icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 3
Sebatas Boneka
Jumlah Kata:1012    |    Dirilis Pada:27/06/2022

Grey menghela napas berat, dia sudah terlalu kesal. Mendekati Noah yang hendak kabur, berdiri di atas sofa siap untuk melompat pergi.

Grey secepat kilat menjangkau putranya, melingkarkan tangan kanan pada tubuh bocah itu, dan mengangkatnya di samping pinggang. Tubuh terbalik dari Noah terus meronta, kaki dan tangan berayun-ayun kencang.

“Lepaskan aku, Daddy! Lepaskan! Daddy tidak bisa melakukan hal ini padaku aku hanya anak-anak yang tidak boleh diperlakukan kasar!” Noah meronta hebat, teriakan-teriakan dibuat olehnya semakin kencang.

“Anak-anak kau bilang?! Kau bahkan tidak disebut sebagai anak dibawah umur, bagaimana bisa kau menyebut dirimu anak-anak?!” sahut Grey, kakinya mengayun lebar keluar.

“Siapa pun tolong aku! Aku akan menjadikanmu ibuku jika kau perempuan, dan akan dijadikan kau ahli waris daddy kalau laki-laki! Tolong akuuuuuuu!” seru Noah, berhasil menghentikan langkah Grey.

“Kau mengatakan apa?! Jangan asal bicara!” sarkas Grey, putranya mendongak.

“Aku akan menjadikan semua itu benar, Dad!” ucapnya.

“Aduh, dasar anak menyebalkan! Lihat saja apa yang bisa daddy lakukan padamu malam ini!” geram Grey melanjutkan kembali langkah.

Noah masih saja memberontak dengan teriakan kencang menyakiti telinga. Tak ada yang berani menolong, atau sekedar mencegah perbuatan dari pemimpin berwajah tegas itu.

Namun, sepertinya tidak dengan Laura, perempuan yang bergegas keluar usai mendengar keributan itu, menghalangi langkah Grey. Ya, meski ia juga menahan ketakutan terlalu besar menyerang.

“Anda tidak bisa memperlakukan anak kecil seperti itu!” tegas Laura.

“Menyingkir!” melotot Grey padanya.

“Saya tidak akan menuruti Anda kali ini! Lepaskan dia!” kata Laura, kedua tangan meremas ujung seragam yang dikenakan kembali.

Grey sepertinya melihat hal itu, diartikan sebagai ketakutan. Dia mendekatkan langkah, mengangkat ujung atas bibir kanan. “Apa yang bisa kau lakukan padaku?!” tutur Grey, mundur langkah Laura. Matanya berkeliaran mencari pelabuhan, jantungnya hampir saja meledak akan tatapan menyeramkan didapat.

“Saya adalah pengasuhnya, jadi saya bertanggung jawab atas dirinya! Saya bisa melakukan apa pun demi keselamatannya!” kata Laura, namun tatapan menunduk ke arah kanan.

Grey tersenyum smirk, Noah menelisik wajah tertahan rasa takut dari perempuan di depannya. “Baumu dan daddy sangat aneh!” ucap Noah. “Ini seperti ….”

“Hentikan ucapanmu!” sarkas Grey, menyingkirkan tubuh Laura dan melewati.

“Tunggu!” Laura berudara tegas, menyusul langkah lelaki berkulit putih yang tetap ingin memberikan efek jera pada putranya.

Laura tidak lagi berkata-kata, dia merebut tubuh Noah begitu saja dan menurunkan. Dia sangat berat, tubuhnya memang gemuk, dan Laura tak mampu menggendong di sisa tenaganya.

“Pergilah.” Laura menunduk, mengusap ujung kepala Noah.

“Jangan menyentuhku!” sinis bocah itu, menyingkirkan tangan Laura. “Aku tidak suka disentuh siapa pun! Menjauhkan dariku!” menatap sangat tajam.

Laura menelan saliva, dia masih membungkuk sampai Noah pergi. Grey mengantongi kedua tangan, memperhatikan. “Satu Minggu! Kalau kau bisa mendapatkan hatinya, kau akan menjadi pengasuh untuknya!” ucap Grey tegas.

Laura menoleh padanya. “Bagaimana dengan uang lima puluh juta itu? Bukankah Anda sudah melihat kalau saya masih perawan?! Apa Anda tidak akan membayar untuk hal itu?!”

“Kau menjual tubuhmu sekarang?” tanya Grey.

“Tidak. Tapi, Anda yang memaksa saya menjualnya. Jadi, bayar hal itu sekarang juga! Tidak masalah kalau saya dianggap pelacur sekarang, tapi saya tidak akan pernah membiarkan Anda mengambil kesucian itu gratis!” tutur Laura.

