icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jejak Masa Lalu

Bab 8 Ungkapan Cinta

Jumlah Kata:1519    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

jah yang tadinya tergambar raut lelah, seketika ber

da bagian bawah sebelah kiri gaun tersebut, sehingga Dika dapat melihat bagian kaki hingga pertengahan paha Nindi. Rambut s

tanya takjub. Tatapannya tak lepas dari wa

wab wanita itu denga

a menaik-turunkan ali

Sayang. Mandi dulu, ya." Nindi men

dan celana kain yang serasi dengan gaun perempuan itu. Ia

heran ketika Nindi menyodorkan bot

. Nanti juga tahu g

enuruti mau Nindi meski ben

dijawab anggukan oleh Dika.

. Namun, dugaannya segera patah ketika wanita itu mengg

mampu berkata-kata melihat

tamu. Makanan yang tadi sempat Nindi kirim fotonya tertata rapi di sana dan yang paling mena

lagi, kita tidak mungkin menolak permintaan mama, 'kan? Maka dari itu, karena tidak ingin terlalu larut dalam kekecewaan, aku menyiapkan

ki itu mendekap istrinya dengan perasaan bahagia dan terharu yang men

malu karena selama ini selalu saja membuatmu kecewa. Aku bahkan belum bisa memberikan kebahagiaan untukmu," ujar Dika t

ika dan tersenyum manis

ka. "Habiskan makanan yang aku buat, baru aku akan

ggandeng Nindi ke tempat ya

anya Dika dengan binar bahagia

idak membuat kue, aku takut rasanya

idak tahu Nindi bisa membuat kue seenak ini, karena memang ia t

hingga tanpa sadar terus mencomot kue-kue

dari suaminya. "Kalau memang enak, bagaimana jik

mat terakhir Nindi. Kue yang ada di tanganny

a sudah memuji kue buatanmu." D

awanya ketika melihat wajah sua

ka melotot, tatapan tajamny

gin membuka usaha, Sayang. Lagi pula aku juga s

h bungkam dan berusaha

ya?" tawar Nindi seraya mengusap-usap leng

selera," jawa

lau tidak mau makan. Sepertinya masaka

m ini kalian harus masuk lemari dulu. Berdoa saja semoga besok suamiku sudah tidak marah

n, karena tengah diliputi amarah, kini ia hanya memalingkan wajah. Bahkan hingg

ka usaha. Untuk apa memangnya? Sebagian besar penghasilannya sudah

yaman baginya. Lagi pula, bagi wanita bukan hal mudah membagi waktu untuk urusan karier dan rumah t

ng sendiri? Dika justru takut ketika nantinya Nindi menjadi wanita

lat dengan pikirannya seketika mengalihkan pandangan. Dahinya mengerny

n?" Dika bertanya ketika

nya romantis kalau kita tiduran di alam terbuka seperti ini denga

ke atas, merasa ucapan Nind

indi maju, mendesa

i yang mulai menata dua buah

di sisinya. Setelah dirasa Dika mendapat posisi nyaman, selimut yang tadi ia bawa dibentangka

ti ini kan enak,"

nya, menopang kepala d

edah isi kepala kamu

kok jahat, Sayang? Me

an ada tingkah aneh kamu yang melunturkan amarahku. Kadang aku berpikir kalau k

a mendengar

lebih baik kita menikmati udara malam yang segar ini. Aku mau mengobrol lebih ban

ringan. Tubuhnya menghadap Dika dengan kedua telapak tangan yang ia

yelipkan poni panjang wanita itu ke telinga. "Seperti biasa, restoran Kak Bi

tidak bisa memijit," uja

karena kamu memanjakanku seperti in

rasa bersalahnya. Namun, ia juga tak ingi

n malamnya tadi lancar?" tanya Ni

terlalu berselera makan mal

sudah berhadapan dengan masakan mama, mana bisa kamu me

k membuatku nyaman. Maaf, ya, Sayang, seharusnya tadi kamu juga ada di sana, menikmati makan malam layaknya keluarga besar yang bahag

n menerimaku," ucapnya, kemudian mengubah posisinya menjadi telentang. "Malam ini c

ng indah?

melayangkan protes. Namun, ketika Nindi menoleh, dia justru tertegun. Dika tengah

wajah Nindi begitu tahu wanita

a ada kamu yang lebih indah dari segalanya?" bisik Dika parau

yang ingin dilakukannya, Nindi memejamkan mata.

in yang berpendar, dengan dipayungi langit bertabur bintang, Dika dan Nin

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka