icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 2
Obatnya Mulai Bekerja
Jumlah Kata:825    |    Dirilis Pada: 11/08/2022

Chelsea sedang memikirkan strategi balasan. Seluruh tubuhnya terasa lemah akibat pengaruh obat. Dan di mobil itu ada seorang pengawal yang menjaganya. Jelas, tidak mungkin baginya untuk bertarung secara nekat.

Untungnya, afrodisiak tersebut belum bekerja.

Chelsea harus menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sebelum afrodisiak itu mulai bekerja. Jika tidak, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan menimpanya.

Mobil pengantin itu berjalan semakin jauh. Tapi anehnya, mobil itu perlahan-lahan melaju ke suatu tempat terpencil dan hanya ada sedikit orang di sekitar situ.

Mobil tersebut tidak menuju ke rumah Keluarga Sudrajat.

Sebagai keluarga terkaya dan paling berkuasa di Kota Harapan, mustahil bagi Keluarga Sudrajat untuk tinggal di daerah terpencil seperti ini.

Langsung saja Chelsea bingung.

Mungkinkah ini 'hadiah besar' yang disebut Cheline sebelumnya?

Sebelum Chelsea bisa berpikir lebih jauh, dia merasakan semburan panas datang dari dalam tubuhnya, sementara semburat merah penuh gairah muncul di pipinya.

Ah, sialan! Afrodisiak itu mulai bekerja.

Chelsea menjadi sangat cemas.

Begitu pengawal itu melihat wajah Chelsea yang memerah, matanya langsung dipenuhi oleh tatapan mesum. Dia menekan Chelsea di kursi sambil tersenyum mesum dan berkata, "Tampaknya afrodisiak itu sudah bekerja."

Bagaimana dia tahu bahwa Cheline sudah membiusnya? Sepertinya pria ini bekerja sama dengan Cheline.

Chelsea memutar tubuhnya dan berjuang mati-matian. Namun, gelombang nafsu secara bertahap menelan kesadarannya.

"Jangan khawatir, aku akan membantumu sekarang."

Pengawal itu membelenggu tangan Chelsea dan mengutak-atik gaun pengantinnya dengan kurang ajar.

"Ya ampun! Aku tidak pernah menyangka bisa tidur dengan seorang wanita kaya hari ini."

Sang sopir melirik kaca spion dari waktu ke waktu. Dia menjadi semakin gelisah saat melihat kulit halus Chelsea di bawah gaun pengantinnya. Dia mendesak pengawal itu, "Cepatlah! Giliranku setelah kamu. Jangan lupa untuk merekamnya. Itu perintah khusus Nona Kurniawan.

Seluruh tubuh Chelsea gemetar, sementara matanya dipenuhi kebencian.

Ternyata inilah 'hadiah besar' yang dimaksud Cheline. Cheline benar-benar berniat menghancurkannya.

Chelsea terkejut saat menyadari hal ini, tetapi dia memaksa dirinya agar tetap tenang. Dia tidak boleh panik sekarang.

"Jika Keluarga Sudrajat tahu bahwa pengantin mereka ditiduri sebelum pernikahannya, apa kalian pikir mereka akan melepaskan kalian begitu saja?"

Di saat putus asa seperti ini, Chelsea tidak punya pilihan selain menggunakan Keluarga Sudrajat sebagai tamengnya, berharap untuk menghilangkan pikiran jahat kedua pria ini.

Wajah pengawal itu menunjukkan penghinaan. Dia mengeluarkan kamera perekam dan mulai merekam. "Jika Keluarga Sudrajat benar-benar peduli dengan Tristan si pecundang itu, kamu tidak akan menikahi dia hari ini. Dia itu tidak disukai oleh keluarganya. Kamu pikir kamu ini siapa?"

Chelsea menggigit bibir bawahnya. Karena efek dari afrodisiak, wajahnya yang memerah menjadi lebih halus dan cantik.

Memang tidak berlebihan jika hanya dengan wajahnya Chelsea mampu membangkitkan hasrat pria mana pun.

Pengawal itu membelai wajah Chelsea sambil merekamnya dari dekat. Detik berikutnya, dia merobek gaun pengantinnya yang putih bersih.