Grey tersenyum tipis, seraya membasahi bibir. “Lima puluh juta untuk tubuh sepertimu? Bermimpi saja! Puaskan aku setiap waktu, maka kau akan menerima uang itu! Kalau kau bisa membuatku puas, kau akan kubiarkan hidup nyaman di rumah ini! Setidaknya, kau harus mahir berciuman dan memanjakan tubuhku!”

“Anda tidak bisa melakukan hal ini, semua tidak ada di perkataan awal Anda sama sekali! Apa Anda hanya seorang penipu yang suka memanfaatkan orang lain?!” ucap Laura, dicengkeram langsung kedua sisi wajahnya oleh Grey.

“Jaga ucapanmu, atau kau tidak akan pernah merasakan makanan lagi esok hari!” mengeratkan gigi, menahan suara geram. “Layani aku malam ini sampai pagi, aku akan memberikan uang itu! Aku seorang pengusaha, aku tidak akan mengeluarkan sepeser pun saat aku tidak terpuaskan!” tegasnya menambahkan, lalu mendorong wajah Laura hingga perempuan itu terhempas ke lantai.

Grey pergi dengan langkah angkuh, tanpa lagi menoleh untuk sekedar mengetahui apakah perempuan sudah kesakitan itu, kini merasakan sakit lagi atau tidak. Laura mengiringi kepergian Grey dengan tatapan, di mana genangan air mata sudah terbentuk dan siap tumpah.

Sakit hatinya, haruskah orang miskin terus diperlakukan tanpa harga sama sekali. Jika saja ia bisa mengulang ke beberapa waktu lalu, mungkin tak akan pernah tertarik untuk datang, setelah mendengar pembicaraan orang-orang di mall tentang pengusaha kaya raya yang siap membayar mahal untuk mengasuh anak.

Ya, Laura memang sekedar mendengar dari perkataan ketika dirinya mengepel lantai mall, kemudian tertarik melamar. Berpikir jika bisa menambah uang untuk melanjutkan kehidupan, juga membayar pengobatan dari ayahnya, namun justru semua tak berjalan seperti apa diinginkan, dan malah membuatnya terjebak dalam belenggu lelaki angkuh nan kasar.

Ribuan kata maaf mungkin tak akan pernah berguna untuk memohon pada kedua orang tuanya, tentang apa baru saja dialami dan itu hanya untuk uang. Namun, Laura hanya berharap jika semua yang dilakukan tak pernah menjadi sia-sia, dan Grey menepati ucapannya.

Setidaknya, Tuhan mengetahui bagaimana keadaannya sekarang tanpa perlu menjelaskan apa-apa lagi. Dia hanya terjebak, tanpa memiliki daya untuk meloloskan diri. Apa yang terjadi pun bukan atas keinginan, dan diharapkan pula untuk kedua orang tuanya bisa memahami saat waktu membuka segalanya nanti.

“Maaf, Nona. Tuan Grey meminta Anda untuk membersihkan diri di kamar tamu,” seorang wanita tua menghampiri, seketika Laura menyeka air mata sudah membanjiri wajah. “Pakaian dan semua keperluan Anda telah kami persiapkan di kamar, dan Anda harus mengenakannya sebelum menemui Tuan Grey dua jam lagi.” Sambungnya.

Laura menertawakan dirinya sendiri dalam hati, itu juga terlihat dari pahatan pada bibir bergaris tegas miliknya. “Apa aku bonekanya sekarang?” berbicara lirih.

“Mari saya antarkan Anda ke kamar, Nona. Saya akan menjelaskan apa saja yang harus Anda lakukan di rumah ini selama satu minggu, dan apa yang tidak boleh. Silakan ikut dengan saya,” ucap wanita berusia sekitar enam puluhan tersebut.

“Apa saya tidak bisa pergi dari rumah ini sekarang?” terangkat pandangan Laura, menatap padanya yang masih berdiri dan mengulas senyum pada wajah ditumbuhi beberapa keriput samar.

