40 Bab 40 Aku Ingin Tidur Dengan Suamiku41 Bab 41 Siksaan Luar Biasa Sepanjang Malam42 Bab 42 Aktif dan Antusias43 Bab 43 Gangguan Selama Wawancara44 Bab 44 Bintang Besar Membuat Masalah45 Bab 45 Chelsea Turun Tangan46 Bab 46 Mengubah Gaun47 Bab 47 Merampasmu untuk Bekerja Padaku48 Bab 48 Festival Film49 Bab 49 Aku Merindukanmu50 Bab 50 Dalam Masalah51 Bab 51 Aku Juga Merindukanmu, Sayang52 Bab 52 Anak Durhaka53 Bab 53 Merebut Cincin54 Bab 54 Tristan Tiba Tepat Waktu55 Bab 55 Tabungan Pribadi Tristan56 Bab 56 Suamiku, Tristan Sudrajat57 Bab 57 Aku dan Tristan Punya Banyak Waktu Ke Depannya58 Bab 58 Dorongan Untuk Menciummu59 Bab 59 Keterikatan60 Bab 60 Cincin Kawin61 Bab 61 Menggadaikan Cincin Kawin62 Bab 62 Mandi63 Bab 63 Jatuh di Kamar Mandi64 Bab 64 Kamu Imut dengan Cara Apa Pun65 Bab 65 Tidur Denganku66 Bab 66 Mimpi Basah67 Bab 67 CEO Misterius68 Bab 68 Desainer Profesional69 Bab 69 Kekacauan Pada Hari Pertama di Tempat Kerja70 Bab 70 Pria Paling Tampan yang Pernah Tercipta71 Bab 71 Tristan Pernah Bertunangan 72 Bab 72 Identitas Asli73 Bab 73 Orang-Orang Kaya Memang Suka Semaunya74 Bab 74 Menggandakan Gaji75 Bab 75 Rekan Kerja Mempersulitnya76 Bab 76 Senior di Kampus77 Bab 77 Dukungan Belia78 Bab 78 Maukah Kamu Makan Siang Denganku79 Bab 79 Direktur Ada Di Sini80 Bab 80 Teman Sekelas81 Bab 81 Dilecehkan oleh Mantan Pacarnya82 Bab 82 Apa Bagusnya Suami Miskinmu83 Bab 83 Perselisihan84 Bab 84 Penjilat85 Bab 85 Dua Putri Andri86 Bab 86 Kebenaran87 Bab 87 Teh Sore dari CEO88 Bab 88 Cincin Ini Palsu89 Bab 89 Cincin Mahal90 Bab 90 Aku Ingin Tahu yang Sebenarnya91 Bab 91 Berbohong Padamu Lagi92 Bab 92Aku Akan Mendengarkan Istriku93 Bab 93Mengingatkan Andri94 Bab 94Hadiah95 Bab 95Kekasih yang Hebat di Atas Ranjang96 Bab 96 Menghancurkan Grup Kurniawan97 Bab 97Suami yang Pencemburu98 Bab 98Kantin Eksekutif99 Bab 99Apa Hubungan Chelsea dengan Tuan Liswanto 100 Bab 100Apa Niko Mencintai Istri Pria Lain