icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jejak Masa Lalu

Bab 9 Pengkhianatan

Jumlah Kata:1334    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

ran rak sebuah pusat perbelanjaan. Sesekali tangannya meraih salah satu tas, meneliti bahan, model, dan

ang akhir pekan. Nindi harus berdesakan dengan pengunjung lain demi

yang cocok untuk mertuanya. Tas berwarna magenta dengan desain elegan menjadi pilihanny

" Nindi menyerahkan tas pil

membungkus tas tersebut dengan paperbag, Ni

lang. Wanita itu segera menuju tempat mobilnya terparkir dan meletakan tas ya

ketika tadi mengelilingi mall selama satu jam, ia tak merasakan apa-apa. Mu

lahnya. Ia ingin segera pulang dan menunggu Dika, tak sabar i

meraih benda pipih itu dan mendapati Erin yang ternyata menelep

Erin. A

" Suara Erin terdengar te

in. Kenapa

nting yang harus kamu lihat," ujar

lis. "Ada apa? If

n terdengar geram sekali, mungkin kar

sebut. "Dika kenapa memangnya? Dia masih

u, alamatnya akan kukirim. Jangan terlalu lama datangnya, nanti mereka sampai pergi," ujar Eri

k di ponsel Nindi. Sebuah

yang Erin berikan, tapi otaknya kesuli

akhirnya menyalakan mobilnya, melaju membelah kepa

ekali?" Erin menyambut kedata

a Erin menghampirinya di tempat parkir sebuah restoran. Iya, alamat yang Erin berikan menuju ke restoran ini

aku sedikit lama datangnya. Memangnya ada apa

an Nindi dengan tak sabar ke kursi

da dengan Rafif. Asisten rumah tangga itu tersenyum

Erin, menunjuk sebuah gedung yang berad

masuk bangunan itu. Ah, pantas saja ia merasa tidak asing denga

ka dulu ia dan Dika melewatinya, Dika pernah mengatakan ji

apa memangnya?" Nindi menatap

ahu, Nin? Tadi aku melihat Dika memasuki butik itu bersama seorang perempuan. Mereka sudah hampir satu jam di s

Dika, perempuan, dan selingkuh? Kata-kata Erin membuat tubuhnya kaku. Jantung

sesak di dada justru membuat lengku

ngkin salah orang," kata Nindi, yang sesungg

u bisa tanya Ratna k

dang mengasuh Rafif menjadi ge

butik itu?" tanya Erin, meminta

u hafal wajahnya, Bu. Tidak tahu yang tadi benar Pak Dika atau bu

atna, kemudian menatap

butik di seberang jalan untuk membuktikan kebenaran ucapannya. Namun, sebe

au bukan. Jika kita salah, pasti kita malu. Apa lagi kamu tahu sendiri bagaimana kakaknya

g temannya. Sekarang ia sadar, ini masalah Nindi, tak pantas rasanya jika ia ikut campur terlalu jauh. Akhirnya Er

layuti kepala masing-masing. Hanya terdengar suara

lalu, orang yang menjad

rin menunjuk sepasang manus

, entah siapa perempua

jalan bersisian, Nindi cemburu. Apa yang Dika lakukan di sini bersama perempuan itu, sementara dia seharusnya masih be

ga," ujar Erin yang sudah merasa

ngan Erin yang su

" lirih Nindi deng

dia jalan bersama perempuan lain!" Erin berteriak marah. Kejadian ini seolah mengingatkanny

perempuan itu di sini, sementara laki-laki itu tahu jika Nindi tak suka apabila suaminya dekat dengan perempuan lain. Namun, rasa cemas m

seberang jalan dan mendapati Dika dan perempuan itu telah memasuki mobil.

i kebenarannya dengan cara lain," ujar Erin, yang kali ini bisa

lian tunggu di sini dulu, y

guk. "Baik, B

arik tangan Nindi agar wani

n?" tanya Nindi masih

abannya karena tak lama mereka telah sampai di depan b

rada di b

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka