icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jejak Masa Lalu

Bab 10 Mengabaikan Dika

Jumlah Kata:2240    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

n?" tanya Nindi masih

abannya karena tak lama mereka telah sampai di depan

da di bu

imana jika Gita tahu keberadaannya? Kakak iparnya itu p

annya di sini." Erin mendo

kami bantu?" Seorang karyawan b

yawan itu, kemudian menoleh pada Nindi.

" tanya Nin

kan s

ada Erin. Ada foto Dika yang

an? Kalau boleh tahu dia mencari apa ya di sini?" tany

ik butik kami. Beliau tadi ke sini untuk fit

indi. Sakit sekali, hingga bernapas saja rasanya sulit. Nindi kehilang

hingga Erin mengucapkan terima kasih pada kary

i itu. Bahkan hubungan mereka sudah sejauh itu. Mereka mau menikah, Nin." Erin berkata ger

menuju restoran tempat mereka singgah tadi. Tatapa

an keadaanmu. Biar nanti aku hubungi Papanya Rafif untuk mengurus mobi

ih bisa pulang sendiri," jawabnya serak. "Terima kasih untuk semuanya, Rin

kenapa-kenapa," ujar Erin pada Ratna. Ia

gan keadaan Nindi. Dari posisinya, Erin dapat melihat laju kendaraan Nindi yang tak stabil, bahkan beberapa kali terlihat hendak

lamat. Erin bisa bernapas lega melihatnya. Meski sangat khawatir dengan keadaan Nindi, Erin

an hati yang hancur lebur. Ia bahkan tak berniat me

ahkan ia tak kuasa menyeret kakinya menuju kamar. Ia jatuh terduduk di lan

h Nindi pilu. Dadanya ia pukul pelan, t

atu orang pun yang bisa mencintaiku setulus ibu? Aku lelah,

utar di kepala. Dika yang humoris, pengertian

i ketika ia dikhianati. Padahal ia juga tahu jika di dunia ini tak ada laki-laki yang akan merasa cukup

kupkan ke sofa. Tangisnya tak bisa berhenti, meskipun ia ingin menghentika

*

an suasana sendu ketika disatukan. Ah, atau ini hanya

n pada kepala ranjang dengan selimut yang membalut tubuh. Wanita itu tak berminat menyibukkan diri di dapur untuk membuat sarapan atau bersolek di depan cermin seperti

sedang mencuri-curi waktu untuk menghubungi wanita selingkuhannya, Nindi juga tak tahu. Begitu pun tadi malam, ia tak

akhir-akhir ini firasatnya sering tidak enak. Harusnya dia curiga, harusnya dia mencari

ena tadi malam air matanya ia tumpahkan begitu banyak, membuat matanya pegal dan kepalanya dilanda pening hebat. Padahal,

a Dika tiba-tiba masuk ke da

n memalingkan wajah ketika pandangannya m

jah pucat istrinya. Punggung tangannya mendarat di kening Nind

elum dirinya pulang. Namun, rasa heran langsung digantikan dengan keterkejutan luar biasa saat lampu ruang tamu ia nyalakan, tubuh Nindi ia temukan tertidur dengan posisi duduk di lantai dan kepal

baik-baik saja? Istrinya itu bahkan masih sempat pamit

ekilas. Disibaknya selimut yang menutupi tubuh kemudian ia bergegas menuruni ranjang. Berada

Dika mencekal l

awab Nindi

tu kita sarapan sama-sama ya, Sayang." Dika mencoba t

a saat sebelum akhirn

ka. Ia begitu khawatir karena sejak tadi

saja," tolaknya dengan suara datar, kemu

tanya yang menggelayut di kepala. Hingga perempuan itu mema

mpuan itu yang begitu cuek, membuat niatnya urung. Lagi pula nanti Nindi pasti akan menceritakan masalah

keluar kamar mandi. "Ayo kita sarapan," ajaknya, lant

Di depan Nindi, piring yang tergeletak menelungkup i

a begitu baik. Seandainya kemarin Nindi tak melihat dan mendengar sendiri apa yang D

a menyodorkan sendok berisi

ggoda selera. Bahkan, ketika makanan itu ia telan, kerongkongannya justru terasa sakit, seolah dirinya teng

sengaja bertanya agar Di

enjawab, "Kita makan satu

itu suka sekali melakukan hal romantis. Ia jadi bertanya-tanya, hal

rkan suapan pada Nindi lagi, tetap

," tolak N

masukkan makanan

ma kali kita makan satu piring seperti

suaminya. Kenapa laki-l

ena sebelumnya seluruh gajimu diserahkan pada mama, kita tak punya sepeser pun uang ketika meninggalkan rumah. Beruntung Kak Bimo mau memberikan uang untuk kita menyewa kontrakan. Akhirny

imu. Terima kasih, Sayang, kamu tetap bertahan meski keadaanku pernah sesulit itu," uja

perjuangan istrinya ketika dia sudah suk

gnya mendengar perkata

rin bilang If

k seharusnya istri Ifan membuka aib rumah tangganya sendiri." Dik

g melakukan kesalahan akan merasa terintimidasi ket

ita," ujar Nindi. "Menurut kamu ken

nya padaku? Aku tidak tahu, Sayang. Sudah, tidak

yang membuatmu

lat mendengar p

gkuh?" seru Dika

karena sudah bosan dengan istrinya atau bisa juga karena istrinya tidak bisa memberikan apa yang diinginkan. Ka

u penuhi. Tidak ada alasan aku berfantasi dengan perempuan lain atau bahkan yang paling parah sampa

berimu anak," lirih Nind

usar. Entah apa yang sedang terj

masih bercerita tentang perselingkuhan suaminya dan membuatmu jad

samar kemudian menuntun tangan

g. Hingga beberapa saat kemudian, ketika nasi di piring tingg

rtamu pagi-pagi begini." Dika bersungut-sungut

nya galak sesaat setelah

merasa heran dengan s

tanya Dika mengesampingkan sikap

patnya," ujarnya ketus, kemudian segera melenggan

embali ke dalam rumah dan menemukan istrin

an istri Ifan?" Dika bertanya setela

indi. Tanpa menoleh pada Dika, wanita it

ia ketus sekali p

dengan kain di samping wastafel karena k

ersikap ketus padamu, kenapa aku

Ketika bertengkar, orang-orang terdek

"Perempuan mana yang

enarnya ada apa dengan Nindi dan Erin? Mereka berdua s

Nindi beranjak, tetapi D

perluanku kalau kamu pergi? Nanti saja kamu ke rumah If

san penting

endiri?" tanya Dika dengan me

natap laki-laki di d

dulu," ujar Nindi pelan, kemudian bergegas pergi menin

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka