Dipaksa Menikah dengan Hartawan Misterius
Penulis:Irita Sarkar
GenreRomantis
Dipaksa Menikah dengan Hartawan Misterius
Chelsea baru bangun keesokan harinya.
Tubuhnya tidak tertutup sehelai benang pun. Dia takut dan malu saat menatap pria yang berbaring di sebelahnya. Hal berikutnya yang dia lihat adalah bekas luka di pinggang pria itu.
Ini sungguh tidak masuk akal.
Tadi malam, dia tidur dengan orang asing. Meskipun dia pusing, dia samar-samar ingat bahwa mereka melakukannya berkali-kali.
Dia menyeka alisnya dengan suasana hati yang rumit saat melirik bercak darah di seprai.
Sayangnya, orang asing ini sudah mengambil keperawanannya.
Dia tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Meskipun pria ini memiliki wajah yang sangat tampan, dia tidak merasa lebih baik.
Ini semua merupakan salahnya Keluarga Kurniawan.
Dia begitu menyesal dan marah. Mengapa dirinya bisa percaya pada Andri? Apa yang telah dia dan Cheline lakukan padanya benar-benar tak termaafkan!
Amarahnya tak terkendali. Dia harus kembali menemui Keluarga Kurniawan untuk balas dendam!
Chelsea pindah ke sisi berlawanan dari ranjang itu setelah melihat pakaiannya yang berserakan di lantai.
Dia merasa seolah-olah tubuhnya telah tercabik-cabik setelah malam yang liar, sementara kemaluannya masih terasa perih. Kemungkinan besar dia tidak akan pernah melupakan malam kemarin seumur hidupnya.
Dia mengumpulkan barang-barangnya. Saat dia mendongak, dia melihat wajah tenang pria yang tertidur itu.
Wajahnya begitu luar biasa dan sangat menarik. Pria itu memiliki bulu mata dan alis yang tebal. Sikapnya begitu terpisah, dingin dan tak dapat ditembus. Namun, semua itu hanya menambah daya pikatnya.
Chelsea tergoda. Dia mencondongkan tubuh dan mengusapkan jarinya pada bibir serta jakun pria itu.
Dia ingat betapa lembut bibir tersebut dan betapa nikmatnya tubuh kuat pria ini.
Pipinya memerah. Kulitnya merasakan suatu sensasi menusuk yang menghangatkan tubuhnya.
Dia segera melepaskan tangannya, takut dengan reaksi dirinya sendiri.
Saat itu dia pikir dia sudah gila.
Dia benar-benar terpesona oleh orang asing dan juga mengulurkan tangan untuk menyentuhnya.
Pria itu mengerutkan kening seolah dia akan bangun.
Chelsea terkejut dan tidak yakin harus berbuat apa.
Seorang pria yang tinggal di rumah besar seperti itu pasti kaya dan berkuasa. Dia tidak ingin memiliki hubungan apa pun dengan pria seperti itu. Selain itu, Chelsea selalu memiliki pikiran yang konservatif. Sekarang pikirannya campur aduk karena dia sudah tidur dengan orang asing.
Setelah berpikir sebentar, akhirnya dia menyadari bahwa dia harus pergi.
Lebih baik pergi dari sini sebelum pria ini terbangun.
Chelsea buru-buru mengenakan gaun pengantinnya dan meninggalkan semua uang tunainya. Sebelum dia menyelinap dengan berjinjit, dia menulis sebuah catatan dan meninggalkannya di atas nakas.
Pria yang sedang tidur itu membuka matanya begitu Chelsea berjalan pergi.
Dia memiliki pola tidur yang stabil. Sebelum Chelsea bangun, dia sudah bangun. Dia berpura-pura tidur hanya untuk melihat bagaimana reaksi wanita itu. Bagaimanapun juga, wanita itu adalah pilihan Keluarga Sudrajat untuk dijadikan pengantinnya.
Namun, tanggapan wanita itu agak tidak terduga. Dia sepertinya berpikir bahwa pria ini yang harus disalahkan atas apa yang telah terjadi. Bahkan, dia mengambil inisiatif untuk mengakhiri hubungan mereka dengan cepat.
Tampaknya pengantinnya kabur lagi.
Pria itu kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan emosinya. Dia mengambil catatan dari nakas dan membaca tulisan indah di atasnya. Catatan itu berbunyi, 'Aku tahu kamu kaya, tapi aku selalu membayar tagihanku. Ini uangku sebagai imbalan atas layananmu. Karena kita sudah impas, lupakan saja semua yang terjadi.'
Dia mengalihkan pandangannya ke nakas. Ada banyak tumpukan uang tunai kusut di situ.
Setelah melihat catatan itu lagi, dia membaca kalimat, 'membayar tagihanku'. Mulutnya tanpa sadar berkedut.
Jadi, wanita itu mengira bahwa kejadian semalam merupakan layanan darinya dan menggunakan tumpukan uang tunai kusut ini untuk membayarnya?
Wanita ini mulai menggelitik rasa penasarannya.
Dia mengambil ponselnya dan menekan nomor Bima. "Awasi wanita tadi malam."
Bima berhenti sejenak, lalu langsung menjawab, "Siap, Tuan."
"Dan juga cari tahu sopir serta pengawal mobil pengantin itu dan siapa majikan mereka."
Wanita itu adalah calon pasangan yang dipilih Keluarga Sudrajat untuknya. Sehari sebelumnya, entah kenapa dia tidak berada di rumah Keluarga Surajat. Mereka sama sekali tidak akan mempermudah segalanya bagi wanita itu. Pastinya mereka akan mengambil tindakan.
Namun, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Lagi pula, mereka sudah berhubungan seks. Semalam bisa dianggap malam pertama mereka.
Tiba-tiba, ponselnya berdering. Waluya Erdiansyah, teman terdekatnya, meneleponnya.
"Ke mana saja kamu kemarin? Kenapa kamu tidak menikahi Nona Kurniawan? Anggota Keluarga Sudrajat berada dalam kekacauan!" Suara khawatir Waluya bergema tepat setelah panggilan itu diangkat.
Akan tetapi, dia tidak menjawab apa-apa. Waluya kembali bertanya dengan cemas, "Apa yang kamu lakukan tadi malam?"
"Aku melakukan tugas pernikahanku di kamar pengantin," jawabnya dengan nada datar sebelum menutup telepon.
Dia meletakkan ponselnya dan memeriksa bercak merah di seprai. Bibirnya yang tipis membentuk sebuah seringai. Sedikit sensasi penantian berkembang di dalam hatinya saat dia menyentuh lembut catatan itu dengan jari-jarinya.
Dia penasaran apa yang akan terjadi saat mereka kembali bertemu.