icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 2
Ditinggalkan Begitu Saja
Jumlah Kata:1074    |    Dirilis Pada: 17/07/2022

Melihat pria yang hadapannya itu sangat menyebalkan. Jelas membuat wanita itu merasa kesal. Ia melirik pria itu sambil duduk di hadapan pria itu.

“Apa dia gila? Kenapa pria ini sangat menyebalkan sekali!” ucap Quin di dalam hatinya.

Quin adalah seorang wanita muda. Ia bekerja di sebuah Perusahaan ternama. Di tempat bekerjanya, ia memiliki seorang mantan kekasih. Mantan kekasihnya seorang manager di perusahaan di mana ia bekerja. Sedangkan Quin sendiri juga seorang manager. Tapi mereka beda divisi.

Quin masih diam. Ia hanya memerhatikan pria yang ada di hadapannya itu dalam diam.

Arion melihat wanita itu sambil menatapnya dengan tatapan yang tajam.

“Makanlah, aku tidak memberikannya racun! Tidak perlu kau berterima kasih padaku! Tapi setelah ini, aku akan membuat perhitungan denganmu!”

Quin mengernyit. “Perhitungan apa? Sedangkan kau sudah merenggut mahkotaku!” ucap Quin ketus.

“Perhitungan karena kau sudah mengotori jaket mahalku! Aku jelas akan meminta kau untuk mengganti rugi!” sahut Arion yang tak kalah ketusnya.

Quin menelan salivanya. “Tapi kan aku tidak melakukan kesalahan! Aku juga tidak sengaja.”

Arion mendorong sebuah box yang ada di bawah meja makan miliknya dengan menggunakan sebelah kakinya.

“Itu, kau boleh mencucinya atau kau boleh menggantinya dengan yang baru, terserah kau saja!” ucap Arion lalu ia memakan potongan rotinya yang terakhir.

Quin menatap kotak itu. Ia ingin membukanya lalu Arion langsung menginjaknya dengan sebelah kakinya.

Quin kaget. “Aku sedang makan, itu sangat bau dan menjijikan,” ucap Arion lalu meminum kopi buatannya sambil menatap Quin yang masih diam membisu.

Quin masih diam. Ia jelas kesal. Memangnya siapa pria ini? seenaknya saja membuat keputusan. Tapi kalau bukan dia yang sudah menyelamatkanku. Tidak mungkin juga aku selamat hari ini. Bisa saja, sesuatu akan terjadi padaku, batin Quin.

“Dimakan dulu, aku tidak suka di bantah! Kau sudah menyusahkanku. Dan aku sudah membantumu. Jadi jangan membuat aku susah lagi!” ucap Arion kesal karena sejak tadi wanita itu seperti orang bodoh saja. Diam terus dan jelas itu sangat membuatnya kesal sekali.

Quin menatap rotinya lagi. Ia sebenarnya ragu, takut roti itu diracuni atau diberikan obat yang entah apalah itu. Tapi ia juga tidak enak dengan pria sinting ini.

Quin mau tidak mau memakannya saat mendengar perutnya kembali bernyanyi.

‘Dasar perut sialan!’

Arion yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya. Ia memilih meninggalkan wanita itu sendirian. Arion paling malas berurusan dengan wanita. Pasti akan sangat menyebalkan sekali.

Quin menghabiskan rotinya dengan cepat. Mumpung tidak ada pria itu ia memakannya dengan sangat lahap sekali. Quin tak bisa menahan rasa lapar ini. Dan perutnya juga tidak bisa diajak kompromi sama sekali.

Arion menuju kamarnya untuk mengambil jaket miliknya. Pakaian yang ia gunakan selalu saja casual walau ia harus pergi ke kantor.

Siapa yang ingin memarahinya? Bahkan orang tuanya juga tak mau ambil pusing selagi pakaian yang digunakannya sopan.

Quin menatap pria yang baru saja turun dari kamarnya. Ia sudah menunggu Arion sejak tadi.

Arion memerhatikan Quin. Ia memberikan kartu nama miliknya.

“Hubungi aku jika kau sudah membersihkan jaket milikku. Takutnya aku tidak ada di apartemen ini.”

Quin mengambil kartu nama itu. Lalu ia mengambil kotak yang berisi jaket milik Arion.

Mereka berdua langsung keluar dari dalam apartemen lalu menuju basement.

Arion membuka pintu mobilnya. Ia mencari tas milik wanita itu. Ia hanya berharap setelah ini, dirinya tidak akan pernah bertemu dengan wanita ini lagi. Sangat menyusahkan sekali.

“Ini?” ujar Arion sambil memberikannya.

