Jejak Masa Lalu
berdiri di depannya dengan penampilan yang berantakan. Di gendongannya a
pemandangan itu. Ada apa den
indi menatap heran pad
ihatinkan. Wajah dan rambut yang biasanya enak dipandang, sekarang begitu ku
aku masuk?" ta
ngguk dan mempersilahkan tamu
amar tamu, kedua wanita itu duduk
menawarkan minuman yang t
embuat Nindi bingung
ekacau ini jelas bukan pilihan yang bijak. Jadi, Nindi memilih meletakan tangannya di bahu
indi terkejut. Wanita dengan rambut sebahu itu menan
mana?" Erin meracau di
enangis hanya bisa terdiam dan mengusap-usap
kacau seperti ini, rasanya percuma jika ia ajak bicara. Jadi Nindi menyimpan
yang diambilnya dari meja, ketika Erin mem
untuk menghapus air matanya. Wanita itu memukul dadanya pela
. Ia tak ingin membuat Erin tak nyaman
seling
rdengar bagai guntu
in dan Irfan baik-baik saja. Bahkan akhir-akhir ini Erin kerap kali m
? Bisa saja itu se
elakang. "Tadi malam aku tidak sengaja melihat chat mesra di ponsel Ifan. Awalnya aku kira itu hanya candaan karen
ap-usap lengan Erin. Ia hanya menunggu w
. Akhirnya, tadi pagi aku nekat mengikuti Ifan. Siapa sangka, bukannya ke studio, Ifan justru ke restoran. Dia
a saja perempuan itu model yang sedang ditangan
papan atas. Jadi, tak menutup kemungkinan jika perempuan yang I
i itu jika tidak melihat merek
hanya bisa memberikan pa
n. Dia bahkan membela perempuan
ik Nindi dengan raut terkej
t menyakiti aku. Tapi bukannya menenangkan, dia justru membentaknya. Dia bilang aku m
rena memang kebanyakan orang tak dapat berpikir jernih ketika marah. Namun ia ju
brak mereka, maka aku akan menjawab salah. Kamu salah, Er
melakukan kesalahan," ujar Nindi seraya menatap Erin " Mereka juga manusia dengan harga diri tinggi. Perbuatanmu yang melabrak mereka jelas melukai harga diri Ifan sebagai lelaki. Bukannya mendapat simpati
hirnya hanya diam karena yang
selingkuh, tetap tidak mau disalahkan. Ifan justru menyuruh Erin berkaca kenapa dirinya bisa selingkuh. Dia juga meng
an selingkuh?" Nindi bertan
tidak mengerti. "
a setia, titik. Tidak ada alasan lain. Jika mereka menjabarkan semua ke
asti ada karena
ijatuhkan punggungnya pada s
jadi lebih manis. Dia yang biasanya cuek, berubah menjadi sangat perhatian. Dia bahkan dengan suka rela membantuku mengerjakan pekerjaan rumah. Bodohny
tang dirimu atau pelayananmu sebaga
pernah mengeluh kalau aku kurang perhatian padanya. Aku terlalu sibuk
Ifan benar?"
s rumah, Rafif, dan bisnis online-ku. Jangankan untuk memperhatikan Ifan, memperhatikan diri sendiri saja aku t
rin marah padanya. Dia sungguh paham betapa
di setelah Erin tenang. "Mau melanjutkan per
n Nindi. Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang
fan, tapi aku juga tidak bisa menahan rasa sakit atas pengkhianatan yang dia
lus mungkin. Ia tak ingin Erin tidak nyam
ngak ke ar
mantap. "Kamu ingat ada Raf
nganggu
an Ifan juga suatu saat bisa menikah lagi. Sedangkan Rafif? Sudah pasti dia akan kehilangan kesempatan untuk merasakan kasih sayan
diri. Banyak anak yang sukses mesk
aik, kemudian menuntunnya menuju kesuksesan. Tapi apa kamu pernah bertanya bagaimana perasaan seorang anak
kecil. Nindi dan ibunya harus hidup berdua dengan keadaan serba kekurangan, sementara ayahnya pergi dengan membawa kakak laki-laki N
engalaman hidup wanita itu sendiri? Dia p
t buruk?" tanya Erin hati-hati. Jujur, ia takut
" jawab Nindi dan tersenyum masam. Wanita itu memin
u harap apa pun keputusan kalian nantinya ada
ya semakin keras. Nindi yang tak tega
. Kenapa semuanya jadi berantakan sepe
punggung Erin, terus
r-benar sakit dan semakin sakit karena ia tak punya satu orang pun yang mendukungnya untuk melewati masa-masa itu. Maka
uat, Rin. Kam
li sama sekali dengan baju Nindi yang basah karena air matanya.
