Duduk berdua bersama dengan sahabat di depan televisi sambil memakan camilan yang baru saja dibelikan oleh Riska. Itulah kegiatan dua wanita yang sedang menghabiskan masa libur kerja mereka.

Quin terlihat lebih malas dari pada biasanya. Ia benar-benar tidak bersemangat sama sekali.

“Quin, kamu yakin kita mau di rumah saja? tidak mau ke mana gitu. Mall, cafe atau restoran?” tanya Riska.

“Tidak. Aku hanya ingin di rumah saja. Kalau kamu mau pergi saja, lagi pula di luar kelihatannya mendung. Pasti sebentar lagi akan turun hujan. Aku ingin tidur lagi saja,” ucap Quin.

Riska melihat ke arah jendela. Dan saking penasarannya ia mendekati jendelanya. Ia penasaran, tidak biasanya Quin semalas ini.

Riska menaikkan sebelah alisnya. Rintik hujan mulai terlihat. Wajah yang tadi ceria kini kembali jadi murung.

“Huh, doainnya yang jelek-jelek sih. Jadinya turun hujan beneran kan!” protes Riska.

“Siapa yang doain? Aku tadi melihat ramalan cuaca di televisi. Apa kamu tidak melihatnya?”