“Iya, terima kasih karena sudah menolongku. Aku akan segera mengembalikan jas milikmu,” ucap Quin lembut.

Arion hanya mengangguk. Ia langsung masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan Quin sendirian di sana.

Quin jadi bingung. Ia harus keluar lewat jalan mana? Lift yang digunakan ini adalah lift khusus yang langsung menuju apartemen Arion.

Quin membaca kartu nama yang diberikan pria itu. Ia membaca nama lengkap Arion Madava.

Quin mengerucutkan bibirnya lalu ia membuang nafasnya panjang sambil melihat sekeliling.

Quin jadi merasa takut sendiri. Bagaimana jika ada seseorang yang akan membunuhnya di sini. Basement ini terlihat sangat sepi dan juga menyeramkan.

Quin mencoba melangkahkan kakinya. Ia memerhatikan sekelilingnya sambil mencari apa ada seorang security yang bisa menolongnya agar ia bisa keluar dari dalam sini.

Quin semakin merinding. Ia benar-benar merasa takut. Bagaimana jika ada hantu yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Ia harus berbuat apa nanti.

Quin memeluk kotak yang berisi jas milik Arion. Ia semakin kesal dengan pria yang tidak bertanggung jawab itu. Bisa-bisanya meninggalkan dirinya di basement. Kenapa bukannya meninggalkan dirinya di pinggir jalan saja yang jelas ia bisa tahu ke mana arah tujuannya.

Quin melihat sebuah cahaya. Ia pikir itu jalan keluar. Tapi ternyata bukan. Ternyata itu cahaya mobil yang menyilaukan wajahnya.

Quin menutup wajahnya dengan kotak itu. Lalu ia menurunkan perlahan-lahan kotak itu dari wajahnya. Quin melihat siapa yang datang.

“Masuk!” perintah Arion.

Arion terpaksa kembali lagi karena ia tahu jika basement miliknya sangat jauh jika harus menuju keluar dari dalam sini. Quin harus berjalan kaki ke beberapa lantai agar bisa keluar dari ruang basement yang gelap ini.

Quin melihat sekelilingnya. Ia langsung membuka pintu mobilnya setelah merasa sangat merinding.

Arion tidak melihat wajah wanita yang ada di sampingnya sama sekali. Ia langsung melajukan mobilnya dan Quin memerhatikan jalannya.

“Jauh juga ternyata, pantas dia kembali lagi,” ucap Quin di dalam hatinya.

Quin melirik sejenak. Memerhatikan pria yang ada di sampingnya. Ternyata pria ini cukup tampan jika diperhatikan dengan baik.

Quin membuyarkan lamunannya saat Arion sudah menghentikan mobilnya tepat di halte depan apartemen miliknya.

“Turun,” usir Arion ketus.

Quin mengangguk. “Terima kasih,” ucapnya lalu ia turun dari mobil.

Arion langsung pergi begitu saja. Dan Quin memerhatikan mobil Arion yang semakin menjauh sebelum ia memerhatikan dirinya sendiri. Tubuhnya masih memakai gaun yang ia gunakan tadi malam. Quin menghembuskan nafasnya lalu ia menyetop sebuah taksi yang kebetulan lewat di hadapannya.

Quin kembali bersedih saat ia mengingat kejadian sebelum dirinya mabuk. Quin tidak menyangka jika tepat di hari jadinya dirinya dengan sang kekasih. Ia justru mendapati kekasihnya sedang memadu kasih dengan wanita lain.

Air matanya kembali mengalir begitu saja. Quin mencoba melupakan luka itu tapi entah kenapa bayang-bayang saat melihat kekasihnya dan selingkuhannya sedang bercinta terus terlintas di kepalanya.

Quin mencengkram erat kedua tangannya. Lalu ia memerhatikan kotak yang ada di tangannya.

Tak lama Quin tiba di apartemennya. Ternyata apartemen miliknya tidak jauh dari apartemen milik Arion. Quin tahu jika apartemen yang ditinggali Arion adalah apartemen yang sangat mewah. Pasti pria itu bukan orang biasa.

Sesampainya di apartemen Quin membuka kotaknya dan bau muntahan pun langsung tercium olehnya.

“Uuuhhh bau sekali. Pantas saja dia melarangku membukanya. Apa ini benar muntahanku?” ucap Quin sambil mencoba mengingatnya. Dan sebelah tangannya terus ia gunakan untuk menutup hidungnya.

