Jejak Masa Lalu
lam. Aku senang sekali kamu m
dalam hati. Merasa tak perlu membalas, jari-jarinya menghapus pesan
atap langit-langit kamarnya dengan pandangan menerawang. Tak ia ped
anpa perlu di sibukkan dengan pekerjaan, tekanan, ataupun tuntutan dari orang-orang d
kamu suda
r karena suara lembut dari wanita yan
empat tahun ini membersamai
Ini sudah siang, lh
laki itu. Wanita itu bahkan telah tampil cantik dengan make-up tipis dan baju terusan selutut yang
ka, menjawab pertan
g istrinya. Kepalanya ia benamkan di perut wanita itu dan ia hirup dal
Telapak tangannya merapikan rambut tebal Di
nya. "Biarkan aku seperti ini sebentar
lahan, ya?" tany
, lebih lambat tiga jam dari waktu biasanya, dikarena
nya. Ia memang kelelahan,
ngan saja. Kak Bimo pasti mengerti kala
m.
tuhkah saat ini hanyalah ketenangan. Ia memilih mengu
ntuk istrinya. Ia sungguh mencintai Nindi, tapi ia juga tak kusa menghin
ang menentramkan. Hingga beberapa menit berlalu, Dika memutuskan beranjak
indi bertanya dengan
jawab Dik
yang menjuntai ia raih dan diselipkannya ke belakang telinga.
pipi sang istri yang tengah tersipu karena pujiannya. "Aku janji tidak
kan rona bahagia men
n berdiri di sisi ranjang. "Ayo bangun, Sayang. Ka
an tangannya malas-malasan ke arah Nindi, membua
i yang hanya dibalas sen
enarnya, ia tak pernah keberatan dengan sikap manja laki-laki itu. Nindi justru sen
sra bahu Nindi. Kamar mandi di rumah mereka memang hanya ada satu, bersebelahan dengan d
etika telah sampai di am
ebelahan dengan kamar mandi, membuat Nindi yang tengah meny
enoleh denga
ngsung masuk ke dalam kamar mandi serta menutup pi
jut sekaligus malu. Meski sudah empat tahun bersama,
irih, yang jelas tak mungkin didengar Dika. Ia tak mungkin be
i kembali melanjutkan peker
mengatakan ia jatuh cin
*
intu dan memastikan mobil laki-laki itu tak l
anti dengan kaos longgar berlengan pendek serta cel
ana. Jika bukan karena Dika yang selalu menyuruhnya tampil feminin dan seksi, ma
in suaminya senang karena kepuasan batinnya terpenuhi. Baju-baju longgarn
t rambutnya tinggi-tinggi. Ini aka
mah wanita it
Nindi kerjakan. Ia dan Dika sama-sa
an ke dalam mesin cuci. Ia kemudian membersihkan sisa sarapan
mbuat Nindi terbiasa mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
nyetrika baju. Semua pekerjaan rumahnya harus selesai ketika Dika tak di rumah. Karena saa
aju dari mesin cuci, suara b
mu sepagi ini?" m
hnya kembali berbunyi berkali-kali dengan jarak yang rapat,
riak Nindi berharap orang
ndi berjalan ke a
berdiri di depannya dengan penampilan yang berantakan. Di gendongannya a
pemandangan itu. Ada apa den
ambu