Bahunya yang halus dan lembut tiba-tiba terpampang. Pengawal itu menelan ludah dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji, "Kamu cantik sekali!"

Dia menatap kulit Chelsea yang tak terlindungi dengan begitu rakus serta tidak sabar untuk menekan tubuh Chelsea di bawah tubuhnya.

Kedua mata Chelsea terbelalak karena kaget. Dia begitu putus asa sehingga dia menggigit bibir bawahnya, menekuk lututnya, dan menendang selangkangan pengawal itu dengan kencang.

Pengawal itu mengeluarkan raungan kesakitan sementara urat biru langsung menonjol di dahinya. Dia berguling turun dari kursi mobil.

Dia memegangi selangkangannya sambil memelototi Chelsea dengan ganas. Kemudian dia menggunakan seluruh sisa tenaganya untuk bangkit dan menampar wajah Chelsea sambil memakinya dengan marah, "Dasar wanita murahan! Kamu pikir kamu ini wanita terhormat yang tak berdosa dari keluarga kaya? Aku hanya memanggilmu 'Nona' demi sopan santun. Tapi kamu benar-benar menganggapnya serius?"

Tamparan pengawal itu membuat Chelsea mendapatkan kembali kesadaran serta kekuatannya.

Sopir itu tersenyum mengejek dan bertanya, "Kenapa kamu marah padanya? Aku sudah melihat banyak wanita seperti dia. Tiduri dia sekarang. Setelah itu dia akan patuh. Dan mungkin setelah hari ini, dia akan mendatangimu dan memulai hubungan rahasia denganmu. Lagi pula, pecundang dari Keluarga Sudrajat itu mungkin tidak akan sanggup memuaskannya."

"Iya, kamu benar. Hari ini aku akan menjinakkan si murahan ini," jawab si pengawal sambil mencibir.

Chelsea sangat muak mendengar kata-kata kotor mereka. Dia melihat kedua pria itu tertawa jahat dan tidak begitu waspada, lalu dia mengambil kesempatan ini untuk meraih kemudi, terlepas dari rasa sakit yang dia rasakan di wajahnya.

Pengemudi itu ketakutan karena dia tidak menyangka Chelsea akan bertindak seperti itu. "Dasar gila! Apa kamu ingin membunuh kita semua?"

Meski pengawal itu terus menarik Chelsea ke belakang, sopir tersebut masih panik dan gagal menstabilkan setir mobil.

Dalam sekejap mata, mobil pengantin itu kehilangan kendali dan bertabrakan dengan mobil mewah yang sedang melaju.

Mobil pengantin itu terlempar beberapa meter jauhnya. Kepala pengawal dan sopir tersebut pening karena terbentur. Chelsea merasa pening karena kepalanya juga membentur jendela.

Tapi dia berusaha keras untuk tetap sadar. Ini adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri.

Chelsea tidak peduli dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Dia menendang pengawal itu dengan sekuat tenaga, lalu membuka pintu mobil dan melarikan diri tanpa melihat ke belakang.