pernikahanku dan Ifan tidak han
u harus minta m
eminta maaf, padahal jelas-jelas Ifan yang berkhianat? Namun, melih
. Tanya apa maunya dan kamu katakan juga apa keluhanmu, beri pengertian pada Ifan kenapa
masih berhubungan de
balas dendam. Cukup kamu dan Ifan mau berubah, aku yakin pernikahan kalian tidak akan han
capan Nindi. Apa iya sar
banyak yang menyukai, termasuk suamimu sendiri. Tentang perselingkuhan Ifan, kamu sudah tahu sendiri alasa
ung sekali memiliki tetangga sekaligus te
enatapnya. "Terima kasih. Katakan, har
irik baju bagian bahunya yang basah
mendengar c
ku belik
an senyum di bibir. Ia senang
n serasi ya. Baik, ramah, dan
an Dika? Kenapa Erin bisa tahu seperti apa kepribadian Dika? Padahal
ngalihkan pembicaraan. Ia tidak suka wanita lain memuj
u menumpang tidur di
dah harus bangun seb
ntu
*
enung di ruang tengah. Televisi di hadapannya m
sempat tertunda. Namun, pengakuan Erin tentang perselingkuhan Ifan sungguh mengganggu pi
mencari ponselnya dan menelepon Gany, kakak kandungnya yang tinggal di
i seberang sana terdengar, be
tetanggaku yang
lal
i. "Aku jadi takut Dika melakukan hal yang s
ngka buruk, Dek. Dari pada kamu berpikir yang tidak-tidak, lebih baik kamu berikan suamimu perha
sudah, aku mau meng
ke
itu Nind
ma, Nindi mengiri
ng?] Nindi mengawalinya
ndi membaca ulang pesan keduanya sebelum ia kirim.
pus pesan itu dan
tidak mau kamu sakit karena terlambat m
tian pada Dika. Ia juga tak perlu membuat Dika risi
p Dika dapat menjag
*
tu lengang. Tinggal Dika yang masih berkutat dengan beberap
pulang,
par sekaligus pemilik restoran tempatny
," jawabnya. "Ini baru sel
ke arah Dika. "Sudah se
encomot potongan kecil dag
ra bagus dalam menilai makanan. Rencananya besok pagi b
u kau masih perlu saran Nindi, tidak masalah. Aku justru
tipis mendengar
ya, Chef Dika." Bimo tersenyum
aya terkekeh pelan.
ya ke dalam kotak makan, Dika seger
jam lalu. Hampir semua pegawai telah pulang ke rumah masing-masi
t ia dan rekan-rekannya harus bekerja ekstra untuk melayani pelanggan. Bahkan mereka yang biasanya memi
gang ponsel. Padahal biasanya ia selalu m
aku jaket dan langsung m
di siang. Istrinya itu memang selalu perhatian, membuat r
lang.] Dika mengiri
pesan Dika, balasan Nin
ati di
. Mau aku baw
dalam keadaan sehat
kipun wanita itu memiliki sifat pemalu, tapi jika sudah b
yang selalu memujamu, bagaiman
ya. Dia selalu merasa menjadi remaja ka
pai rumah. Makanya cepat pulang. Had
tuk yang terakhir. [Siap Rat
ku jaket dan hampir memutar kunci
. Nomor itu adalah nomor yang tadi pagi mengiriminya pesan be
tanpa basa-basi setela
Kamu lupa ada janji
in mamanya menyuruh ia menemui wan
mana?" ta
nd Caffe, mej
a langsung mematikan sambungan telepon t
ampai di sana, membahas yang perlu dibahas, kemudian pulang ke rumah dan bertemu Nindi.
*
mpai? Aku benar-benar khawatir. Ken
tan dari wanita yang baru saj
buruk yang terjadi, 'kan?" cecar Nindi,
Dika, pura-
g terjadi?" Nindi
erindu
pi jawaban Dika justru begitu menyebalkan. Terlebih, ketika melihat wajah laki
n Dika. Namun, tangan Dika terlebih dahu
? Padahal aku sangat tersiksa,"
t suaminya itu meringis kesakitan,
kit," rengek Dika, s
lukan mereka dan be
pulang?" tany
anyak hal sampai lupa kalau waktu banyak terle
mpuan?" Nindi mencecar D
cing dengan se
" godanya deng
ngkal Nindi dengan salah tingkah. W
ingin menggigit pipimu." Dika mencubit
menyingkirkan jari-ja
idak mau membuatkanmu teh hangat, tidak mau menyiapkan keperluan mandimu, apalagi menemanimu makan mala
u memang tipe yang selalu serius. Ia bisa marah seperti
ama di belakangnya, Dika
arah? Aku suka kok kal
am! Aku mau tidur!"
ar ketampananku berkurang karena jadi kurus, kamu sendiri yang rugi. Aku juga membawakanmu resep baru. Kau c
ah Dika. "Aku tidak mau menjadi tikus percobaanm
rharap kebahagiaannya ini akan berlangsung lama. Tak akan goya
Ia yakin, meski tengah jengkel, Nindi tak akan tega
ambu