Dipaksa Menikah dengan Hartawan Misterius
Penulis:Irita Sarkar
GenreRomantis
Dipaksa Menikah dengan Hartawan Misterius
Chelsea kembali ke apartemen sewaannya dengan perasaan campur aduk. Dia bergegas menuju kamar mandi dan langsung mandi dengan air hangat.
Dia melihat bekas-bekas di sekujur tubuhnya. Wajahnya seakan terbakar ketika dia mengingat kejadian tadi malam.
Dia berharap setelah hari ini, masalah ini akan benar-benar terlupakan. Seandainya dia bisa menghapus semuanya.
Setelah mandi, dia mengambil uang dari lacinya. Dia hendak pergi untuk membeli pil kontrasepsi.
Tadi malam semuanya terjadi begitu tiba-tiba sehingga dia tidak sempat menggunakan alat kontrasepsi apa pun. Jika dia hamil, hidupnya benar-benar akan hancur.
Tapi begitu dia membuka pintu, dia melihat Andri sedang berdiri di luar.
"Kenapa kamu ke sini?" tanya Chelsea dengan bingung.
Sejak dia pindah, dia jarang menghubungi siapa pun dari Keluarga Kurniawan. Dia juga tidak memberi tahu Andri alamat rumahnya, jadi dia tidak menyangka pria itu bisa menemukannya.
Dia bahkan datang bersama beberapa pengawal.
Andri tidak menjawab pertanyaan itu. Sebaliknya, dia balas bertanya, "Kenapa kamu tidak menikah kemarin? Di mana sopir dan pengawal yang mengantarmu ke sana? Kami belum menemukan mereka. Apa yang kamu lakukan pada mereka?"
Chelsea mencibir dengan dingin.
Berani-beraninya dia bertanya padanya?
"Aku tidak tahu dan aku tidak ingin menikah dengan Tuan Sudrajat."
Andri menjadi marah dan cemas pada saat yang sama. "Keluarga Sudrajat sudah tahu bahwa kamu tidak muncul kemarin. Mereka mendatangi kami pagi-pagi sekali, menyalahkan kami dan meminta penjelasan. Aku berbohong kepada mereka bahwa ada yang tidak beres di jalan, jadi mereka memberikan satu hari lagi. Jika kamu tidak menikah dengannya, seluruh Grup Kurniawan akan hancur. Apa kamu tahu itu?"
Melihat Andri berkeringat deras, Chelsea menjawab dengan dingin, "Aku tahu."
Setelah kematian ibunya, Andri bergegas membawa kembali selingkuhannya, Megan, beserta putri haram mereka, Cheline, ke rumahnya. Dan dia, putri sahnya, dipaksa pindah.
Selama bertahun-tahun Andri tidak pernah peduli dengannya. Namun sekarang, dia ingin Chelsea mengorbankan kebahagiaannya untuk menyelamatkan perusahaannya? Dia pasti sedang bermimpi!
"Maaf, tapi aku bukanlah orang suci. Kenapa aku harus menggantikan Cheline? Mereka menginginkan putrimu, dan itu adalah Cheline. Aku bukan lagi putrimu. Aku tidak akan pernah menjadi pengantin pengganti. Minggir, aku harus pergi."
Chelsea hendak keluar, tapi Andri mengulurkan tangannya dan menghentikan Chelsea. Cincin safir di antara jari-jarinya bersinar terang di bawah cahaya matahari.
"Kamu mencari ini, bukan?" tanyanya secara langsung.
Sebenarnya, dia sengaja menjebak Chelsea. Dia bilang dia menemukan barang-barang peninggalan ibunya agar Chelsea datang kembali. Dia tahu bahwa Chelsea telah mencari cincin safir ini.
Cincin tersebut merupakan milik Jennifer Mahendra, ibu Chelsea. Andri tidak sengaja menemukan cincin itu di dalam brankas dan mengira bahwa cincin itu berharga, jadi dia menyimpannya.
Chelsea menatap Andri dengan kaget.
Sebelum ibunya meninggal, beliau sudah meminta Chelsea untuk menemukan cincin tersebut. Chelsea tidak menyangka cincin tersebut ada di tangan Andri. Pantas saja dia tidak dapat menemukan hal yang sangat penting ini setelah mengobrak-abrik barang-barang peninggalan ibunya.
Sebelum Chelsea bisa menjawab, Andri sudah melanjutkan, "Selama kamu bersedia menikah dengan Keluarga Sudrajat demi adikmu, aku akan memberimu cincin ini setelah lima hari."
Kali ini, Chelsea goyah.
Dia tidak ingin menjadi umpan di bawah belas kasihan orang lain. Tapi mendapatkan kembali cincin itu adalah keinginan terakhir ibunya. Sebelum ibunya meninggal, beliau sudah berulang kali menekankan agar cincin safir itu ditemukan.
Meskipun Chelsea tidak tahu mengapa ibunya sangat peduli dengan cincin itu, tapi sebagai seorang anak perempuan, dia tidak bisa mengabaikan permintaan terakhir ibunya begitu saja.
Memikirkan ekspresi gigih ibunya saat menyebutkan permintaan terakhirnya itu, Chelsea akhirnya berkompromi.
"Oke, aku setuju untuk menikah dengannya." Setelah mengatakan ini, dia menggertakkan giginya, menutup matanya, dan mengepalkan tinjunya.