Bersambung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan Yang Panas2 Bab 2 Ditinggalkan Begitu Saja3 Bab 3 Tidak Kenal Tapi Tidur Bareng 4 Bab 4 Mengingat Wajahnya5 Bab 5 Datangnya Arion6 Bab 6 Ajak Ketemu7 Bab 7 Bertemu8 Bab 8 Ajakan Menikah9 Bab 9 Bisa Gila!10 Bab 10 Sahabat Terbaik11 Bab 11 Teringat Arion12 Bab 12 Buat Dia Jatuh Cinta!13 Bab 13 Gelisah!14 Bab 14 Cara Menenangkan Pikiran 15 Bab 15 Hanya Mimpi16 Bab 16 Memerhatikan Quin17 Bab 17 Mempercantik Diri18 Bab 18 Kamu Tidak Bisa Menolaknya!19 Bab 19 Pak Aksa Yang Ramah20 Bab 20 Riki Si Pengganggu!21 Bab 21 Riki Si Pengganggu 222 Bab 22 Pesan Yang Mengganggu Pikiran Arion!23 Bab 23 Datangnya Arion24 Bab 24 Aku Bukan Kekasih Kamu!25 Bab 25 Prepare To Amerika26 Bab 26 Dinginnya Arion27 Bab 27 Perjalanan Bisnis28 Bab 28 Memikirkan Quin29 Bab 29 Apa Yang Aku Pikirkan 30 Bab 30 Quin Terjatuh 31 Bab 31 Hamil 32 Bab 32 Perhatian Calon Ibu Mertua!33 Bab 33 Menghantui Pikiranku!34 Bab 34 Hadiah Pernikahan 35 Bab 35 Buatan Quin 36 Bab 36 Fitting ...37 Bab 37 Menikah 21+38 Bab 38 Pergi Bulan Madu 39 Bab 39 Menyebalkan!40 Bab 40 Terjebak Di Dalam Hotel41 Bab 41 Quin Sakit!42 Bab 42 Apa Kau Tidak Memiliki Mata 43 Bab 43 Tidak Peka 44 Bab 44 Arion Tergoda 45 Bab 45 Awasi Mereka!46 Bab 46 Perlakuan Manis Arion 47 Bab 47 Gara-gara Lingerie!48 Bab 48 Apa Benar Dia Anak-ku 49 Bab 49 Pelukkan Hangat50 Bab 50 Sebuah Ancaman!51 Bab 51 Pulang Ke Rumah Arion!52 Bab 52 Tulusnya Quin53 Bab 53 Mulai Gelisah 54 Bab 54 Riki Lagi 55 Bab 55 Mulai Cemburu 56 Bab 56 Arion Kecelakaan 57 Bab 57 Kenapa Hatiku Berdebar 58 Bab 58 Ciuman Hangat!59 Bab 59 Serangan Tiba-tiba!60 Bab 60 Pengganggu!61 Bab 61 Perhatian Arion 62 Bab 62 Sejak Aku Jatuh Cinta Padamu!63 Bab 63 Kita Sudahi Saja!64 Bab 64 Semakin dekat 65 Bab 65 Ngikutin Riki 66 Bab 66 Quin Pingsan 67 Bab 67 Gara-gara Mandi Bareng!68 Bab 68 Hubungan Quin Dan Arion!69 Bab 69 Rencana Jahat!70 Bab 70 Kejutan Kecil Untuk Quin!71 Bab 71 Dasar Mesum!!!72 Bab 72 Jangan Membantah!73 Bab 73 Merajuk!74 Bab 74 Perhatian Arion Yang Bikin Iri!75 Bab 75 Hotel 76 Bab 76 Ar, Kamu Kenapa 77 Bab 77 Pria Asing 78 Bab 78 Berdebar ...79 Bab 79 Quin Menghilang 80 Bab 80 Apa Yang Kau Inginkan 81 Bab 81 Perbuatan Bejat Riki!82 Bab 82 Menyelamatkan Quin!83 Bab 83 Arion Sudah Ingat 84 Bab 84 Meninggalkan Jejak Untuk Kau Ingat!85 Bab 85 Kau Pantas Untuk Dimusnahkan!86 Bab 86 Bermesraan Di Supermarket!87 Bab 87 Dasar Pria Mesum!!!88 Bab 88 Enaknya Makan Kamu!89 Bab 89 Ratu Drama!90 Bab 90 Quin Mulai Tertarik 91 Bab 91 Hadiah Istimewa92 Bab 92 Semakin Dekat Saja93 Bab 93 Hari Sial 94 Bab 94 Mau Punya Banyak Anak 95 Bab 95 Taruhan 96 Bab 96 Mimpi Quin Yang Menjadi Nyata 97 Bab 97 Nanti Malam Saja!98 Bab 98 Untuk Nanti Malam 99 Bab 99 Serius 100 Bab 100 Hubungan Tanpa Status