"Itu karena dia suka bermain wanita, makanya Tuhan menghukumnya!" bisik Damian, lirikan tajam diterima tanpa hitungan. Laura memaksakan bibir mengembang, dia takut berkomentar. "Bisa kamu merawatnya? Berikan obat ini, dan tolong jaga dia. Tubuhnya sedikit demam, jadi jangan tinggalkan."

"Pergilah dan temui tuan Smith, dapatkan tender itu!" sarkas Grey.

"Ya, baiklah aku tidak akan mengusik waktumu bersama keluarga!" sengaja lelaki itu berucap, Grey mengeratkan rahang kesal. "Ini, kamu bisa membaca petunjuknya. Aku sudah menuliskan!" menyerahkan obat. "Noah, uncle pergi lagi! Besok pagi kita bertemu, oke?!"

"Yes, Uncle!" tangan memberi hormat, diletakkan di pelipis dengan tubuh tegap.