Laura mengulas senyum, ia membelai wajah Noah lembut dengan membiarkan senyum tetap menghiasi wajah cantiknya. Semenjak tahu bagaimana hidup di Noah di rumah bak istana itu, Laura tak ingin memberikannya rasa kasihan, tapi cinta dan kasih sayang. Semula memang karena uang ia mendekati, agar bisa bertahan di rumah Grey. Namun, itu tidak lagi untuk sekarang, karena Laura ingin selalu berada didekat Noah.

"Kamu mencintai daddy?" tanya bocah itu tiba-tiba.

Laura menurunkan tangan pada wajahnya, memindahkan ke pangkuan. "Aku tidak berani melakukannya, dia langit dan aku dasar tanah. Terlalu jauh, bukan?" sahutnya bersama pahatan senyum cantik. "Ah, baiklah. Aku akan mengganti ini dulu!" mengambil handuk pada kening Grey, berdiri dan langsung berjalan ke kamar mandi.

"Bad liar!" gumam Noah, mengiringi langkah Laura dengan kedua manik matanya. "Aku tahu kalau kamu mencintai daddy, seharian kamu terus saja bertanya tentang daddy!" sambungnya.