"Kurang ajar! Wanita murahan itu mau kabur!" Chelsea panik saat mendengar pengawal itu berteriak.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengantin Pengganti2 Bab 2 Obatnya Mulai Bekerja3 Bab 3 Tolong Bantu Aku!4 Bab 4 Tolong Aku5 Bab 5 Malam Indah6 Bab 6 Pengantin Wanitanya Kabur Lagi7 Bab 7 Perjanjian8 Bab 8 Pengantin Prianya9 Bab 9 Salahku karena Tidak Cukup Lembut tadi Malam10 Bab 10 Apa Kamu Bersedia Ikut Denganku 11 Bab 11 Apa Kita akan Tidur Bersama Malam Ini 12 Bab 12 Apa yang Terjadi Semalam 13 Bab 13 Selamat Pagi, Sayang14 Bab 14 Berapa Banyak Anak Perempuan yang Dimiliki Tuan Kurniawan 15 Bab 15 Chelsea Dipecat16 Bab 16 Chel, Kemari17 Bab 17 Penerus Grup Erdiansyah Tiba18 Bab 18 Temannya Waluya19 Bab 19 Dia Memburu Desainer Berbakat Langsung di Tempat20 Bab 20 Aku yang Paling Mengenal Istriku21 Bab 21 Siapa yang Lebih Baik, Aku Atau Dia 22 Bab 22 Aku Ingin Memberikan yang Terbaik Untukmu23 Bab 23 Kartu Keanggotaan Palladium24 Bab 24 Seluruh Restoran25 Bab 25 Tristan Mencurigai Chelsea26 Bab 26 Makan Siang Romantis27 Bab 27 Tagihan Setinggi Langit28 Bab 28 Aku Sangat Miskin Sekarang29 Bab 29 Cincin Berlian Bernilai Lebih Dari Satu Triliun 30 Bab 30 Masakan Tristan31 Bab 31 Sopir Sang Istri32 Bab 32 Panggilan Wawancara33 Bab 33 Mencengkeramnya dengan Kuat34 Bab 34 Kartu Gajinya35 Bab 35 Aku Bahagia Selama Kamu Bahagia36 Bab 36 Kecantikan Ada di Mata yang Melihatnya37 Bab 37 Anggur Murah38 Bab 38 Suamiku Tersayang39 Bab 39 Terpikat40 Bab 40 Aku Ingin Tidur Dengan Suamiku41 Bab 41 Siksaan Luar Biasa Sepanjang Malam42 Bab 42 Aktif dan Antusias43 Bab 43 Gangguan Selama Wawancara44 Bab 44 Bintang Besar Membuat Masalah45 Bab 45 Chelsea Turun Tangan46 Bab 46 Mengubah Gaun47 Bab 47 Merampasmu untuk Bekerja Padaku48 Bab 48 Festival Film49 Bab 49 Aku Merindukanmu50 Bab 50 Dalam Masalah51 Bab 51 Aku Juga Merindukanmu, Sayang52 Bab 52 Anak Durhaka53 Bab 53 Merebut Cincin54 Bab 54 Tristan Tiba Tepat Waktu55 Bab 55 Tabungan Pribadi Tristan56 Bab 56 Suamiku, Tristan Sudrajat57 Bab 57 Aku dan Tristan Punya Banyak Waktu Ke Depannya58 Bab 58 Dorongan Untuk Menciummu59 Bab 59 Keterikatan60 Bab 60 Cincin Kawin61 Bab 61 Menggadaikan Cincin Kawin62 Bab 62 Mandi63 Bab 63 Jatuh di Kamar Mandi64 Bab 64 Kamu Imut dengan Cara Apa Pun65 Bab 65 Tidur Denganku66 Bab 66 Mimpi Basah67 Bab 67 CEO Misterius68 Bab 68 Desainer Profesional69 Bab 69 Kekacauan Pada Hari Pertama di Tempat Kerja70 Bab 70 Pria Paling Tampan yang Pernah Tercipta71 Bab 71 Tristan Pernah Bertunangan 72 Bab 72 Identitas Asli73 Bab 73 Orang-Orang Kaya Memang Suka Semaunya74 Bab 74 Menggandakan Gaji75 Bab 75 Rekan Kerja Mempersulitnya76 Bab 76 Senior di Kampus77 Bab 77 Dukungan Belia78 Bab 78 Maukah Kamu Makan Siang Denganku79 Bab 79 Direktur Ada Di Sini80 Bab 80 Teman Sekelas81 Bab 81 Dilecehkan oleh Mantan Pacarnya82 Bab 82 Apa Bagusnya Suami Miskinmu83 Bab 83 Perselisihan84 Bab 84 Penjilat85 Bab 85 Dua Putri Andri86 Bab 86 Kebenaran87 Bab 87 Teh Sore dari CEO88 Bab 88 Cincin Ini Palsu89 Bab 89 Cincin Mahal90 Bab 90 Aku Ingin Tahu yang Sebenarnya91 Bab 91 Berbohong Padamu Lagi92 Bab 92Aku Akan Mendengarkan Istriku93 Bab 93Mengingatkan Andri94 Bab 94Hadiah95 Bab 95Kekasih yang Hebat di Atas Ranjang96 Bab 96 Menghancurkan Grup Kurniawan97 Bab 97Suami yang Pencemburu98 Bab 98Kantin Eksekutif99 Bab 99Apa Hubungan Chelsea dengan Tuan Liswanto 100 Bab 100Apa Niko Mencintai Istri Pria Lain