Quin tiba di apartemen miliknya. Ia menaruh tasnya di atas sofa lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tidur yang berukuran single itu. Quinn mencoba memejamkan kedua matanya sejenak. Mengatur nafasnya yang sudah mulai kelelahan.

TING!

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Quin. Ia langsung membuka kedua matanya lebar-lebar. Jika ada orang di sampingnya. Maka bisa membuat orang tersebut kaget.

Quin mengambil ponselnya lalu membacanya.

[Jangan terlambat. Jam 7 malam di Hotel AM.]

Quin melihat jam yang masih menunjukkan pukul lima sore. Ia masih memiliki waktu tiga puluh menit untuk beristirahat. Quin yang sudah mengantuk pun akhirnya memejamkan kedua matanya rapat-rapat.

Di sisi lain.

Arion berada di Hotel AM di mana ia sendiri adalah pemilik dari Hotel ini.

Di kamar hotel mewahnya Arion sedang duduk bersantai sambil menyesap wine yang ada di hadapannya.

Arion memikirkan apa yang harus ia ucapkan nanti dengan Quin. Apa wanita itu akan menyetujuinya?