Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan
a Alm
mu Kang. Dan kamu! Kamu juga Suci, sudah ku berikan K
mengingat kata-kata yang kuluncurkan
saat mengatakannya pada mereka. Sebenarnya mereka penting bagiku, tapi rasa kecewa
u selalu saja mengingatkanku mungkin dia bukan jodoh
pernikahan yang baru beberapa hari akan h
bih awal menjelma sebagai istri Kang Yana. Sungguh, sulit dipercaya. Untung s
an nafas d
angan melamun terus
Menatap jauh dari jendela, menerawang bagaimana nasib masa depanku. Sebentar lagi, statusku akan berubah menjadi janda. Stat
a lagi deh Bu di tempat kerja Neng kemaren." Aku tersenyum memandang ibu. Gurat
la
ti Ibulah yang pertama merasa sakit dan tak rela melih
Neng jangan melamun terus kayak gini
kantor bekas tempatku bekerja. Managerku pernah bil
n paksa. Dan sekarang aku akan meminta untuk masuk
a seluruh karyawan. Karena aku masih hafal dengan tata ketak ruangan, jadi la
mempekerjakan saya?"
au memang mau istirahat ya cuti saja!" Dia malah menajawab
Tanyaku mem
training, tapi gak ada yg bisa seteliti kamu sor! Nanti Bilang saja sama karyawan yang lainnya kamu gak jadi resign t
h banyak pak." K
runya sana! dia masih susah ngerjain laporan. Apala
annya pada seluruh karyawan membuat dia dikena
ini ditambah satu kursi yang katanya k
ngan Kang Yana hanya dihadiri pihak keluarga. Paling Shena yang aku undang. Karya
wing.. Pe
g Y
nghindar dari Aa? temui Aa sekali saja! ada yang perlu dibica
menggugatnya, tapi dia belum menandatangani surat perceraian i
a gunanya. Tapi, rasa pemasaran masih men
iat untuk mengecek gudang kartu perdana dilantai bawah. Sekilas saat kulewa
n mobil kang Yana. Memangnya cuman Kan
na. Menyusun setiap kotakan kardus. Perdana simpati, as loop, preeload semua ku cek. Tak lupa kupisahkan nomor-nomor ca
kembali mengu
agi Ka
. Mau ketemu dimana? Sura
ceraian itu. Oke aku akan datang me
di taman singaparna
. pertanyaan kemana aku dan i
ke
ia dengan kehidupanku yang
n Kang Yana kulanjut
ak
ardus jatuh
kan wajah keara
ara itu menyahut dari
a
i sumber
i dong! Lihat kartu perd
gkat alis tebalnya mulutnya se
manajer memberikan
res
bab menjadi seorang auditor harus bisa tegas. Tapi mereka me
alah melen
dulu." Tapi dia tak menghiraukan pe
rtu perdana it
bertemu dengan orang yang t
i. Kuintip-intip dari kaca. Benar saja ini mobil Kang Yana. A
i? Bukannya tadi dia ng
nyi saat melihat orang keluar dar
tu benar -benar Kang Yana. Namun Kali ini dia terlih
ngkin ini hanya halusinasiku ka
*
ng Yana. Ini adalah keputusanku jalan hidu
lan yang begini adanya. Iya aku belum bisa memakai pakaian syar'i. aku hanya memakai celana panjang
yang sudah berdiri
ang ingin akang bicarakan?" Tanya
junya pun sama. Tapi sedang apa dia di Kant
tu wanita tinggi hati. T
hati? Berani-beraninya ka
s apa
endek
baik dan bisa nurut sama sua
iakku memotong
yak bicara lagi! berikan
Neng memang tak bisa menjadi istri yang baik m
jalang suci itu." Ku berikan senyum sinis.Dan, mulai hari ini kita tak perlu bertemu lagi. Kita jalani hidup masing masing.
" Bisik Kang Yana tepat ditelinga kananku. Lalu dia mena
ambun
cribe ya k