“Anda yang memasuki rumah ini, Nona. Belum ada sejarahnya, orang bisa keluar dari rumah ini setelah masuk. Begitu pun dengan Anda, karena ini bukanlah rumah yang bisa didatangi oleh siapa pun.” Jelasnya, menyipit kedua mata Laura.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Virgin 2 Bab 2 Usir Dia!3 Bab 3 Sebatas Boneka 4 Bab 4 Ibu Tiri Seksi5 Bab 5 Perintah Gila!6 Bab 6 Like Father, Like Son 7 Bab 7 Haus Kasih Sayang8 Bab 8 Habisi Dia!9 Bab 9 Calon Istri 10 Bab 10 Informasi Rinci!11 Bab 11 Menjadi Gila Dalam Sehari12 Bab 12 Jangan Naik Ranjangku!13 Bab 13 Kau Mencintaiku 14 Bab 14 Beri Aku Ibu!15 Bab 15 Cara Memiliki Adik Bayi16 Bab 16 Perjanjian atau Penipuan 17 Bab 17 Tak Ingin Berbagi18 Bab 18 Luka Dari Laura Untuk Grey19 Bab 19 Kapan Akan Mengingat 20 Bab 20 Jangan Disini!21 Bab 21 Kau Hanya Milikku, Sampai Aku Bosan!22 Bab 22 Dibuang Saat Tak Dibutuhkan!23 Bab 23 Mengenalnya 24 Bab 24 Terpaksa Membohongi25 Bab 25 Campur Tangan Musuh Bebuyutan!26 Bab 26 Menjadi Simpanan !27 Bab 27 Di mana Noah !28 Bab 28 Dewa Maut29 Bab 29 Selamatkan Dia!30 Bab 30 Lawan Seimbang31 Bab 31 Rantai Saling Berhubungan32 Bab 32 Penjelasan Laura33 Bab 33 Kau Hanya Pemuas!34 Bab 34 Sapaan Tuan Muda35 Bab 35 Rahasia dan Alasan 36 Bab 36 Tolong Lepaskan Aku37 Bab 37 Sebuah Awal38 Bab 38 Tak Jauh Berbeda39 Bab 39 Rumah Kenangan40 Bab 40 Seperti Penggoda41 Bab 41 Foto Lama Mengundang Tanya42 Bab 42 Jangan Pernah Mengandung Anakku43 Bab 43 Peringatan William Pada Laura44 Bab 44 Tertembaknya Greyson45 Bab 45 Harus Selamat!46 Bab 46 Harus Mengatasi Laura.47 Bab 47 Kebohongan Atau Kebenaran 48 Bab 48 Terlalu Membenci Laura 49 Bab 49 Pergi Untuk Menikah50 Bab 50 Budak Ranjang51 Bab 51 Kebersamaan Hangat52 Bab 52 Kecurigaan 53 Bab 53 Alat Tes Kehamilan Siapa !54 Bab 54 Demi Kebaikan 55 Bab 55 Bersiap Kesepian56 Bab 56 Harus Apa 57 Bab 57 Penculikan Noah dan Laura 58 Bab 58 Bawa Mereka!59 Bab 59 Kisah Berulang60 Bab 60 Tetaplah Mencintaiku61 Bab 61 Greyson VS Noah62 Bab 62 Mungkinkah 63 Bab 63 Ingin Memahami Lebih64 Bab 64 Tak Memedulikan Lagi65 Bab 65 Akan Tinggal Bersama 66 Bab 66 Sikap Manja Bella67 Bab 67 Kematian Noah dan Laura68 Bab 68 Duka Mendalam69 Bab 69 Menjual Anak Demi Hidup Enak 70 Bab 70 Mendatanginya71 Bab 71 Jangan Akhiri 72 Bab 72 Merasa Tak Berguna 73 Bab 73 Dasar Gembel!74 Bab 74 Kedatangan Samuel 75 Bab 75 Melompat Kegirangan76 Bab 76 Adik Kakak Sama Saja77 Bab 77 Kelembutan Greyson78 Bab 78 Kebersamaan Terhangat79 Bab 79 Ingin Bersama atau Berpisah 80 Bab 80 Memori Menyakitkan81 Bab 81 Hanya Dia82 Bab 82 Tinggal Bersama dan Menjadi Keluarga83 Bab 83 Harus Malu atau Berterimakasih 84 Bab 84 Dilema85 Bab 85 Dua Setengah Tahun86 Bab 86 Ulah Samuel dan Noah87 Bab 87 Menikah 88 Bab 88 Sakit Tak Berdarah89 Bab 89 Dekapan Menenangkan90 Bab 90 Jati Diri Laura91 Bab 91 Ide Gila Samuel92 Bab 92 Alasan Pergi Meninggalkan93 Bab 93 I Love You94 Bab 94 Love is Crazy 95 Bab 95 Kehangatan Keluarga96 Bab 96 Tak Ada yang Bisa Menghalangi97 Bab 97 Dia Istriku98 Bab 98 Meminta Bukti Pernikahan99 Bab 99 Bukan Anak Kecil100 Bab 100 Wanita Cantik dari Masa Lalu